Author POV
Dua pasang mata milik seorang gadis cantik ini menatap kosong kearah depan, ia masih tidak menyangka jika yang menyelamatkan nyawanya adalah seseorang yang selama ini ia cari, yang selama ini ia idolakan.
Sedangkan sahabatnya dan juga momnya masih menatap foto tersebut dengan mata yang hampir keluar.
Sudah hampir duapuluh menit mereka berdiam diri, dan masih terjebak dengan pikiran masing masing. Tak lama brad datang memecah keheningan.
"Makanan dat-" ucapnya terpotong karena melihat kekasihnya, aunty dan allen yang melongo.
"What happen?" tanyanya dengan suara kecil.
"Eh brad, mana makanannya?" tanya Rebecca sambil mengedip ngedipkan matanya, yang disusul oleh angel. Namun tidak dengan allen.
"Cepatlah aku sudah lapar" kata angel lalu mengambil bukusan yang di pegang oleh brad, sedangkan brad masih melongo melihat kelakuan aunty dan kekasihnya ini.
"Allen, ayo makan. Mom suapin ya?" allen hanya menggeleng tanpa menoleh sedikit pun.
"Mood makan ku hilang" jawabnya tanpa berkedip sekalipun.
Ia pun menaikkan selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Ia masih berdebat dengan pikirannya, tak habis pikir bahwa Niall Horan menolongnya.
Allen POV
Sudah dua hari aku berada di rumah sakit ini, yang aku lakukan hanyalah tidur, makan, nonton tv, main iphone, makan, dan tidur lagi.
Tapi syukurlah, hari ini dokter sudah memperbolehkan aku untuk pulang. Dua hari juga aku memikirkan bagaimana bisa niall horan menolongku?
Namun selama dua hari ini ia tidak datang untuk menjengguk ku. Aku tau, aku memang terlalu berharap, tapi setidaknya jika memang ia yang menolongku apakah ia tidak mau tau bagaimana keadaan ku sekarang? Lagian jugakan one direction sedang vakum.
"Allen?" aku yang sedang membereskan pakaian pakaianku pun berhenti karena seseorang memanggilku. Tanpa menoleh aku pun menjawab.
"Whut an?"
"Seseorang ingin bertemu" katanya.
"Ayolah, jika mau bertemu, kau kan bisa suruh masuk" kataku berdecak kesal.
"Baiklah"
"Good morning" aku mematung di tempat, aku memang belum melihat siapa yang menyapaku, namun aku yakin bahwa suara tersebut bukan milik dad ataupun brad.
Aku mendengar langkah sepatu mendekat. Semakin sepatu itu mendekat, jantungku semakin berdetak sangat kencang.
Siapa orang ini? Aku tidak mempunyai teman laki laki yang berlogat irlandia. Gerutuku.
"Hm.. Bagaimana kabarmu?" tubuhku seakan tersengat listrik saat mendengar suara itu. Sekarang aku tau suara itu milik siapa, tapi sepertinya tidak mungkin suara itu milik Niall horan, tidak mungkin kan ia kesini(?)
Aku memberanikan diri membalikkan badanku, jantungku serasa berhenti berdetak saat tau siapa laki laki tersebut. Ia tersenyum kearahku. (Liat dimultimedia)
Tak lama senyum di bibirku pun mengembang. Tuhan apakah ini mimpi? Saat ini aku merasa seperti terbang..
Aku masih mematung tidak bisa percaya ini. Kalian tau bagaimana rasanya jika bertemu dengan seorang idola yang kalian idolakan dari dulu, yang kalian mimpikan disetiap tidur. Dan yang fotonya kalian jadikan lock screen dan wallpaper.
Spontan aku langsung memeluknya, tak perduli ia akan ilfeel denganku. Kalian tau bagaimana rasanya memeluk orang yang selama ini membuat kalian senyum senyum sendiri saat mendengar suara dan melihat fotonnya? Dan itulah yang sekarang aku rasakan.
Aku merasakan ia membalas pelukkanku. Tak lama air mataku menetes.
"Shh.. Don't cry" katanya lalu menangkup wajahku dengan kedua tangannya.
"Ka..kau ni..niall hor..horan kan?" ia mengangguk sambil tersenyum.
Aku pun memeluknya, dan menangis dipelukkannya.
Tuhan..
jika ini memang mimpi, jangan biarkan seorang pun membangunkan kuNamun jika ini memang bukan mimpi tolong hentikan lah waktu agar aku bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang perempuan yang paling bahagia di dunia..
Ia menggiringku untuk duduk di tepian kasur bangsal ini. Aku masih tidak bisa berhenti menangis.
"Maaf ya baru bisa menjenguk sekarang" katanya tersenyum.
Niall senyum mu membuatku mati disini..
"Kau ini bagaimana, bahkan kau menjengukku sekarang saja sudah membuatku senang setengah mati" ia terkekeh.
"Jangan nangis lagi ya.." pintanya sambil menghapus air mataku.
Aku hanya mengangguk sambil tersenyum."For you" ia menyodorkan sebuket bunga yang tadi ia bawa.
He is so.. sweet
"Thank you so much!"
Angel POV
Aku kaget bukan main saat uncle Jack memanggilku karena ada seseorang yang datang.
Aku pun menoleh dan mendapati uncle jack bersama seorang laki laki tampan berambut pirang.
Seketika buku yang ku pegang pun jatuh kelantai. Mataku melebar dan tubuhku membeku seketika.
"Ni..niall horan?" ia tersenyum sambil mengangguk.
Aku pun duduk lagi dengan keadaan kaki yang lemas dan tak kuat untuk berdiri.
"Ia ingin bertemu dengan allen" kata uncle dengan senyumannya.
"Ik..ikut aku" jawabku gelagapan. Sambil berjalan kami pun mengobrol, walaupun masih sedikit canggung.
"Memang nya benar kau yang menolong allen saat kecelakaan itu?"
"Iya.. Karena aku ingat kalau dia adalah perempuan yang pernah kutolong saat temannya pingsan, hey bukannya kau ya.. Yang saat itu pingsan di koridor kampus?" aku melotot.
"Hah?! Jadi itu bukan mimpi?!"
"Tentu bukan" katanya terkekeh.
"Berarti yang allen bilang itu benar"
"Apa?"
"Eh.. Tidak, em.. Ini sudah sampai, kau tunggu dulu ya. Kita kasih kejutan untuk allen" ia tersenyum.
Sepertinya mulai sekarang aku ngefansnya sama niall horan....
Aku pun membuka pintu bangsal allen.
"Allen?"aku memanggilnya, namun ia tidak membalikkan badannya.
"Whut an?"
"Seseorang ingin bertemu" kataku dengan senyum misterius.
"Ayolah, jika mau bertemu, kau kan bisa suruh masuk" ia berdecak kesal.
"Baiklah" kataku lalu keluar dan menyuruh niall untuk masuk.
Setelah niall masuk, aku memutuskan untuk mengintip mereka lewat jendela lalu merekam mereka.
Mereka so sweet...
Hanya tiga kata itu yang bisa menggambarkan mereka, astaga jika saja ada harry disini gerutuku.
***
HAPPY BIRTHDAY NIALL HORAN!!! I CANT BELIEVE THAT! NIALL HORAN 23rd....
MY IRISH BOY HAVE FUN LUV... I'M MISS YOU❤ xxBtw, maaf kalo gaje dan garing
Instagram: renishaputrigiani
Twitter: renishahoran

KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination √
Fanfiction"In my dream, you're with me. We'll be everything i want us to be. And from there who know, maybe this will be the night that we kiss for the first time or is that just.. Me and my Imagination" [Write in bahasa] Copyright© 2016 by fatherens