New Begin 3

445 47 3
                                    


"takdir seperti memaksaku untuk mengenalmu, haruskah ku abaikan atau haruskah ku kejar"

Gadis itu tidak tertarik memikirkan obrolannya dengan Kim Jongin. Saat ini pikirannya terlalu fokus pada Donghae. Ia berniat akan menemuinya besok dan menyelesaikan semuanya. Sesampainya di rumah ia masih mendapati rumah tersebut masih kosong. Sepertinya Yuri dan juga Sooyong belum pulang ke ruamh tersebut. Yoona langsung naik ke atas ke kamarnya. Dia mengambil ponselnya dan menuliskan sesuatu disana.

'To: Donghae Oppa

Oppa aku ingin bertemu denganmu besok. Haruskah aku pulang ke Jonju?'

Tidak lama kemudian ponselnya bergetar. Yoona langsung membuka kunci laya ponselnya dan mendapati balasan dari Donghae.

'From: Donghae Oppa

Besok aku sibuk Yoona-ya. Apa kau tidak bisa mengatakannya sekarang saja disni?'

'To: Donghae Oppa

Apa oppa benar-benar ingin aku mengataknnya disini? Aku tidak akan menyirta wakutmu terlalu lama oppa. Hanya lima menit. Kuharap oppa benar-benar bisa bertemu denganku besok.'

'From: Donghae Oppa

Aku benar-benar tidak bisa besok. Kau bisa mengataknnya sekarang. Jika memang itu sangat penting'

"Sungguh Oppa? Kau benar-benar tidak bisa menemuiku lagi?", tanya Yoona kepada dirinya sendiri.

To: Donghae Oppa

Baiklah oppa. Aku hanya ingin megnakhiri hubungan kita oppa. Terimakasih untuk selama ini, dan maafkan atas kesalahanku selama ini. Aku merasa sudah tidak ada kecocokan diantara kita, dan aku tidak bisa menerima sifat oppa yang sekarang. Aku harap oppa bisa menerimanya. Mianhe oppa'

Sebelum menekan tombol send pada ponselnya, Yoona meyakinkan dirinya berkali-kali bahwa ini adalah yang terbaik untuknya. Ada rasa sakit yang bersarang dihati Yoonadan air mata itu jatuh tak terhankan. Akhirnya Yoona mengirim juga pesan itu kepada Donghae.

'From: Donghae Oppa

Apa kau yakin? Kenapa tiba-tiba'

"Bagaimana bisa sampai akhir kau berbohong seperti ini opa? Ini lebih menyakitkanku. Kau hanya perlu mengiyakannya dan tidak perlu seperti ini oppa. Kau ingin menyakitiku?", ucap Yoona yang tidak hanya merasa sedih saat ini, namun juga kecewa dan marah yang menjadi satu.

''To: Donghae Oppa

Awalnya aku sangat ragu oppa. Namun sekarang aku menjadi sangat yakin. Tidak tiba-toba oppa, tapi memang sekarang waktu yang tepat. Semoga kau berbahagia oppa.'

'From: Donghae Oppa

Baiklah aku mengerti. Mianhe. Hiduplah dengan bahagia, Yong.

Itulah akhir dari malam itu. Malam terakhir Yoona dimana Yoona berjanji akan menjadi malam terakhir ia meneteskan air matanya untuk seorang Donghae. Sejujurnya ia tidak terlalu menyalahkan Donghae jika ia mencari wanita yang lebih baik dibanding dirinya. Kesalahannya yang belum lulus dari kuliahnya membuatnya menerima hal itu. Namun yang membuatnyakecewa adalah kenapa Donghae tidak jujur dan mengiyakan saat sebelum-sebelumnya ia meminta putus dengannya. Padahal berkali-kali Yoona meminta kepada Donghae untuk tidak pernah menduakannya, jika Donghae mengingkan wanita yang lain maka Yoona akan iklhas putus dengannya tanpa menyalahkannya, namun jangan pernah menduakannya.

New BeginWhere stories live. Discover now