Malamnya....
______________________
Still Hinata POVAku, Sakura, dan Ino akan tinggal di sebuah apartemen mewah milik orangtua Ino, itu bukan karena orangtua kami mengusir tapi itu atas kemauan kami bertiga, apartemen ini memiliki 3 kamar, dalam semua kamar terdapat tempat tidur yg berukuran 'king size', meja rias, kamar mandi, lemari baju, lemari sepatu, meja belajar (entah untuk apa) dan peralatan lain.
Sesampainya di apartemen Ino kami langsung membereskan barang-barang kami dan tidur, sebenarnya hanya Sakura yang tertidur aku dan Ino menyusun rencana untuk membalas perbuatan Sai, Naruto-kun dan Sasuke.
Skip paginya-----
"hoam... Jam berapa ini? " kataku lalu melihat jam "APA??! JAM 10???" teriakku yang sepertinya menggema keseluruh penjuru di apartemen ini.
"heyy kenapa kau berteriak pagi-pagi gini sih??" tanya Sakura yang langsung dateng ke kamarku.
"kenapa kau tidak membangunkan ku? Ini sudah jam 10 kita harus pergi jalan jalan melihat Konoha!" kataku sedikit berteriak.
"geezz calm down Hinata lihatlah keluar jendela. Masih rada gelap kan? Ini masih jam setengah 6" kata Sakura dengan muka polosnya itu.
"trus kenapa jam kamar ini menunjukan pukul 10?? Hah??! " tanyaku sedikit berteriak.
"LIHATLAH HINATA JAM ITU MATI, ASTAGA MAKANYA JANGAN MARAH MARAH DULU" jawabnya dan sepertinya gantian dia yg marah.
"Sa-sakura kenapa jadi gantian kau yang marah?" tanyaku sedikit takut
"maaf Hinata, ini hari pertamaku jadi agak emosi" jawab Sakura dan aku bisa melihat pipinya sedikit merona karena malu.
"sudah lah ayok siap-siap" ajakku menahan ketawa mendengar alasan Sakura lalu kita bersiap-siap untuk jalan-jalan konoha.
Ino POV
"let's go girls!!" ajakku bersemangat, hari ini aku, Sakura dan Hinata akan keliling konoha, sudah 5 tahun aku tidak kesini, suasananya masih seperti dulu belum sedikit pun ada yang berubah, huh jadi nyesel ikut kaa-san dan Tou-san ke Inggris.
"Hey INO back to the earth please!" kata Sakura yang membuyarkan lamunanku tepat di telinga.
"iya iya aku tidak melamun lagi" kataku sedikit cemberut dan langsung ditertawakan Sakura dan Hinata
"apa?!" tanyaku dingin melihat mereka
"tidak kok Ino-chan, kau sangat lucu itu saja" kata Hinata dan Sakura hanya terus tertawa.
Sakura akhirnya kamu bahagia setelah apa yang kamu dapatkan bertahun-tahun, maafkan aku yang tidak bisa disisimu selama kamu di berada dalam situasi terpuruk, tapi aku janji aku akan membantumu dan melindungimu.
"Hei kenapa kau senyum senyum seperti itu?" tanya Sakura bingung.
'emangnya aku senyum ya? Kok aku gak tau' batinku berkata dan aku hanya menaikan bahu tanda tak tau.
"dasar aneh" guman Sakura tapi masih terdengar olehku
"apa katamu aku--" blm sempat aku selesai Hinata sudah mengelakku "sudahlah kalian ini sudah dewasa" kata Hinata dingin dan meninggalkan aku dan Sakura.
'sejak kapan ia menjadi dingin gini?' tanya batinku.
"sejak ia melihat Naruto" kata Sakura santai.
"he-hei ka-kau bisa tau pikiranku? " tanyaku tak percaya.
"iya Ino apa kau lupa aku kan pernah bercerita dulu, huh dasar pikun" katanya lalu meninggalkanku
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Menjadi Cinta
FanfictionSasuke yang mendapatkan tantangan dari sahabat-sahabatnya untuk menakluhkan hati Sakura anak yang dibenci 1 KHS karena warna rambut yang aneh dan kacamata bulatnya yang membuat banyak orang membullynya. Karena Sasuke benci dan dendam terhadap keluar...