Allen POV
"Allen!!" aku sontak kaget lalu bangun dari tidurku.
"What the fuck?! Kau merusak mimpi indahku bersama niall!" kataku mendengus kesal.
"Whoa easy el! Kau ini kenapa? Aku hanya ingin membangunkan mu saja!"
Aku pun hendak tidur kembali, namun di cegah oleh angel.
"Hei kau tidak mau kuliah?" aku duduk kembali.
"Astaga aku lupa!" kataku berlari kekamar mandi.
-
Setelah selesai menggunakan sedikit make up, aku pun mengambil sepatu di lemari khusus sepatuku lalu dengan cepat menggunakannya.
Sebelum aku keluar dari kamar, aku memandang kearah poster yang berada tepat didepanku.
Ya.. Poster para pacarku, ralat maksudku one direction. Aku mengembangkan senyum di bibirku. Tak terasa mataku berkaca kaca. Aku merindukan mereka, aku ingin mereka berlima seperti dulu.
"Kalian yang membuatku terbang, kalian juga yang membuatku down" kataku.
"Kau benar el, aku menyayangkan sekali, kenapa zayn harus keluar.." aku menoleh.
"Dan kenapa juga mereka harus vakum" sekarang angel pun menangis.
Aku dan angel memang directioners sejati, member favorite ku adalah niall sedangkan angel, harry.
"Hei kenapa kita malah menangis? Kitakan harus kuliah" kataku membuyarkan kesedihan disini.
"Astaga hampir saja" katanya melihat jam tangannya sebelum menarikku pergi.
-
Setelah mobil terparkir rapi, aku dan angel pun langsung turun dari mobil lalu berlari melewati koridor sekolah yang sudah sepi. Kalian tau, kami terlambat, ya.. Terlambat karena hal sepele tadi.
Setelah di depan loker kami langsung mengambil apapun keperluan kami. Lari berlari kembali. Sambil berlari aku melihat ke jadwal ku. 'Sastra' oh tidak ini adalah pelajaran yang paling aku tunggu tunggu. Aku tidak mau meninggalkan kelas ini.
Dengan begitu akupun mempercepat lariku yang di susul oleh angel di belakang.
"Allen tunggu!" aku tidak meresponnya, aku tetap berlari. Namun tiba tiba langkah ku berhenti karena aku merasa tidak mendengar suara sepatu, selain sepatu ku. Lalu kemana angel.
Aku membalikkan badanku, dan tidak melihat apapun. Mataku melihat ke lantai, dan menemukan angel yang terkapar lemas di lantai. Dengan cepat aku mendekat.
"Angel!! Oh my god! Help me please!!" kataku menjerit. Aku tau, sebesar apapun aku menjerit tidak akan ada orang yang dengar, karena koridor ini sangat sepi.
Aku memang sangat bodoh! Kenapa aku bisa melupakan penyakit sahabatku sendiri. Aku lupa jika angel punya penyakit asma, dan tadi ia berlari mengejarku.
Aku hanya menangis sambil memeluk angel, berharap ada bantuan yang datang. Siapapun yang datang, aku akan sangat berterima kasih.
"Someone help me please!! Please" kataku menangis.
"Angel bertahan, kumohon!" kataku menggoyakkan tubuhnya.
"What happen?!" aku menoleh kebelakang, dan mendapati laki laki menggunakan kacamata hitam dengan snapback."Kumohon tolong aku! Please" kataku to the point.
"Biar ku gendong ia" katanya, lalu menggendong angel.
![](https://img.wattpad.com/cover/83729742-288-k164204.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination √
Fanfiction"In my dream, you're with me. We'll be everything i want us to be. And from there who know, maybe this will be the night that we kiss for the first time or is that just.. Me and my Imagination" [Write in bahasa] Copyright© 2016 by fatherens