*CHAPTER 11 dan 12*

473 18 0
                                        

--- RIZKY POV ---

'BRUMMMMM... BRUMMMMM... BRUMMMMM...'

Lamborghini merahku melaju dengan kecepatan tinggi di arena sirkuit. Uppss.. ralat ! Bukan arena sirkuit, melainkan jalanan ibu kota yang tampak sepi di tengah malam. Arena sirkuit semakin ramai saat mobilku berhasil memimpin balapan liar ini, melewati tikungan demi tikungan dengan gesit. Mobil dibelakangku tertinggal jauh, aku yakin aku yang akan menang ! Aku ini raja jalanan, tak akan ada yang bisa mengalahkanku. Sedikit lagi, tinggal 2 tikungan !

"Gue yakin, gue pasti menang !" Ambisiku semakin meningkat. Ku tambah lagi kecepatan laju mobilku, menekan kopling dan membelokkan stir. Terdengar suara decitan mobilku saat mobil bergerak miring mengikuti arah tikungan yang cukup tajam. Perfect ! Aku bisa melakukan drifting dengan sangat baik.

Tinggal satu tikungan lagi ! Ya ! Tikungan terakhir. Aku tak sabar merayakan kemenanganku ini. Api semangatku semakin berkobar, nafasku semakin memburu, tikungan terakhir !! Giliran tikungan terakhir yang harus ku lalui. Ku lihat kaca spion, SIAL !! Sebuah lamborghini putih menyusulku, jaraknya hanya beberapa meter saja dari mobilku. Rahangku mengeras, saat melihat mobil itu berhasil menyalip di tikungan terakhir.

"Gue gak boleh kalah !" Aku semakin antusias menyusul mobil itu. Beraninya dia mendahuluiku. Mobilku kini menyamai posisi mobilnya, sedikit lagi mencapai garis finish. Namun sial ! Ini di luar dugaanku, pengemudi mobil itu yang entah siapa namanya berhasil menancap gas mendekati garis finish, melakukan kansei dengan sangat menakjubkan. Dia menang ! Dia mengalahkanku ! Aku benci itu.

"Ky ! Kenapa Lo bisa kalah sih sama pembalap baru?" Tanya Azof saat aku turun dari mobil. Aku begitu malas menjawab pertanyaan Azof, mungkin karena terlalu kesal menerima kekalahan. Mataku menatap tajam seorang lelaki yang turun dari lamborghini putihnya, terlihat para gadis yang memakai rok mini berebut menggandengnya. Lelaki itu berjalan ke arahku dengan gaya sombongnya.

"Jadi Lo Rizky Nazar yang katanya raja jalanan? Cemen payah gini dibilang raja jalanan? Cihhh.. Gak salah tuh?" Cibirnya membuatku naik pitam. Aku menatapnya penuh kebencian. Ku kepalkan tanganku, ingin sekali ku hajar lelaki belagu ini namun Azof segera menahanku.

"Udah Ky, tahan emosi Lo. Jangan sampe berantem, mendingan kita cabut ! Takut polisi tiba-tiba dateng." pinta Azof. Ucapan Azof ada benarnya, aku tidak ingin tertangkap polisi hanya karena balapan liar ini dan masuk penjara. Bisa hancur reputasiku.

"Ternyata, Gue FERO WALANDOUW lebih hebat dari Lo, dan gue lebih pantas menjadi raja jalanan. Lo udah kalah ! Sekarang, mana kunci mobil Lo?" Lelaki ini bernama Fero. Tapi aku tak peduli siapapun namanya, dia begitu angkuh !

Aku berdecak kesal. "Ckkk ! Nih, ambil mobil gue !" Ku lemparkan kunci mobilku tepat mengenai wajahnya. Dan berlalu meninggalkan tempat itu.

Balapan liar memang menjadi alternatif penghilang penatku setelah seharian berkutat dengan layar laptop dan berkas-berkas di meja kerja. Ketika aku mulai bosan dengan wine, wanita sexy dan dentuman musik keras aku selalu melarikan diri ketempat ini. Walau harus kehilangan beberapa mobil mewahku yang menjadi taruhan.

Azof menepuk pundakku. "Ky, gue yakin si Fero menang itu cuma kebetulan doang. Lo lebih hebat dari dia ! Jangan terlalu dipikirin, mendingan Lo buruan pulang ! Dinda pasti nungguin Lo." DINDA ! Oh God ! Aku baru ingat, malam ini aku dan Dinda harus ke rumah papa.

"Zof, gue baru inget ! Gue ada janji sama Dinda dan Papa, gue harus pulang. Motor Lo gue pinjem." Aku langsung mengambil paksa kunci motor Azof dari tangannya.

"Ya elahh Ky main ambil aja , gue pulang pake apa ???" Azof tampak tak terima kunci motornya ku ambil.

"Pake taxi aja kalau enggak angkot ! Gue buru-buru nih." Ku abaikan Azof. Berlari ke tempat Azof memarkirkan motornya.

MY BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang