FAKE 彡 Junhoe;Rose

What The ? pt.2

"....."

"Pp-perjodohan? ".

°°°

Rose benar-benar menghentikan kegiatannya. Ia menatap kedua orang tuanya secara bergantian.

"Haruskah seperti itu?". Pandangan kedua matanya tak lekat dari nyonya Park.

Tidak ada jawaban.

"Appa? ". Pandangannya beralih ke tuan Park yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan keduanya.

Tuan Park menghela nafasnya.

"Begini Rose anakku. Kau tahu? Anak Appa ini sudah besar". Ucap tuan Park sangat lembut.

"Kau telah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan pemberani. Kau satu-satunya a-"

"Haruskah dengan perjodohan Appa?". Rose memotong pembicaraan tuan Park.

Tuan Park menghela nafasnya lagi.

"Apa kau sedang mencintai orang lain nak?". Tanyanya.

Mendengar pertanyaan tuan Park, Rose menundukan kepalanya sembari mengaduk-ngaduk makanan yang tidak ia makan.

"Appa sudah menduganya. Kini anak Appa benar-benar telah dewasa". Lanjut tuan Park sembari tertawa kecil.

"Arraseo, Appa tidak akan memaksa. Kita akan menjadikan laki-laki pilihanmu itu sebagai penerus perusahaaan Appa". Tuan Park mengakhirinya dengan senyum.

"Jae??!". Nyonya Park mendelik kaget.

Begitupun Rose.

"Tak apa Lily. Kau tak perlu khawatir, Tanpa adanya perjodohan ini pun hubungan pertemanan kami takkan berubah".

Rose tersenyum mendengar keputusan Appa-nya itu.

°°°

Rose tengah berbaring dikasur kamarnya yang sudah ia tinggalkan selama beberapa tahun. Kini ia sedang menatap langit-langit kamarnya. Ia masih terbayang oleh perbincangannya dengan keluarganya pada saat makan malam tadi.

Tok..  Tok..  Tok..

"Rose, are you sleepy? ".

Kedatangan nyonya Park membuyarkan lamunannya.

"Not yet Eomma. Masuklah, pintunya tidak dikunci".

Ceklek

Pintu kamar Rose terbuka. Nyonya Park masuk menampitkan senyumnya sembari menghampiri Rose di tempat tidurnya.

"Mengapa kau belum tidur Baby? ". Nyonya Park mengelus rambut Rose.

"Aku belum mengantuk Eomma".

"Rose, bolehkah Eomma menceritakan sesuatu?". Nyonya Park masih mengelus-elus rambut putrinya.

"Ne Eomma. Of course".