Hari ini adalah minggu pagi yg cerah, dimana semua kalangan tengah menikmati weekend dengan cara mereka sendiri.
Ada yg pergi ke pantai untuk sekedar refreshing fikiran.
Ada yg menghabiskan minggunya dengan tidur seharian.
Juga ada yg menghabiskan sisa sisa gaji untuk berbelanja ke mall.
Jalan Raya yg selalu macet dipenuhi asap kendaraan,hari ini sedikit terasa sepi dan hening.
Yaa, begitulah suasana kota ketika hari libur.Seorang gadis cantik dengan wajah mungil dan manis, tengah berlari lari di sekitar alun alun kota.
Nafas nya terengah engah, ia nampak kelelahan.
Ia mengusap keringat yg bercucur di wajahnya dengan handuk kecil yg melingkar di lehernya.
Ia memutuskan merebahkan dirinya sejenak di bangku alun alun kota, sambil mengipasi wajahnya yg keringatan."Hai.. "
Suara seseorang mengagetkan Aksa, ia melirik ke arah suara dan ia menangkap sesosok bayangan lelaki tampan.
Memakai kaos polos ketat, celana pendek abu abu dan sebuah handuk kecil yg melingkar di lehernya.
Ia mengulurkan sebotol air mineral pada Aksa."Kamu.. Cowok yang kemarin pagi kan? Kamu ngingkutin aku?! " jawab Aksa dengan tatapan sinis dan nada meninggi.
"Ha? Ngikutin kamu..?" lelaki itu nampak bingung mendengar pertanyaan Aksa.
Tanpa bicara lebih panjang Aksa memilih segera beranjak Dari tempatnya.
Namun selangkah kemudian tangan kekar lelaki itu berhasil meraih tangan Aksa."Eh apaan sih! Lepasin atau aku triak sekarang..!! "
"Eh, wait wait wait aku gak jahat kok.. Aku cuma mau nawarin kamu minum nih.. " ia menyodorkan sebotol air mineral.
"Gak perlu! Dasar stalker! " tukas Aksa kesal sambil melepaskan tanganya dari cengkraman cowok itu.
"Siapa yang stalker.. Kamu atau aku.. "
Mendengar ucapan lelaki itu Aksa seketika terhenti dan menoleh kebelakang tepat ditempat lelaki itu yang masih terpaku ditempatnya.
"Maksud kamu apaan sih? "
"Iya maksud aku mau nanya juga, ngapain sih kamu tiap pagi selalu ngintip-ngintip dibalik pagar sekolah aku? Kalau bukan stalker apa donk namanya? "
Wajah Aksa memerah seperti kepiting rebus antara malu dan kesal.
"Apa perlu aku suruh kepala sekolah aku aja yang tanya ke kamu? Ya.. Bukan apa apa sih takutnya kami itu semacam kelompok ormas atau teroris yang dibayar untuk memata matai sekolah kami... So.. "
"Oke stop oke.. Aku akan jelasin,, " tukas Aksa.
Lelaki itu nyengir sinis menatap Aksa yang sudah menyerah lari darinya.
Ia melirik sebuah bangku di Taman, dan Aksa pun mengerti yang ia maksud.Cello mengambil posisi duduk tepat disamping Aksa yg tengah meneguk minumannya.
"Sendirian aja? " ujar cello membuka pembicaraan.
"Seperti yg kamu lihat, hehe kamu juga sendiri kan? " jawab Aksa Datar sembari memandangi lelaki berwajah chinesse itu.
"Iya, aku juga sendiri aja, tapi setiap hari minggu aku emang selalu jogging disini sih. Tapi aku baru pertama liat dan ketemu kamu jogging disini juga? "
"Oh, gitu.. Kalau aku emang baru pertama kali sih jogging iseng aja. Itung itung biar terbiasa bangun pagi hehe"
"Haha, emang biasanya kamu bangun jam berapa sih? "
"Hihi, udah ih.. Malu bahasnya, nanti kamu tau lagi kalo aku dijulukin, miss ngaret ups.. Keceplosan" kata Aksa sambil memasang wajah kikuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love Never to
RomanceBagi kalian mungkin Cinta pertama adalah segalanya.. Untuk itu akupun juga begitu.. Aku yakin kalian semua pernah merasakan pahit, asem manis nano nano rasa Cinta pertama. Begitupula dengan ku, aku sama seperti kalian. Yg masih malu malu ketika aw...