New Begin 10

370 50 7
                                    

-Gadis kecil baik hati, yang dapat menghangatkan hati setiap laki-laki- Xiumin

Senin pagi yang jerah telah menyambut, Sehun bangun dan mendapati selimut dipunggungnya. Ia melihat kesikitarnya dan tidak mendapati Yoona. Sepertinya Yoona sudah balik ke rumah kontraknya. Ia meninggalkan sarapan di meja dan note kecil. 'aku siapkan sarapan ini, aku harus buru-buru untuk menyiapkan skripsinya dan bimbingan hari ini. Mianhe tidak menunggumu bangun^^. Sehun membacanya dan memakan sarapannya dengan tenang, ia mengulumkan sebuah senyuman tipis 'kau pasti berhasil kali ini'.

Beberapa hari ini Sehun memang jarang bertemu dengan Yoona. Kesibukannya di kantor ditambah dengan kegiatan Yoona dengan dosen pembimbingnya membuatnya juga jarang bisa bertemu dengan Sehun. Hanya ketika mereka sarapan bersama saja mungkin. Hari ini setelah Yoona telah lelah seharian di kampus dengan revisi terakhirnya setelah ujian sidangnya berlangsung. Ia menyegarkan dirinya dengan melihat perabotan unik-unik dikawasan sekitar kampusnya. Toko perabotan unik tersebut memnag memiliki daya tarik tersendiri meurut Yoona. Design tokonya pun unik, sayang letaknya yang tidak tepat di tepi jalan raya sehingga membuatnya tersembunyi. Dari awal took itu berdiri Yoona sudah sangat penasaran dengan isi yang ada di dalamnya. Pertama kali ia menemukan took tersebut adalah ketika ia dengan kebiasaan salah jalannya itulah yang menghantarkannya ke tempat itu. Hanya saat itu took itu belum selesei di bangun.

Tidak menyangka di dalam ia bertemu dengan seseorang yang sepertinya tidak asing. Ia tampak sibuk menimbang sesuatu. Yoona mendekat ke arahnya. Ah aku lupa, sekarang ini Yoona sedang mengenakan kemeja warna putih dan coat coklatnya serta jens hitamnya ditambah sepatu musim dinginnya yang terlihat pas untuk kakinya meski bukan dari merk ternama. Sedangkan orang yang diperhatikan Yoona masih setia dengan jas yang melekat ditubunya.

"Xiumin oppa?"

Yang dipanggilnya menoleh, "Yoona..," terpancar aura kaget namun juga senang dari raut Xiumin. "Ah, kebetulan kau disini. Bantu aku untuk memilih beberapa perabotan mau?" tawar Xiumin masih dengan senyum merekahnya.

"Untuk apartemen oppa?" tanya Yoona

"Annie, aku sudah kan akan memasukkan coockiesmu ke dalam resepku? Ini untuk cafeku Yoonaya".

"Waah, oppa mau membuka café???" kini justru Yoona yang lebih semangat. "Chinca-chinca??? Konsepnya seperti apa oppa?"

"Wah, kenapa jadi kau yang lebih bersemangat? Em konsep ya??" Xiumin Nampak berpikir dengan jari telunjuk nya yang menyentuh kebiasaan dagunya, kebiasaannya ketika tengah berpikir. "Kau suka design?"

"Mungkin aku tidak jago oppa, hanya saja aku juga memiliki café impianku. Jadi aku lumayan sering browshing design interior, perabotan, konsep pokoknya semua tentang seluk belukcafe oppa. Jadi mungkin referensi-referensi yang sudah aku lihat itu bisa sedikit membantu?" jawabnya sambil terkekeh pelan.

"Jotta, bagaimana kalau kita membicarakan ini dicafe seberang sebelum memutuskan perabotan apa yang akan aku beli. Apau kau sibuk?"

"Aku sih tidak masalah oppa. Tapi oppa tidak lebih baik diskusi dengan arsiteka tau design interiornya langsung saja oppa?"

"Aku rasa denganmu saja sudah cukup. Asal kau tidak keberatan sih?" tawar Xiumin.

"Dengan senang hati oppa. Kajja." Terima Yoona riang. Akhirnya mereka meninggalkan Toko itu dan berjalan menu café seberangnya yang tidak terlalu jauh. Terjadi obrolan kecil sepanjang mereka jalan di café tersebut.

"Oppa tidak sibuk?"

"Sekertaris Sehun sudah pulang dari tugas luar negerinya. Lagian aku juga sudah ijin bahwa seminggu ini mungkin aku akan lebih sering meninggalkan kantor untuk mengurus cafaeku ini dulu." Jelas Xiumin

"Ohh", jawab Yoona yang terlihat sedang mencerna ucapan Xiumin itu.

"Tenang saja, usaha Sehun tidak akan bangkrut hanya karna aku tinggal." Xiumin terkekeh pelan.

"Anni oppa. Tapi kelihatannya Sehun sibuk sekali tapi oppa bisa di sini? Hehe aku hanya berpikir sebegitu dekatnya hubungan kalian berdua." Timpal Yoona jujur.

