Allen POV
Langit itu, kini mulai memancarkan sinar dari matahari, sinar yang muncul setelah gelap menyeruak.
Sudah satu minggu kami memulai kehidupan baru, dimana kehidupan yang ku bangun tidak lagi sendiri. Kami membangun kehidupan baru ini bersama sama.
Senang sekaligus terharu bisa menyandang nama Horan menjadi nama belakangku, tak dapat dipungkiri jika selama ini mimpi itu menjadi nyata.
Niall Horan, salah satu personel band yang pasti sudah di ketahui oleh seluruh dunia, One Direction.
Kini sudah resmi menjadi suamiku, gila memang, ingin rasanya meloncat dari gedung tertinggi di dunia sangking bahagianya, karena niall melamarku.
Namun jika kalian berpikir aku adalah wanita paling bahagia di dunia, kalian salah, jangan pernah lupakan jika niall itu memiliki banyak fans dan belum tentu semua fans niall menyukaiku. Memang sih tidak perlu mendapat izin dari mereka untuk menikah dengan niall, tapi cacian dan makian yang mereka lontarkan setiap harinya membuatku terkadang sedih.
Beruntungnya, aku adalah tipe perempuan yang terbuka, jadi semua masalahku, selalu ku sempatkan untuk bercerita kepada orang terpercaya, contohnya niall.
"Untuk apa kau pikiran? Yang menjalani itu kan kau dan aku, kita tidak butuh izin dari mereka, mereka hanya tidak tau bagaimana kehidupan kita yang sebenarnya, mereka hanya tau kehidupan kita yang hampir setiap harinya tersorot kamera paparazzi, mereka tidak tau betapa aku mencintaimu, mereka tidak tau apa yang kita lakukan di balik kamera, mereka tidak tau betapa istimewanya istriku, dan mereka tidak tau tentang kehidupan kita,
I dont care what people say when we're together, they dont know about you, jangan kau pikirkan sayang, they will just be jealous of us, they can say anything they want, cause they dont know about us" ucap niall di selangi beberapa lirik lagu One Direction.
Tak terasa air mataku turun ke pipi, namun bibirku mengeluarkan suara tawa, bagaimana bisa ia memasukan lirik lagu ke dalam kalimat romantisnya itu?
Aku sudah menangis mendengar kalimat pertamanya, namun saat ada beberapa bait lirik lagu, aku pun akhirnya tertawa.
Dan karena ucapan niall, sekarang aku jadi senang mendengar lagu They dont know about us.
"Sedang apa kau?" Aku menoleh.
"Kau menangis? Kenapa?" Katanya sambil melirik iphone yang ada di genggaman ku.
"Mereka lagi?" Aku mengangguk.
Ia mengembuskan nafasnya sebelum mengeluarkan iphone nya dari saku celananya, lalu membuka aplikasi snapchat.
Ia pun menggunakan beberapa sticker dan berfoto dengan gayanya yang khas itu, dan yang bisa membuat tawa itu keluar lagi dari bibirku. Lalu ia mengunggah foto kita saat ia mencium pipiku ke Instagram dan juga Twitter, dengan caption..
"I just wanna tell the world that you mine, babe"
***
Hey, don't forget to read my new stories, thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination √
Fanfikce"In my dream, you're with me. We'll be everything i want us to be. And from there who know, maybe this will be the night that we kiss for the first time or is that just.. Me and my Imagination" [Write in bahasa] Copyright© 2016 by fatherens