Chapter 13

415 33 17
                                    

Aku hanya mengagumimu dalam diam, jauh di sana aku menginginkan kamu ada di dekatku.
.
.
.
.

Steven merasa hatinya pecah berkeping-keping. Steven melihat wanita yang dia sayangi jalan bersama pria lain.

Steven sayang dengan wanita itu. Sangat, bahkan tidak pernah terbayangkan bagaimana jika gadis itu pergi dari hidupnya.

Tapi di sisi lain, karena rasa sayangnya yang besar Steven juga ingin melihat gadis ini bahagia, dapat tertawa, dapat tersenyum.

Dan akan lebih menyenangkan jika gadis ini tersenyum dan Stevenlah alasan di balik senyumnya.

***

Steven datang sangat pagi akhir-akhir ini, Steven juga tidak ingin berharap terlalu banyak pada gadis ini.

Gadis itu tidak tau saat dia jalan bersama orang lain di sampingnya selain Steven itu sangat menyakitkan untuk Steven.

Gadis itu terlalu lugu untuk mengetahui itu semua. Terlalu lugu untuk mengerti perasaan Steven yang sesungguhnya.

"Doorrrr.."

Seseorang mengejutkan Steven, yang mengejutkan tanpa merasa bersalah malah tertawa riang karena berhasil membuat Steven terkejut.

"Dasar. Aku kira siapa, kamu ternyata. Sini duduk." Kata Steven

Yang mengejutkan Steven hanya memberi cengiran khasnya, lalu menuruti permintaan Steven.

"Lagi ngapain Stev? Masa ketua OSIS sendirian sih." Kata Vio sambil tertawa.

"Jomblo sih, makanya sendirian. Temenin aku makanya."

"Yops.. siap bos." Kata Vio sambil memberikan hormat kepada Steven.

Steven yang melihat tingkah Vio hanya tersenyum geli dan geleng geleng kepala.

"Kenapa nih? Kayaknya happy banget, ciehh"

"Gak papa sih, cuma ada yang aneh aja sama abang aku. Dia ngajak nonton, makan, main, dia yang bayarin semua lagi. Tumben baek dia. Hahaha"

"Mungkin dia merasa bersalah, liat tuh dia jalan lagi kan sama Tania."

Entah kenapa rasanya seperti dibohongi. Kemaren Leo bisa membuat Vio senang, tapi kali ini dia kembali berulah lagi.

Tunggu. Kenapa Vio tidak terima? Cemburukah?

"Haha. Biarin aja kali, bukan urusan aku. Urusan aku kan sekarang kamu." Kata Vio.

Steven hanya tersenyum manis kepada Vio. Jelas-jelas kemarin Steven melihat mereka bercanda ria, Steven berpikir kalau Vio tidak terima dengan perilaku Leo saat ini.

Steven tersenyum dan memiliki semangat baru mengetahui Leo seperti itu. Jika Leo tidak berhenti mengejar Tania, maka Steven tidak akan berhenti mengejar Vio.

Bukan hal yang tidak mungkin untuk mendapatkan Vio. Hanya saja, Steven takut jika Steven bukanlah sumber kebahagiaan Vio.

***

Hari ini Vio bangun dengan cerah dan bersiap ke sekolah. Seperti biasa ramah dan selalu ceria setiap saat.

Vio menaruh tasnya di kursinya sambil menunggu teman-temannya. Sudah menjadi kebiasaan Vio setiap pagi mendengarkan musik.

Vio mendengarkan lagu dari ponselnya sambil mengikuti irama lagunya. Dan satu per satu pun teman-temannya datang.

Hana sudah masuk kelas dan menghampiri Vio. Seperti biasa, bukan Vio dan kawan-kawan kalau tidak bergosip.

Stay Here [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang