Are you Kidding me?

204 26 4
                                    

Vote dan comment..

***
Allen POV

Aku terbangun karena cahaya matahari memenuhi ruangan yang ku tempati. Aku membuka mataku, aku baru ingat bahwa Niall Horan, ya.. Ia ada disini.

Spontan aku pun langsung duduk lalu mataku menelusuri ke penjuru ruangan. Disini tidak ada siapa siapa selain aku lalu kemana niall? Atau aku memang hanya bermimpi?? Tidak tidak, aku yakin tadi ada niall disini. Aku yakin aku tidak bermimpi, bahkan semalam niall pun mencium keningku dan mengelus rambutku... Tanyaku dalam hati.

Lalu pintu ruangan ini terbuka, dan muncul lah angel yang berjalan sambil di pegangi oleh brad. Brad adalah sepupuku lebih tepatnya anak dari kakak daddyku, dan ia juga kekasihnya angel.

"Angel?!" kataku berlari lalu memeluknya.

"Hey tenanglah"

"An..angel maafkan aku, karena ak.."

"Shh sudahlah, sekarang aku sudah baik baik saja. Dan sekarang kau lah yang kami khawatirkan"

"I'm okay" lalu aku teringat sesuatu.

"Oh ya.. Kau tau ni.. Niall horan, ia yang membawamu kesini, dan bahkan ia menemaniku disini.." mereka mengerutkan dahi. Lalu mereka tertawa(?)

"Kenapa kalian tertawa? Apa yang lucu?"

"Kau ini depresi hah? Atau jangan jangan otakmu miring gara gara kemarin?" tanya brad.

"Cih kenapa kalian tidak percaya?! Aku serius, aku tidak bermimpi, bahkan ia mencium keningku, lalu memelukku, aku berbicara dengannya" mereka tertawa lagi.

"In your dream madison, haha" mereka tertawa lagi.

"Shit! Aku serius!"

"Lalu sekarang mana prince charmingmu itu? Hah?"tanya brad lagi.

"Ak.. Aku tidak tau, tapi aku yakin tadi dia ada disini, lalu ia menyuruhku tidur, habis itu ia.. Ia tidak ada lagi" kataku dengan suara kecil saat mengucapkan kalimat terakhir.

"Sudahlah, mungkin kau memang sedang lelah el, lebih baik kau istirahat agar ingatan mu cepat pulih"

"Shit aku baru istirahat, dan satu lagi.. Aku tidak hilang ingatan bodoh" kataku kesal lalu berjalan ke sofa.

Atau memang tadi aku hanya bermimpi? Tapi tidak mungkin, aku ingat saat ia mencium keningku untuk membuktikan bahwa aku tidak sedang bermimpi

Tak terasa mataku sudah berkaca kaca, dan tak lama air mataku mengalir begitu saja.

"Allen? Kenapa kau menangis?" tanya angel lalu mendekat kearahku.

"No i just... Hiks.." kataku menangis.

"Ka..kau benar, mungkin itu ha..hanya mimpi.." lalu ia memelukku

"Shh.. Tenang ya"

"Mungkin ini karena aku benar benar terobsesi niall horan, makanya aku sampai seperti ini"

"Don't think again allen, we here for you okay, so.. Don't cry" katanya mengusap air mataku.

"Tak salah aku memilih kekasih sepertimu" kami menoleh, mendapati brad yang sedang tersenyum di ambang pintu.

Sepertinya aku memang tergila gila dengan niall.

-

"Good morning" sapaku yang hanya di balas senyuman oleh tissa-asistan mom-

"Mom dan dad sudah berangkat?"

"Mereka sudah berangkat non"

"Ini non makanannya" ranne menyodorkan omlet ke hadapanku.

"Thank"

"Oh ya tiss, brad menginap disini ya?"

"Ten- astaga aku lupa, aku harus membangunkan tuan brad"

"Hei hei biar aku saja" kataku mencegah tissa.

"Tapi non"

"Tak apa" kataku lalu beranjak dari dudukku lalu berjalan kelantai atas.

