Forgive me?

154 19 2
                                    

Allen POV

Aku duduk di sebuah sofa yang memang di sediakan di rooftop. Aku memandang lurus ke depan, masih tidak percaya niall membentakku.

Mengingat kejadian tadi, mataku mulai berkaca kaca. Berharap kejadian tadi hanya sebuah mimpi, yang jika aku bangun akan hilang, namun sayang nya ini kenyataan.

Sudah hampir dua jam aku duduk disini tanpa melakukan aktivitas apapun. Niat untuk kuliah tapi datang untuk bersedih ria.

"Allen?" aku membalikkan badanku. Lalu menghapus air mataku.

"Apa yang niall lakukan padamu?" tanyanya. Aku hanya menggeleng.

"It's my wrong" aku menghembuskan nafas.

"Aku menyesal" air mataku mengalir. Ia memelukku.

"Shh, sudahlah niall hanya terbawa emosi, jangan kau masukkan hati allen"

"I can't"

"Belajarlah dari kesalahan, kesalahan ada pelajaran untuk memulai kehidupan baru" ia mengelus rambutku.

"Ya kau benar, hanya saja aku malu, seharusnya aku berterima kasih karena seorang Niall Horan mau menjadi temanku, namun aku justru membuatnya membenciku" tanggisku semakin deras.

"Ingat pesanku, jika kau sudah mempunyai seseorang, jangan pernah kau sia siakan ia, karena saat ia hilang kau tidak akan menemukan lagi seseorang seperti dia, nothing to know change many time" aku mengangguk.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?"

"Just do it" ia tersenyum.

"I will to do it" aku tersenyum, ia menghapus air mataku.

-

"Ada apa ngel?"

"Omg allen, where are you?!"

"Easy girl" ucapku lirih.

"Okay, where are you now?" tanyanya penuh penekanan.

"At home"

"You okay?"

"I'm fine" jawabku tentu berbohong.

Aku masih di landa rasa bersalah, dan kau bertanya you okay?

"Aku akan kerumah mu"

"No, aku sedang ingin sendiri"

"You sure?"

"Ya"

"Baiklah, jika ada apa apa, call me" aku mematikan sambungan telponnya.

"Apa yang sekarang harus ku lakukan?"

Kau harus minta maaf kepada niall pikirku.

Ya MINTA MAAF batinku.

Aku menghembuskan nafasku sebelum melangkahkan kakiku keluar, aku berjalan dengan langkah gontai saat sudah di depan pintu aku memutar kenop pintu lalu menariknya agar terbuka, dan saat sudah terbuka....

Ia datang,

Laki laki yang memberiku rasa bersalah sekaligus

Laki laki yang selalu membuatku terbang saat melihat senyumnya,

Laki laki yang membuatku ikut tertawa saat mendengar tawanya dan...

Laki laki yang membuatku jatuh hati padanya.

Disaat aku ingin memeluknya, ia juga ikut memelukku, aku balas memeluknya lalu menangis di dadanya.

"I'm sorry" ucapnya lirih.

"Me too niall" ia menangkup wajahku.

"Forgive me please" aku tersenyum.

"Of course Niall James Horan" ia lalu memelukku lagi.

"Dating with me?"

***

Lagi mager makanya pendek aja ya...*peace*

Vote dan comment:*

Imagination √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang