1. Itsudatte Kimi ni

72 4 0
                                    


Riuh penonton menumbangkan seorang wanita yang mengakhiri konser tunggalnya. Untuk pertama kalinya, ia menangis di depan seluruh fans yang mengaguminya. Ribuan fans memberikan sorakannya dan perlahan ikut meneteskan butiran lembut ketulusan dari bola mata mereka. Ia memandang mereka semua dan tersenyum haru sambil membungkukkan badan.

"GAMSAHAMNIDA!"

Ini bukan hal yang menyedihkan, tapi mengapa air mata itu terus mengalir. Ia merasa harinya telah berjalan dengan baik. Konser ini menandakan di mana ia mulai berani menopang dirinya dalam panggung seni. Berdiri sendiri sebagai penyanyi solo bukanlah hal gampang baginya. Ini sebuah perjuangan panjang dengan ukiran kepedihan yang harus dilaluinya. Inilah Kim Tata.

"Gomawo ! Kalian sudah melakukan dengan baik!"

Ia menepuk lembut anggota staff yang menjadi dorongan dalam konsernya. Tanpa mereka mungkin konser ini tak akan berjalan seindah dan sesukses ini. Ini sungguh pengalaman yang mengagumkan baginya. Bagi seorang penyanyi, berdiri di panggung dengan ribuan fans di depannya adalah hal yang sangat indah. Panggung dapat dikatakan sebagai nafas mereka .Dan fans , mereka adalah segalanya bagi seorang penyanyi. Energi, jiwa, semangat, suka dan duka ada dalam diri fans. Karena mereka yang membuat mereka terus berdiri kokoh di panggung ini. Ya, selalu dan hanya fans yang bisa melakukannya.

"Dia sudah menunggu." Bisik Manager Han.

"Siapa?"

"Di ruang tunggu. Dia melihat konsermu. Dari awal."

"Eii... maldo andwe(tidak mungkin)! Dia sedang melakukan konser di Jepang."

Kim Tata berlari kencang ke ruang tunggu di ujung ruangan. Ia tersenyum . Antara rasa keraguan, harapan dan kepercayaan bercampur aduk menjadi satu tanpa menjelaskan suatu kepastian. Jelas ia tahu siapa yang dimaksud manager Han.

Dia . Dia adalah seorang yang sudah menemani hidupnya dalam tujuh tahun ini. Dia yang sudah memberikan berjuta kenangan manis, sedih dan pahit pada Kim Tata. Dia yang sudah mampu menopang Kim Tata dari belakang. Dia yang selalu menjadi orang pertama yang mampu membuat Kim Tata mengembangkan bibirnya. Dia adalah dia yang membuat setiap persen kehidupan Kim Tata menjadi seratus persen lebih berarti dan penuh daya pesona keindahan.

BRAKK~

"Op....paa.... ? "

Ia melihat pria itu duduk di bangku riasnya. Ini tak mungkin . Pria dengan balutan jas hitam sederhana dengan kaos singlet tipis di dalamnya , menatapnya dengan mata yang selalu dirindukan olehnya. Dan juga senyuman itu. Senyuman pria itu yang selalu memberi kehangatan pada Kim Tata. Ini tak akan salah. Dia sungguh datang. Kim Junsu.

"Yaaa.... KIM TATA! DAEBAK ! KIM TATA, JJANG!" Seru Kim Junsu sambil menepukan kedua belah tangannya.

Kim Tata berjalan pelan menuju Junsu. Ia menggenggam tangannya keras dan kuat. Ia menatap Junsu dengan mata lekatnya. Air matanya menetes rendah pada kedua belah pipinya. Perlahan Tata memukul pelan pundak Junsu berkali-kali.

"Aaa!Aaa! Mwe(kenapa)?" Erang Junsu pelan.

Entah apa yang akan disampaikan Tata. Ia sungguh tak menyangka pria ini akan datang dengan jadwalnya yang padat di Jepang. Ia ingin marah , tapi bukankah ini yang dia inginkan?

"Kenapa kau terus memukulku? Appo(sakit)! Kau tak ingin memelukku?"

Perlahan Junsu meraih tubuh mungil itu dan menghirup sedikit energinya di situ. Merasakan betapa beratnya beberapa bulan ini akibat jarak yang terentang di antara mereka . Sangat jauh untuk merasakan kehangatan dan kelembutan cinta mereka yang sangat memikat. Lebih mengerikan lagi bila mereka terlalu merindukan akan hal ini. Mereka hanya terengkuk dalam kesepian yang mendalam dan penuh kepedihan. Tepatnya bukan suara yang mereka inginkan, tapi pribadi masing-masing yang membawa sosok kelembutan dan kenyamanan mereka berdua yang selalu ingin mereka rengkuh.

JYJ STORiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang