1. terlambat lagi

376 6 1
                                    

Aksa tergesa gesa berjalan menyusuri sepanjang trotoar menuju sekolahnya.
Kepalanya menengok kiri kanan, jalanan sudah sepi.

Biasanya kalau tak kesiangan ia kesulitan menyeberang jalan, karena masih banyak para pengantar, mahasiswa, mahasiswi, dosen, guru pegawai murid Sd, smp, SMA de el el.

Yg berkeliaran dijalan Raya mengejar waktu, agar tak kesiangan sampai di tujuan masing masing.
Aksa makin panik, dilirik lagi jam nya menunjukkan pkl 07.05 wib.

"Wah, gawat ! Lagi lagi telat, ah elah siap siap push up lagi ini" gerutu aksa kesal.
Pikiranya melayang pada kejadian pagi tadi,yg membuatnya sampai telat pergi ke sekolah.

"Ini tuh gak jauh jauh dari ferry, coba aku gak punya adik senakal dia. Mungkin gak kan gini kejadianya"
Gadis manis itu masih nampak kesal, dan panik sampai sampai wajahnya yg mungil nampak memerah.

Ia terus berjalan, menyusuri trotoar sambil berharap kalau kalau ada sebuah keajaiban, yg membuat jarak sekolahnya semakin dekat.
Ah,elah ngayal mulu neng!

Lima langkah lagi, ia akan sampai di sekolahan SMA 5 negeri Malang. Tentu saja itu bukan sekolahnya, namun gadis itu memiliki kebiasaan mengintip intip siswa di sekolahan itu.

Maklum SMA 5 adalah sekolah favorit di Malang, yg notabene isi sekolah itu dipenuhi dengan murid murid highclass dan dibekali dengan otak encer.
Wajar karna itu adalah sekolah yg cukup bergengsi di Malang.

Butuh nilai tinggi agar bisa masuk ke sekolah itu, dan kebanyakan yg bersekolah disana adalah murid murid pilihan dengan rata rata nilainya Bagus.
Dan itu adalah salah satu sekolah, yg pernah di impikan Aksa.

Namun entah mengapa orang tuanya tak mengizinkannya masuk di sekolah itu.

Masih sempat saja Aksa mengintip saat melalui sekolah tersebut, ia celingak celinguk di celah celah pagar besi sekolah yg menjulang tinggi.

Ia terlihat mencari seseorang.
"Ah, sial pasti dia udah masuk! Resiko kesiangan ini nih, udah kesekolah jauhnya minta ampun, lewat sini gak bisa lihat cowok itu lagi! Belum lagi pasti nanti disuruh push up 10 kali!"
Aksa menggumam dan segera meninggalkan depan pintu gerbang sekolah itu dan meneruskan perjalanannya.

"Akhirnya sampai juga!"
Aksa melirik jam tanganya lagi yg kini menunjukkan pkl 17.15 wib.
Gerbangnya hampir ditutup sepenuhnya dengan seorang satpam penjaga sekolah.
Namun dengan cepat Aksa menawar nawar dan nampak merayu rayu pak satpam agar di izinkan masuk.

Entah apa yg dikatakanya sehingga pak satpam itupun nampak memberi kesempatan pada Aksa untuk masuk.
Aksa tersenyum semanis manisnya tanda terimakasih nya pada pak satpam.
Belum sampai disitu perjuangannya melawan waktu!

Sebentar lagi ia harus menghadapi, ocehan dan hukuman pak tomi guru paling killer di sekolahnya.
Ia menghirup nafas dalam dalam, sebelum perlahan memasuki ruangan kelas dengan kepala tertunduk siap memasang wajah memelas agar diringankan hukumanya.

Yaa, itulah Aksa pandai sekali mencari celah. Karena telat, bukanlah hal tabu baginya!
Ini adalah kesekian kalinya ia telat, dan dengan kebiasaan yg sama ia selalu bisa meluluh kan hati gurunya.
Untuk tak memberinya hukuman yg berat.

"Selamat pagi anak anak" ucap pak tomi guru bahasa yg mempunyai perawakan atletis juga tampan.
Sekilas wajah nya tak nampak seseram isu nya sebagai guru paling killer.

First Love Never toTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang