Ceklek
Ify keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sedikit basah, terlihat Rio sedang sibuk dengan ponselnya sambil berbaring di sofa yang berada di kamar Ify.
"Jadi lo nginep di sini?" tanya Ify sambil mengeringkan wajahnya.
"Hem"
Tok tok tok
"Fy lo udah tidur?"
Seketika tatapan Rio teralih ke Ify ketika mendengar suara laki-laki dari luar kamar Ify. Dengan cepat Ify memberi kode kepada Rio untuk bersembunyi.
"Dimana?" tanya Rio tanpa mengeluarkan suara.
Ify mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamarnya dan dengan cepat Ify mendorong tubuh Rio mendekati lemari besar di sudut kamarnya.
"Elu gila? kalau gue kehabisan nafas gimana?" bisik Rio
"Nyawa lu kan 7 kayak kucing" bisik Ify dan dengan pasrahnya Rio masuk kedalam lemari itu.
Dengan cepat Ify berlari kecil ke arah pintu kamarnya dan menepuk-nepuk pelan wajahnya agar kakaknya yang lumayan jenius itu tidak curiga.
"Apa?" tanya Ify ketika pintu kamarnya terbuka dan terlihat Daniel sedang memasang wajah lelahnya.
"Nggak--" tanpa di sangka-sangka Daniel memeluk Ify dengan erat "Gue kagen sama lo"
"Sejak kapan lo mulai se-drama ini Niel?" tanya Ify yang juga membalas pelukan Daniel.
"Sejak gue kehilangan orang-orang yang gue sayang" jawab Daniel lalu mengecup puncak kepala Ify dan melepaskan pelukannya.
"Yaudah tidur gih udah malam"
***
Betapa hebatnya Ify bisa bertahan menahan ngantuknya hingga jam 6 pagi, itu semua karena bantuan Rio tentunya.
Ketika Ify sudah sangat mengantuk maka Rio akan mengeluarkan gombalan recehannya yang berhasil membuat Ify bergidik jijik tetapi tetap saja Ify merasa senang.
"Gue balik dulu mau mandi, kita ke sekolah bareng. da-ah sugar" pamit Rio sambil menepuk puncak kepala Ify.
Dengan lincahnya Rio memanjat pohon yang berada dekat balkon kamar Ify
"LO BERBAKAT JADI MALING!" teriak Ify untung saja Daniel sudah pergi ke kantor karena ada beberapa dokumen yang tertinggal di kantor sehingga tidak ada yang mendengar teriakan Ify selain Rio.
"IYA! MALING HATINYA IFY!!" teriak Rio dan tidak lupa mengedipkan mata kanannya yang berhasil membuat wajah Ify memerah.
***
Di sinilah Ify sekarang menahan ngantuk di jam terakhir pelajaran, dimana Ibu Husni sedang menjelaskan mengenai sejarah pemberontakan di Indonesia dan juga cuaca yang sedang hujan sangat mendukung rasa ngantuk Ify.
Ify memperhatikan jam di tangannya
"30 menit lagi, gue harus bertahan" gumamnya pelan lalu pandangan Ify tertuju pada Kario yang sedang menatapnya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan itu.
Perlahan mata Ify hampir terpejam jika saja bukan Via yang menyenggol tangannya.
"Fy" panggil Via dengan suara yang hampir berbisik.
"Hem" balas Ify yang matanya hampir terpejam lagi.
"Itu Kak Rio lagi ngomong sesuatu sama Bu Husni" bisik Via yang berhasil membuat mata Ify terbuka kembali.
"Dalyssa" panggil Bu Husni
"Iya Bu?"
"Kamu di panggil kepala yayasan"

YOU ARE READING
Sweet Devil [#Wattys2016]
Fanfiction"Ga bagus jari-jari cantik ini mengepal lebih bagus kalau ada jari-jari gue di sela-selanya, nah kayak gini" ujar rio sambil menautkan tangannya ditangan mungil ify Hangat, Nyaman, Ify menggelengkan kepalanya 'nggak ini nggak boleh' Dughh "Ugh.. yae...