aku menulis ini lebih banyak untuk diriku sendiri. Selebihnya untuk kamu, yang mungkin sedang menangis dalam ruangan gelap, sebisa mungkin tidak bersuara. Atau sedang bahagia, atau biasa-biasa saja. Poinnya, kita sama-sama pernah merasa sedih. Sedih juga bagian dari emosi yang diberikan Tuhan seperti halnya bahagia. Menangis karena apa saja adalah valid, tapi melelahkan.
Menahan tangis karena apa saja juga kadang, valid. Tapi lebih dari kadang sama saja seperti sedang menyembunyikan luka. Dibiarkannya dia menumpuk sampai jadi sakit yang berlipat-lipat. Menyesakkan.Maka pilihannya adalah tidak bersedih, untuk banyak hal yang sesungguhnya bisa kita atasi. Untuk banyak hal yang belum terjadi. Kita harus bahagia.
Ulangi kalimat setelah ini.
Kita adalah orang yang paling bahagia di bumi, bukan orang yang paling pura-pura bahagia.
Tidak apa-apa jika tidak baik-baik saja, tapi bahagialah.
Tidak apa-apa jika jenuh atau berbeda dengan orang lain, tapi bahagialah.Buat kamu sendiri dulu, bahagialah.
Yang perlu kita ingat terus juga, bahwa bahagia kita tidak akan sama dengan bahagia siapa pun. Tidak ada untungnya membenci bahagia orang lain, karena bahagiannya bukan bahagia kita.
❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Postscript
De TodoHallo, Ini aku. Dan kata-kata yang ingin ku utarakan. Tentang mimpiku, sakitku, atau cerita orang di sampingku. Tentang anganku, atau segala yang pandanganku lihat. Ini aku, dan setumpuk kekurangan yang tak akan pernah habis dibahas. Lagu-lagu, Rind...