Empat

278 17 3
                                    


SETELAH MENEMPUH perjalanan kurang lebih duabelas jam dengan kuda, rombongan dua pangeran itu melihat sebuah gerbang kayu dari kejauhan. Gerbang itu adalah gerbang desa pertama yang mereka temui setelah berlalu meninggalkan istana mereka. Mereka memutuskan singgah untuk sekedar beristirahat di desa kecil itu.

Desa itu, seperti desa-desa pada umumnya, memiliki banyak rumah-rumah kecil. Penduduk desa terlihat sedang sibuk dengan rutinitas keseharian mereka. Ada yang berdagang, ada yang berkebun, dan ada yang sedang mencuci dan menjemur pakaian. Ketika mereka menyusuri jalanan setapak masuk desa, mereka melewati tiga orang pria desa yang sedang berbincang.

"Selamat siang, Tuan-tuan. Anda pendatang dari mana?" kata seorang pria yang kepalanya botak, salah satu dari tiga pria di dekat jalan setapak.

"Aku Pangeran Kevin dari kerajaan Kliffard bersama kakakku, Pangeran Henry, dan para pengawal kami. Kami sedang dalam perjalanan menuju Gunung Geern."

Pria-pria itu memberi hormat kepada kedua pangeran. "Silakan beristirahat di desa kami ini, Pangeran," kata pria berhidung besar.

Rombongan kerajaan berlalu menuju alun-alun desa. Pria berkepala botak dan pria berhidung besar pergi untuk mengerjakan urusan mereka masing-masing.

"Gordon, kau tidak pergi berkebun?" tanya pria botak kepada yang termuda di antara mereka bertiga.

"Aku ada urusan sebentar."

"Sampai jumpa."

"Sampai jumpa," ucap Gordon.

Pria botak dan pria berhidung besar pergi menuju tempat kerja mereka, meninggalkan pemuda bernama Gordon yang terus menatap rombongan kerajaan, tepatnya dia menatap kedua pangeran dengan pandangan misterius.


HENRY, KEVIN, dan para prajurit yang mengawal mereka berhenti di sebuah kedai makanan. Beberapa pengurus kuda menghampiri mereka dan membawa kuda mereka, sementara rombongan kerajaan memasuki kedai untuk memesan makanan untuk mengisi perut mereka yang lapar setelah perjalanan yang cukup jauh. Kedai makanan itu cukup ramai. Kelihatannya orang-orang banyak makan di sini karena makanannya yang lezat. Orang-orang duduk melingkari meja makan untuk tiga orang.

Saat mereka sedang makan dengan lahap, Gordon memasuki kedai. Matanya menyusuri kedai mencari para pangeran. Tadi dia menguntit mereka dan melihat mereka masuk ke kedai itu. Akhirnya dia melihat mereka. Henry dan kedua pengawalnya makan di satu meja sedangkan Kevin dan Caleb makan di meja lainnya.

Gordon melangkah mendekati meja Kevin dan Caleb. "Pangeran Kevin."

Kevin berbalik ke arah suara yang memanggilnya. Gordon memberi hormat.

"Kau pemuda yang dijalan tadi. Ada apa?" tanya Kevin.

"Tadi Anda mengatakan akan menuju gunung Geern, kan?" tanya pemuda itu.

"Benar."

"Dari pada melewati jalan yang biasa, Pangeran bisa melewati jalan pintas."

"Jalan pintas? Beritahu aku."

"Saat rombongan Anda meninggalkan desa ini, Anda akan menemukan hutan lebat di sebelah kiri Anda. Masukilah hutan itu dan berjalanlah ke Barat Daya. Itu akan mempersingkat perjalanan Anda," kata Gordon dengan hormat.

"Aku mengerti, terima kasih atas informasinya. Siapa namamu?" kata Kevin lalu mengeluarkan beberapa keping koin emas.

"Saya Gordon."

"Terimalah koin-koin ini, Gordon." Koin-koin itu disodorkan ke Gordon.

"Terimakasih banyak, Pangeran Kevin," ucap pemuda itu sebelum meninggalkan kedai. Saat dia berbalik, bibirnya tersenyum licik.

Petualangan Mencari UnicornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang