Setelah mencuci tumpukan pakaian kotor. Aku bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu aku berpakaian dan menyisir rambutku serta mengeringkannya. Setelah dirasa udah kering tak lupa aku mengucir rambutku jadi satu dan diberi satu hiasan kecil di kepalaku yaitu jepit rambut hadiah dari bundaku dulu.
Teringat akan bunda yang selalu merapihkan rambutku semasa kecil, dan selalu menyayangiku. Bunda tak pernah memarahiku, bunda selalu menolongku kapan pun dan dimana pun. Hingga akhirnya suatu kejadian yang menimpa dirinya hingga kini tak ada lagi sisi bunda di sampingku.
Setetes demi setetes air mataku jatuh ke pipi. Namun aku segera menepis kesedihanku.
Kulihat jam dinding yang menunjukkan pukul 6.40 . Aku terpekik dan langsung berlari menuruni anak tangga. Tertujulah pada ruang makan. Aaa rasanya aku ingin memakan makanan itu semua. Namun nanti aku malah telat. Makan di sekolah aja deh.
Akhirnya aku berpamitan pada mamah dan kaka tiriku. Namun mereka tak menerima salaman dariku. Dengan perasaan sedih aku berjalan cepat menuju pagar rumah.
"Haii Bibi dan paman! aku berangkat duluan yaa, udah telat nihh, dahh!" pamitku sambil berlari keluar.
"iyaa hati-hatii leaa" ucap bibi dan paman bersamaan.
Aku melihat mobil ayah yang akan berangkat. Aku mengetuk jendelanya.
"Ayahh.. aku ikut dengan ayah yaa.. udah terlambat nih.." Ucapku
"Iya ayoo cepetan masuk lea, ayah juga buru-buru nih."
Aku pun masuk kedalam mobil dan duduk di samping ayah.
"Lea udah sarapan belum?" tanya ayah.
"Udah yah, ayah sih?"
"udah ayah juga. Mmm, bagaimana dengan mamah dan kakamu? Baik bukan kepada Lea?"
"mmm baik ayah, mereka semua sangat baik kepadaku." jawabku dengan tersenyum hangat
"Syukurlah kalau begitu, kalau terjadi apa-apa bilang aja ke ayah oke little princess?"
"Iya ayah.." Aku langsung memeluk ayah. Maafkan aku yah aku bohong padamu ucapku di dalam hati
Tak butuh waktu lama akhirnya sampailah aku di gerbang sekolah. Setelah berpamitan pada ayah, aku langsung menuju ke kelasku berada. Namun ketika berada di ambang pintu,dua orang telah menarikku dengan kasar. Mereka membawaku ke kamar mandi pojok sekolah. Aku memberontak dan berteriak untuk meminta tolong ada yang melepaskanku. Telatlah sudah, kini tubuhku basah kuyup akibat ulah steffani dan temannya yang bernama jihan. Aku di guyur oleh air es yang sangat dingin.
"HAHAHA RASAIN LO! Ini balasan dari gue untuk lo yang ngebuat gue dipermalukan seisi kelas!" bentak steffani tepat di wajahku.
"hiks..hikss..ke-na-pa kalian tega me-lakukan ini pa-daku hikss hikss" ucapku di sela-sela tangisku.
Namun tak ada jawaban dari mereka. Mereka langsung memasukkanku ke salah satu kamar mandi di pojok dan menguncinya.
"Bye lea ku yang imut eh amit deh hahaha, yuk kita capcus pergi dari siinii" pergilah mereka dengan senang dan menguncikanku sendiri di kamar mandi ini.
"Tolongg akuu! Siapa aja yang ada di sana to-long bukakan pin-tu i-ni hikss hikss.. " teriakku sekeras mungkin sambil menggedor-gedorkan pintu ini.
"Hikss..hikss.. to-lo-ng a-ku.."
Sekujur tubuhku dingin dan gemetaran, tubuhku lemas dan terasa sangat pusing di kepalaku. Dan tubuhku terjatuh. Namun aku merasa ada seseorang yang mengangkat tubuhku dan membawaku pergi. Hingga penglihatanku menjadi gelap semua.
Tolong aku bunda ayah. Batinku.
Haii bagaimana dengan ceritaku ini? :D Maaf jika ceritanya masih abal-abalan hehe.
Masih pemula soalnya, tapi aku berusaha untuk membuatnya lebih baik lagi (:
Untuk teman-teman yang sebelumnya telah menambahkan ceritaku ini di daftar perpustakaan kalian, harap di refresh ulang yaa. Soalnya ada perubahan di setiap masing-masing part. Oke lanjut yuk bacanya? HAPPY READING GUYSS :*
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SUNSHINE EQUA L
Teen FictionDuniaku seakan terasa gelap Seperti ruang hampa yang tiada berarti. Waktu terus berlanjut, Hingga tak disadari hitamnya semakin gelap dan terus menggelap. Lalu, tiba-tiba saja Sang Waktu mempertemukanku dengannya. Aku tak pernah membayangkan kami ak...