Sesampainya dilantai atas aku langsung berjalan kekamar brad. Brad memang sering tidur disini, jadi ia mempunyai kamar sendiri disini. Brad sudah ku anggap sebagai kakakku sendiri.

"Brad!! A time to go wake up!" kataku menggedor pintu kamarnya, namun tak kunjung ada balasan darinya. Akhirnya aku putuskan membuka pintunya, aku memutar kenop pintu tersebut, tidak terkunci

Setelah pintu terbuka nampak lah brad yang sedang tertidur pulas tanpa pakaian, ralat maksudku hanya memakai boxer. Kamar ini mempunyai tema tersendiri yaitu retro, banyak foto foto kebersamaannya dengan angel ataupun denganku dan keluarganya.

Brad adalah seorang anak sulung dan satu satunya, dad dan momnya tidak tinggal di london, melainkan brazil. Maka dari itu ia hanya tinggal sendiri di apartemennya, namun ia lebih sering tinggal disini, mungkin karena disana ia tidak punya teman bermain.

Aku dan brad mempunyai hobi yang sama yaitu bermain musik, jadi terkadang kami sering bermain musik bersama. Dan aku juga suka bermain Playstation bersamanya. Kami memang sangat dekat.

Aku memandangi fotonya bersama angel, 'mereka sangat romantis' hanya tiga kata itu yang bisa menggambarkan foto tersebut. Mereka sudah berpacaran sekitar tiga tahun, ya tiga tahun, bukanlah waktu yang sangat cepat. Butuh perjuangan dan kesetiaan agar hubungan terjalin hingga tiga tahun. Bahkan aku saja belum pernah berpacaran, walaupun cinta pertamaku sudah di ambil oleh niall horan. Oke aku tau aku berlebihan, tapi aku berkata jujur.

"Brad!" kataku menggoyakkan tubuhnya.

"Yes babe?" aku melotot kearahnya. Aku yakin ia pasti tengah bermimpi tentang angel.

"Aku allen, bodoh!" ia lalu membuka matanya.

"Shit, kufikit kau angel"aku memutar bola mataku.

"Kalau kan ingin bertemu dengan angel, lebih baik kau mandi! Angel sudah menunggu mu dibawah!" kataku lalu pergi. Ia terlihat kaget dan langsung masuk kedalam kamar mandi. Aku hanya bisa terkekeh.

-

"Mana angel?" tanya brad tiba tiba.

"Heh ayo! Sudah mau terlambat nih!" kataku menariknya.

"Angelnya?"

"Angel sudah pergi duluan, makanya jangan lama"

"Huh" ia mendengus kesal.

Lalu kami berjalan ke teras.

"Pakai mobilmu ya" ia hanya mengangguk.

Selama di perjalanan, aku memutuskan untuk mendengar lagu menggunakan headset, dan sesekali bernyanyi. Namun justru mendapat respon dari brad yang sangat tidak enak. Katanya 'bisakah kau diam?! Suaramu membuatku jadi ingin buang air'
Tak lama mobil berhenti, yang tandanya sudah sampai. Di kampus tampak sangat ramai sekali, entah ada apa.

"Brad, apa ada demo lagi?"

"Demo?" kami masih duduk di dalam mobil.

"Mana aku tau"jawabnya ketus lalu keluar dari mobil.

Selama berjalan di koridor, seluruh siswi pada membicarakan sesuatu sambil loncat loncat salah tingkah. Lalu aku melihat angel yang sedang berbicara dengan salah satu perempuan sambil tertawa tawa dan sama.. Ia juga loncat loncat.

"Angel" ia menoleh.

"Hei ba-" ucap brad terpotong.

"Kau.. Kau tau tidak?!" aku hanya menggeleng gelengkan kepala.

"Di..disin..disini ad.." ucapnya tergesa gesa.

"Tenang kan dirimu dulu, ayo duduk" ajak brad.

"Sekarang ada apa? Bicara dengan baik baik"kataku. Angel menarik nafasnya terlebih dahulu lalu menghembuskannya.

"Ada niall di sini"

***
Hallo guys, read it my another stories, thank you

Imagination √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang