Adakah kau tahu dari duabola matamu
Ketika kau menatap dua bolamataku
Disuatu waktu yang seperti terakhir itu
Aku sulit untuk tidak menatapmu
.
Aku takut terhadap rindu ketika semua akan berakhir
Seperti bulan sabit yang ingin mendekap bintang
Begitu dekat namun berjarak hingga ia tidak mampu
Sedangkan hari esok aku dan kamu harus berpisah
.
Bolehkah aku menebak bintik air mata yang meleleh itu
Dan dari jemarimu yang mengusap alirannya
Kehilangan juakah engkau ketika aku akan pergi?
Aku mengerti kau tidak ingin terlihat lemah
Tapi waktu itu aku berharap kau jatuhkan deras airmatamu, dipundakku!
.
Waktu begitu menjadi sahabat ketika mempertemukan kita
Namun seketika seperti musuh
Ketika kita menyadari pertemuan ini begitu terlambat
Dan akhirnya kita hanya bisa saling mendoakan
Semoga kita tentram dengan bahagia kita masing-masing
.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA HATI BICARA
RomanceGerimis adalah jiwa yang mencoba teguh Padahal mendungnya terlihat jelas Pelangi menjadi ekspresi munafik Ketika gerimis dan mendungnya belum usai Wahai jiwa tetaplah teguh Perlahan perihmu habis dalam lelehan gerimis " ___Fauzi.S___"