Allen POV
Setelah kejadian di rumah sakit, aku dan niall semakin dekat bahkan hubungan kami sudah tidak seperti antara fans dan idola, kami sudah seperti teman.
Ia juga sering mengajak ku jalan jalan, dinner, nonton, dan jelas hal tersebut membuatku tambah mencintai Niall Horan.
Dan satu lagi, kalian tau followers ku di instagram dan twitter bertambah banyak, yang tadinya hanya sekitar dua ribu, kini sudah tembus sepuluh ribu.
Kenapa? Karena ia selalu mengajakku selfie, terlebih lagi menggunakan snapchat, tak lupa ia juga menggunggahnya ke twitter atau instagram belum lagi ia juga men-tag instagram ku.
Dan ia juga memfollback instagram dan juga twitter ku, kalian tau bagaimana rasanya???
Back to the topic.. Hari ini seperti biasa, aku pergi kekampus bersama angel.
Setelah mata kuliah habis aku dan angel memutuskan untuk ke starbuck dekat sekolah.
Line..
Aku membuka iphoneku ternyata ada line dan kalian tau siapa yang mengirimnya?? Niall James Horan.
From: Niallhoran
Where are you? I'm on your campus
Mataku membulat seketika lalu kentang goreng yang hendak masuk kemulut mendadak jatuh.
"Why?" tanya angel.
"Kita harus kembali" ia hanya menaikkan kepalanya.
"Niall ada di kampus" angel mengedip ngedipkan matanya tak percaya.
"Holly shit, c'mon" katanya menarikku.
"Hei.. Tunggu sebentar" kataku dengan nafas terengah engah. Saat sudah sampai di parkiran.
To: Niallhoran
Aku di parkiran
"Kita tunggu sini dulu" angel mengangguk.
From: Niallhoran
I can see you, wait there
Aku tak membalasnya dan tak lama mobil sedan berhenti tepat di depan kami lalu jendelanya terbuka.
"Masuklah" kami berdiri lalu masuk ke dalam mobil.
"Kenapa kau memberitahu kami mendadak niall?!" tanya angel.
"Hehe sorry tadinya aku ingin memberi kejutan untuk allen, karena sudah lama aku tidak bertemu dengan nya, you know angel, i miss her" aku hanya menunduk menutupi wajah ku yang sudah seperti kepiting rebus.
"Berhentilah niall, kau membuat allen blushing" lalu kudengar mereka berdua tertawa.
"Fuckin shit angel"
-
"Kita mau kemana niall?"
"Lunch"
"Lebih baik aku telpon brad, dari pada aku jadi nyamuk" kami tertawa.
"Good idea, double date" aku hanya menggeleng gelengkan kepalaku.
"Hai babe!" serunya pada iphonenya yang ada di telinga sebelah kanan.
"Shit" kataku.
"Lunch together? You want?"
"Yes, thank you so much babe, di restoran biasa ya"
"I love you more" ia mematikan sambungan telponnya.
Setidaknya sahabatku juga bahagia disaat aku bahagia..
-
Kami sedang berbincang bincang dan sesekali tertawa karena lelucon niall.
Terkadang aku sempat berfikir, bagaimana bisa aku berteman baik dengan seorang Niall Horan yang di idolakan banyak perempuan dan salah satunya adalah aku.
Bahkan di saat seperti ini aku masih saja mengidolakannya, persetanan dengan pepatah yang mengatakan 'tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini' jelas jelas yang sekarang sedangku lihat ada.
Niall sempurna, ia tampan, menyenangkan, lucu, romantis, baik, pengertian, mempunyai suara yang bagus, bisa bermain gitar, pandai membuat orang lain tersenyum, dan calon suami idaman.
"Hei sedang apa kau? Memikirkan ku yang tidak tidak ya?" seketika aku mengedipkan mataku berulang kali.
Bisa ku dengar mereka tertawa meledek ku.
"Damn it!"
"Mengaku saja lah, aku tau kau suka membuat skenario setiap malam tentang niall, right?" itu suara angel, dan mereka tertawa lagi.
Good friend angel...
"Haha kau sangat lucu angel fucking tuff" aku tertawa meremehkan, tapi mereka tetap tertawa bahkan bertambah keras
"Tentu ia lucu, bukankah begitu niall?" tanya brad, niall mengangguk sambil tertawa.
"Fuck! Kalian menyebalkan" aku mengambil tas selempangku lalu berdiri dan berjalan keluar restoran, aku berharap niall memanggilku atau mengejarku. Seperti di film film.
Tapi nyatanya? Sekarang aku berdiri di belakang pintu restoran, aku menengok kebelakang, niall.. Ia tidak mengejarku, aku menghembuskan nafas kesalku.
Kalian tau aku adalah perempuan sensitif, terkadang membaca ff one direction saja suka menangis.
Mataku mulai berkaca kaca, dengan cepat aku berlari lalu menyetop taksi.
Mereka anggap ini sebuah lelucon?
Jelas, apa kau tidak lihat? Mereka sedang bercanda gurau allen.
Tapi aku kesal, aku tau aku berlebihan dan terlalu berharap.
Jalani saja, ikuti saja alur mainnya Allen, mereka hanya bercanda kau saja yang terlalu ambil hati.
Pikiran dan hatiku berdebat, entahlah apa benar aku saja yang terlalu sensitif dan berlebihan.
Persetanan dengan mereka, sesuka mereka mau melakukan apa. Toh aku juga tidak perduli.
Aku pun mengambil headsetku lalu menyambungkannya ke iphoneku dan memutar lagu Hero dari Cash Cash.
-
Niall POV
"Sungguh kau benar benar gila angel, apa itu benar?!" tanya brad. Angel mengangguk.
"Ya, iya pernah bercerita padaku" jawabnya.
"Hei, kenapa ia tidak balik lagi?" tanyaku mereka hanya menggedikkan bahuku.
"Jangan jangan ia marah"
"Tidak mungkin niall, sudahlah lebih baik kita habiskan" kata brad.
"Bagaima-"
"Shh sudahlah, besok juga sudah baik baik saja" kata angel.
Aku hanya mengangguk lalu menghabiskan makananku.
-
Aku memandangi foto perempuan gadis bermata biru ini, ia cantik
Aku tau ini terlalu cepat, tapi aku tidak bisa menahannya lagi. Dari awal aku bertemu dengannya, aku merasa ada yang aneh, lalu saat ia kecelakaan, aku merasa mulai menyukainya, saat kami mulai akrab, aku merasa menyayanginya bahkan takut kehilangannya, dan sekarang aku mulai mencintainya.
Apakah aku salah mencintainya?
Izinkan aku untuk memilikinya, aku sudah tidak tahan dengan perasaan ini, aku mencintainya, sungguh mencintainya.
***
Hai dont forget to check my new stories, thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination √
Fanfiction"In my dream, you're with me. We'll be everything i want us to be. And from there who know, maybe this will be the night that we kiss for the first time or is that just.. Me and my Imagination" [Write in bahasa] Copyright© 2016 by fatherens