HENRY BARU saja akan keluar dari pintu istana saat ibunya memanggil namanya. Dia melihat Ratu Anna turun dari tangga dan menghampirinya. Sang Ratu baru saja mengganti pakaian tidurnya dengan gaun berwarna hijau tua. Dia heran melihat anaknya yang kelihatannya akan melakukan perjalanan yang jauh saat matahari masih belum tinggi."Kau mau kemana pagi-pagi begini?" tanya Ratu, tangannya menyelipkan rambut ke belakang telinga.
"Aku akan ke gunung Geern, Ibu."
"Sendirian?" Wajahnya terlihat khawatir.
Henry menggeleng membuat rambut pirangnya yang agak panjang bergoyang. "Tidak aku akan ditemani dua orang prajurit."
"Untuk apa kau ke sana?"
"Aku ingin melihat unicorn," jawab Henry.
Alis ibunya bertaut. Jawaban itu terdengar aneh baginya.
"Unicorn? Maksudmu kuda yang memiliki satu tanduk?"
"Ya, yang itu. Aku akan ke gunung untuk melihat hewan langka nan misterius itu."
Ratu memperhatikan wajah anaknya, bertanya-tanya apakah dia sedang bergurau. Tapi wajah tampannya itu terlihat serius.
Saat Henry dan Kevin masih kecil, Ratu biasanya menceritakan dongeng pengantar tidur pada mereka. Dongeng yang dia ceritakan biasanya tentang makhluk-makhluk, seperti troll, unicorn, kurcaci, dan naga. Kevin akan tertidur lelap di pertengahan cerita, sedangkan Henry akan terjaga mendengarkan ceritanya sampai habis.
"Baiklah," kata Ratu akhirnya. "Semoga perjalananmu menyenangkan. Tapi kenapa kau tidak mengajak adikmu untuk ikut serta, Anakku?"
"Aku sudah mengajaknya, namun dia menolak. Dia tidak percaya pada unicorn, Ibu."
"Begitu ya."
"Apakah ayahmu tahu tentang perjalananmu?" Ada semacam peraturan tidak tidak tertulis bahwa para pangeran harus meminta izin raja jika hendak meninggalkan lingkungan istana.
"Aku sudah memberitahunya kemarin saat kami bermain catur, dan dia mengizinkanku."Ratu sebenarnya tidak percaya akan keberadaan unicorn. Dia bahkan cukup terkejut percaya Henry masih percaya pada unicorn seperti saat dia kecil.
"Aku pergi dulu, Ibu." Henry membungkuk memberi hormat kemudian keluar menuju kudanya.
Kuda Henry berwarna hitam dari moncong hingga ekornya. Tubuh kudanya lebih besar dibandingkan kuda prajurit. Bulunya terlihat mengkilap dan surainya indah. Di dekatnya berdiri dua ekor kuda yang ditunggangi dua prajurit, Ron dan Josh. Dia naik dan duduk di sadel kudanya.
"Kita berangkat sekarang, Pangeran?" tanya Ron.
"Tunggu, Pangeran Kevin baru datang," Josh berkata.
Kevin menunggangi kudanya mendekati Henry. Di dekatnya adalah Caleb yang telah mengenakan pakaian prajurit, dan dia juga berkuda.
"Kevin? Kau mau kemana pagi-pagi begini?" tanya Henry heran. Kevin sudah mengatakan padanya bahwa dia tidak akan ikut.
"Aku berubah pikiran." Dengan malu-malu Kevin berkata, "Aku akan pergi denganmu."
Henry hanya tertawa melihat Kevin yg malu. Dia menyadari Kevin membawa seorang prajurit yang belum pernah dia temui bersamanya.
"Dia pengawalmu?""Ya. Dia Caleb, prajurit baru," ucap Kevin berbohong.
Caleb menurunkan kepala, memberi hormat. Sebenarnya dia agak takut karena harus membohongi Pangeran Henry. Tapi dia sudah berjanji pada Kevin untuk menjalankan tugas khusus ini. Lagi pula, Henry terlihat tidak curiga padanya.
"Kalau begitu kita berangkat sekarang." kata Henry dengan semangat.
Kuda-kuda mereka meringkik, berderap keluar tembok istana Kliffard yang tinggi.
A/N: Chapter ini lebih singkat dari chapter sebelumnya. Aku tidak tahu harus menulis apa lagi. Tapi bagiku ini sudah cukup baik. Comment dan vote kalian sangat berarti bagiku. Karena itu, jangan sungkan-sungkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Mencari Unicorn
AdventurePangeran Henry yang penuh daya imajinasi ingin menjalani sebuah petualangan mencari unicorn. Pangeran Kevin, sang adik, yang tadinya skeptis dengan keberadaan si kuda bertanduk, akhirnya ikut dalam petualangan yang penuh intrik dan kejutan.