Hai Livina

4K 197 37
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca 😁😁




"Gue turut berduka, man" ujar Rio sambil menepuk punggung Iel berharap sahabatnya ini kuat dan tabah.

Iel hanya tersenyum sinis lalu melayangkan tinjuan tepat mengenai wajah Rio.

"Lo apa-apaan sih yel?" Tanya Ray sambil menahan tangan Iel yang ingin memukul Rio lagi.

"BOKAP GUE MENINGGAL GARA-GARA DIA!! DIA DAN AYAHNYA BUAT PERUSAHAAN BOKAP GUE HANCUR!!"

Rio yang mendengar semua perkataan Iel terdiam, apakah benar ayahnya melakukan itu? Apakah ini salahnya?

"Itu udah ajal Yel lo ga bis-"

"BOKAP GUE DI PERMAININ SAMA DIA!! KALAU BUKAN GARA-GARA ITU INI GABAKALAN TERJADI RAY!"

Sejahat itukah Ayahnya?

Pertanyaan itu terus berputar di kepala Rio hingga Alvin menepuk bahunya lalu mengajak Rio pergi dari situ.

"GUE BAKAL BUAT PERTHITUNGAN BUAT LO! GUE BAKAL BUAT LO HAN-" teriakan Iel terhenti ketika Alvin melayangkan satu tinjuan tepat di pipi kanan Iel untung saja ada Ray yang menahan tubuh Iel.

"Udah cukup, pergi tenangin diri lo dulu" ucap Alvin tanpa ekspresi sedikitpun dan pergi dari tempat itu.

Iel menatap punggung Alvin dan Rio dengan tatapan membunuhnya.

Ray yang merasa dirinya di tengah-tengah perdebatan ini melepaskan Iel dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Yel gue-" ucapan Ray terpotong karena Iel sudah pergi dari hadapannya.

***
"VIA!" Teriak Ify sambil memukul Via dengan bantal karena Via terus menggodanya.

"Yaelah Fy, makanya jangan main-main sama cinta baper kan lu"

"Itu juga karena elu ga jelasin ke gue masalah lu sama Daniel, malahan lo meluk-meluk Alvin di taman belakang sekolah"

"Makanya jangan emosi deluan" mendengar itu Ify hanya tertunduk memang itulah sifat Ify mudah emosi dan menyesal akhirnya.

"Gue numpang toilet" ujar Ify sambil pergi ke toilet yang ada di kamar Via.

Via hanya terkekeh dia tahu kalau Ify sedang gugup karena Rio sudah pulang ke rumah.

Ponsel Ify yang tertinggal di samping Via bergetar dan terlihat sebuah nomor tanpa nama terpampang di ponsel Ify.

Tentu saja Via tidak terlalu menggilai urusan Ify tapi tiba-tiba ponsel Ify bergetar dan terlihat ada 4 pesan masuk.

Via mengambil ponsel itu tapi ternyata ada pola keamanannya.

Tok tok tok

'Ah pasti itu Kak Rio' batin Via lalo segera membuka pintu kamarnya dan betapa terkejutnya dia melihat Alvin lah yang berdiri di hadapannya sekarang.

"Nih gue bawain martabak manis kesukaan lo" ujar Alvin dengan wajah datarnya.

Via hanya tersenyum asam dan mengambil kantongan di tangan Alvin.

"Makasih kak" ujarnya

'Orang kalau habis sakit pasti kurusan, yakin deh gue abis sakit bakal makin gendut' batinnya

"Itu ponsel siapa?" Belum sempat Via menjawab Alvin sudah mengambil ponsel itu dari tangan Via.

"Wah kok kakak bisa tau polanya?" Tanya Via naamun tak di jawab oleh Alvin.

"Nih balikin, Ify mana?" Tanya Alvin dan Via hanya menunjuk toilet di kamarnya.

***
"Yo gue balik dulu ada urusan bentar" pamit Alvin

Sweet Devil [#Wattys2016]Where stories live. Discover now