part 13

76.6K 3.1K 45
                                    

Autor pov.

Ali perlahan membuka pintu ruangan Prilly , ruangan yang sepi hanya ditemani suara monitor pedeteksi detak jantung dan beberapa alat medis lainnya yang menempel pada tubuh Prilly agar bertahan hidup .

Ali masuk , berjalan perlahan menghampiri ranjang dimana tempat Prilly berbaring.

Ali menarik kursi yang ada diruangan dan diletakkan disisi ranjang Prilly untuk dirinya duduk, Ali trus memandangi wajah pucat Prilly.

Terlintas bayangan dimana dirinya selalu mengacuhkan bahkan bersikap dingin pada Prilly ,tapi Prilly tak permasalahkan.

Bagaimanapun Prilly adalah wanita yang baik dan selalu sabar dalam menghadapi sikap Ali selama ini.

Rasa penyesalan muncul dibenak paling terdalam Ali. Dia mulai menggenggam tangan Prilly dan menciumnya pelan.

"Prill ,maafin aku y "ucap Ali suara yang pertama keluar dari mulut Ali yang begitu terdengar lembut.

Ali perlahan mulai mengajak Prilly untuk berbicara walaupun sama sekali tak ada balasan dari Prilly.

"Prill ,katanya kita bakal liburan sekalian honeymoon . Tapi kamunya malah kayak gini "ucap Ali lagi masih menggenggam tangan Prilly

"Kamu bangun y . aku janji bakal turutin apapun yang kamu minta ,sayang "

Sayang ,kata itu baru pertama kali keluar dari mulut Ali untuk Prilly.

Air mata Ali tak dapat dibendung lagi menyesali semua yang sudah menjadi takdir.

Ali keluar dan langsung berhamburan kepelukan mamanya.
Mamanya sempat kaget hanya bisa membalas memeluknya.

"Ma , semuanya salah Ali ma."ucap Ali dengan tangisnya.

"Sayang. Nak ,semua ini sudah takdir. Ini cuma ujian dari Allah untuk menguji seberapa besar kesabaran,keiklasan serta cinta kamu terhadap Prilly. "Ucap mama menenangkan Ali.

Tangis Ali sudah mulai reda ,perlahan melepaskan pelukannya pada mamanya dan menghapus air matanya.

"Kamu harus iklas ngejalaninya dan berdoa untuk kesehatan Prilly ,supaya dia cepat sadar ,sembuh trus kumpul sama kita lagi "lanjut mama lalu menyekat sisa air mata Ali.

Ketika Ali sedang duduk bersama mamanya , Om feri dan Sania datang dengan terburu-buru menghampirinya.

"Li gimana Prilly ?"tanya Om Feri panik

"Prilly masih koma om . "jawab Ali berhasil membuat Om Feri kaget sedangkan Sania yang belum tau apa hanya diam.

"Bagaimana ini bisa terjadi,?"tanya Om Feri lagi

"Panjang om ,ceritanya "jawab Ali.

"Sudah lebih baik kita sholat berjamaah dulu ,untuk mendoakan kesadaran bagi Prilly "ucap mama.

"Y sudah ayo kemusolah . om juga belum sempat sholat "ajak om Feri

"Nanti dulu ,kalian kesana dulu saja. Aku disini menemani Prilly ,lalu setelah kalian selesain baru aku dan kita gantian jagain Prillynya."ucap Ali.

"Y sudah mama duluan y li "pamit mama.

Mereka pergi kemushola sedangkan Ali kembali masuk keruangan Prilly .

"Bangun ,sayang "

"Prill ,kamu gx capek tidur trus . Ayo bangun "

"Sayang ,bangun . kamu harus sehat dan kita liburan sayang "

"Aku kangen kamu "

"Heyy ,ayo bangun "

"I Love You "

Pernikahan WasiatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang