Part 11

368 54 8
                                    


-Perasaan tidak hanya untuk ditunjukkan, namun perlu untuk diungkapkan juga-

Yoona membantu Xiumin memilihkan perabotan yang diperlukan oleh Xiumin. Mereka berdua tampak kompak, serius namun juga tidak membosankan. Kedua dapat saling mengimbangi, aneh memang untuk bisa dekat dengan namja karna kenalannya sendiri meski melalui Sehun namun Yoona bisa seakrab inni. Biasanya harus melalui intensitas pertemuan yang berulang, seperti Kyuhyun ataupun Minho. Terkadang disela-sela kegiatan mereka Xiumin menanyakan konsep café yang diimpikan Yoona.

"Kau tidak akan kesulitan membangunnya. Tinggal mengataknnya kepada Oh Sehun atau Oh ajhusi maka impianku dalam sehari bisa terkabul Yoonaya."

"Aku bukan siapa-siapanya oppa, belim menjadi istri. Lagi pula aku ingin membangunnya sendiri dengan uangku."

"Wae?"

"Aku piker aku akan lebih menghargainya dan membuatnya seperti harta karun. Kalau aku bosan atau lelah ingin mundur, aku akan ingat setiap keringat yang aku hasilkan untuk merealisasikannya " terang Yoona yang sedang berjalan disamping Xiumin memasuki apartement Sehun. Hari sudah gelap dan Xiumin berniat menumpang makan malam di apartemen Sehun. Merekapun sampai didepan apartemen Sehun, Yoona memencet belnya. Meski ia tau paswordnya namun ia selalu membiasakan diri untuk memencet belnya terlebih dahulu siapa tau pemilik apartemen ada ditempatnya, bagaimanapun apartemen itu bukan milikknya bukan.

Sehun melihat layar intercom, dan sedetik kemudian langsung membukakan pintunya. "Malam." Sapa Xiumin yang tadinya berada dibelakang Yoona. Ia masuk terlebih dahulu kedalam apartemen Sehun. Sehun bingung namun mempersilahkan Yoona masuk dan menutup pintunya.

"Aku kedapur dulu, nee." Pamit Yoona kepada semuanya.

"Yoona masak yang simple saja, aku sudah kelaparan." Teriak Xiumin yang dipandnag tak percaya oleh Sehun.

"Kita makan nasi saja oppa, Sehun pasti butuh energy banyak seusai rutinitas kantornya." Jawab Yoona menjelaskan. Xiumin mendengus memegangi perutnya yang meman gkelaparan itu, dengan tangan satunya meraih remot dan menyalakan tv. Sehun diacuhkannya. Sehun sempat tidak yakin bahwa ia sedang berpijak di apartemennya Sendiri, namun melihat sekitar memang benar itu perabotannya da nada Yoona didapur. Namun kenapa Yoona jadi sangat akrba dengan Xiumin dan kenapa Xiumin ikut ke apartemennya, bukankah ia jago memasak juga?

"Hyung, aku tanyakarna tidak tau. Kenapa kau makan disini?"

"Karna aku sangat lapar dan aku dan Yoona tadi semobil, so aku mampir sekalian tuan Oh."

Sehun masih diposisi berdirinya, "semobil?" tanya Sehun tidak percaya, apa ia salah dengar. Setaunya Yoona sulit untuk akrab dengan namja secara langsung.

"Kau jangan berdiri saja seperti orang bodoh begitu, duduklah." Ucapan Xiumin hanya ditanggapi dengan raut datar dan sedikit bingung olehXiumin membuat Xiumin segera memberikan jawaban yang diminta oleh Sehun.

"Tadi aku bertemu Yoona ketika sedang memilih perabotan untuk café ku, dan aku meminta bantuannya untuk memberikan pendapatnya tentang cafeku. Begitulah." Terang Xiumin.

"Makan ini dulu, biar aku selesaikan masaknnya." Yoona menyodorkan sosis bakar beserta sausnya.

"Yoona.." ucap Sehun tiba-tiba.

"Nee?" tanya Yoona, sembari berdiri tegak menoleh ke Sehun diikuti dengan tatapan Xiumin menunggu kalimat lanjutan Sehun.

"Cepatlah, aku lapar." Ucap Sehun. Xiumin pun tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

New BeginWhere stories live. Discover now