"Eits, jangan salah, si bocah pucat itu menyeruhku menyelesaikan pekerjaan seminggku ke depanku tiga hari sebelum aku bisa sedikit bebas keluar kantor seperti ini. Masa frustasiku sudah aku selesaikan kemarin. Jadi mungkin jika ada yang harus aku telitia tau konfirmasi yang membuatku harus ke kantor. Lagian sekertaris Sehun itu sudah sangat membantunya. Juga karna Sehun CEO yang harus bertemau langsung dengan para petinggi dariperusahan lainnya. Clientnya barunya ini berasal dari China yang tidak mau diwakilkan. Ia sedang mempersiapkan segalanya agar tanpa cacat sedikitpun. Dia perfeksionis, ingat?" Yoona hanya manggut-manggut mengiyakan. Langkah kaki mereka sudah sampai. Setelah memesan segeals coklat dan kopi mereka duduk dikursi dekeat kaca yang bisa melihat suasana diluar café.

"Oppa ingin membangun café dimana?" tanya Yoona memulai mengebrol awal tujuan mereka datang ke café ini.

"Jung-gu, lebih tepatnya di tengah-tengah antara daerah perkantoran itu. Di sisi sebelah kanan ada kantornya Sehun dan sebelahnya kirinya bisa dibilang milik Choi ajhusi meski disana juga terdapat perusahaan Oh ajhusi. Cukup strategis bukan?"

Yoona mengangguk-anggukkan kepalanya. "Pasti mahal lahannya. Lalu oppa mau konsep yang bagaimana? Apa oppa ingin membuat café formal untuk para pekerja kantor?"

Xiumin menggeleng cepat, "Ka;au yang seperti itu sudah banyak Yoonaya. Aku ingin cafeku bisa dikunjungi semua orang. Sebenarnya awal niatnya adalah cafeku bisa dikunjungi anak-anak juga. Aku punya dua keponakan kembar yang kadang sering main kesini, agar ada tempat main untuk mereka."

"Oppa sudah mulai membangun? Oppa membawa sketsa bangunannya?"

"Ada, tunggu sebentar." Xiumin mencari sketsa cafenya di galeri ponselnya, lalu memperlihatkannya pada Yoona.

"Cafenya berbentuk bundar ya oppa?"

"Iya, sengaja tidak aku konsep memanjang atau kotak. Ingin memberikan kesan baru yang menarik saja, bagaimana menurutmu?"

"Menarik oppa, opppa bisa mengisi café oppa dengan berbagai jenis tempat duduk di setiap potongan. Oppa bisa mengkonsep lantainya dari rumput dan kayu tanpa menggunakan banyak hiasan agar terkesan fresh namun juga bisa sedikit formal jika memang ada yang menggunakannya untuk pertemuan bisnis. Otte oppa?"

Xiumin nampak serius mendengarkan pendapat Yoona sambil sesekali manggut-manggut mengiyakan, boleh, ide yang bagus. Lalu di tengahnya kita buat juice bar dan coffe bar terpisah. Ah, dan kita bisa membuat sebelah kirinya pojok quick stop untuk orang-orang yang berniat memesan pesanannya dan langsung pergi. Di tengahnya bisa digunakan sebagai ruang santai tapi bisa juga formal dengan lantai dari rumput lalu sudut kiri café untuk mungkin remaja atau orang-orang yang ingin menikmati waktunya di café itu. Kita bisa membuat sisi luar samping sedikitoutdoor dengan ayunan dan lebih membuatnya lebih nyaman untuk anak-anak. Set yang cocok untuk keluarga. Aku ingin mungkin omma dan anaknya atau keluarga lainnyabisa menunggu kerabatnyadi caféku dengan nyaman."

"Sepertinya aku sudah mulai bisa membayangkannya oppa."

"Bagaiaman kita mulai dari memilih meja dan kursinya?"

"Oppa percaya pada seleraku?" tanyaYoona dengan menunjukdirinya sendiri.

"Bukankah ini bermula dari idemu?" Yoona hendak menjawab lagi namun Xiumin melanjutkan bicaranya lagi. "Tenang saja, aku hanya meminta pendapatmu. Jika aku tidak setuju dengan pendapatmu maka kau akan menggunakan pikiranku sendiri. Jadi aku harap kau memberikan pikiran atau pendapatmu dsaat aku membutuhkannya. Hehesebenarnya aku seidkit kurang pintar dalam hal memilih perabotan," cengir Xiumin sambil mengfaruk tengkuknya yang tidak gatal itu. Ada semburat malu diwajahnya.

"Haha, muka oppa lucu kalau sedang menahan malu begitu. Santai oppa, aku siap membantu. Hitung-hitung aku juga sedangbelajar bagaimana mewujudkan cafeku sendiri." Jawab Yoona riang.

"Oke, anggap saja kau sedangbelajar dan bereksperimen." Jawab Xiumin bercanda.

-Tidak telat untuk mendapatkan sahabat impian bukan?- Im Yoona

New BeginWhere stories live. Discover now