Rosi yang baru kembali melebarkan mata ketika berpapasan dengan Hanbin dan Lisa yang baru akan keluar kelas. Cewek itu langsung melongo bingung melihat jemari Lisa digandeng Hanbin.
"Eh, eh, waittt!!!" tahan Rosi ketika Hanbin baru keluar kelas dan sontak berhenti dihadang olehnya. "Ada apaan neh gandeng-gandeng padahal nggak lagi mau nyebrang," celetuk cewek itu membuat yang lain jadi menolehkan kepala.
Lisa melotot kecil, agak memundurkan diri di belakang Hanbin sambil melepaskan pegangannya membuat Hanbin mendelik memerotes.
"Ck. Apaan sih, Ros," sahut Hanbin merasa terganggu.
"Dih, main gandeng anak orang aja lo," celetuk Jevon yang berdiri di depan kelas, ikut memerhatikan itu.
Hanbin langsung mengerucutkan bibir, "emang kenapa?" tanyanya tak merasa bersalah, membuat yang lain jadi mengernyit melihat cowok ini tiba-tiba dapat keberanian dari mana apalagi Lisa di belakangnya hanya diam dan mengkerut kecil.
"Yaudahlah, emang napa sih," kata Jane menengahi, "si Yoyo juga sering gandeng Hanna nggak papa," katanya membuat Yoyo yang namanya disebut jadi mendelik.
"Apa anying bawa-bawa gua," protes Yoyo sebal tapi juga malu. Hanna di sampingnya jadi belagak tuli tak mendengar apapun.
"Tuh, denger Mama gue bilang apa," kata Hanbin merasa bangga dengan sahabatnya itu. Ia lalu menoleh lagi pada Lisa, "Ayo. Ikut nggak?" tanyanya mengulurkan tangan lagi.
"Ih kok gandengan sih!?" tanya Rosi gemas membuat Hanbin kembali mendelik.
"Apa sih Ros apa?!" tanya Hanbin tak kalah gemas. "Ini yang gue gandeng bukan Juned, bukan pacar lo. Ini pacar gue yang gue gandeng," katanya tanpa sadar membuat semua langsung terkejut.
Hening.
"HAAA?!?!?!??!?!?!?!?!?!"
Lisa langsung merutuk. Cewek itu jadi menarik diri saat para teman sekelas di depannya langsung heboh dan histeris. Bahkan membuat beberapa orang di lapangan serta di sekitarnya ikut menoleh kaget mendengar keributan.
"ANJIR KAPAN?!?!?!" Yoyo sudah melompat dan membelalak.
"LOH KOK BISA?!" tanya Hanna ikut mendekat.
"WOI AH TADI LO NONTON VALAK DI DALAM?!" tanya Bobi seperti de javu dengan kejadian Jevon-Jane dulu.
"LAH LO BARU GUE TINGGAL BENTAR LIS!?" pekik Rosi tak percaya.
"IH KOK BISA?!?!?!" Ini suara histeris Haylie.
"GIMANA NEMBAKNYA?!?!?!" tanya Miya sudah bergetar heboh.
"BIN AKHIRNYA BIN AKHIRNYAAAA!!!" kata Jay yang sudah menggoyang-goyang lengan Hanbin dengan tak santai.
"ANYING LO NGGAK ADA CERITA DULU YA!!!" protes Jevon menepuk kepala Hanbin
"AH COBA NGOMONG BIN PADAHAL GUE BAWA KAMERA KAN BISA DIABADIKAN TADI!" kata Yena merasa kecewa dengan heboh.
"YA AMPUN LISA AKHIRNYAAAAAA MAMAH BANGGA!!!" Ini Jesya yang lagi megang kedua pipi Lisa haru.
"FINALLY PROJEK HANBIN LISA 2016 BERHASIL!!!!" Kalau ini Jane sudah ingin menangis harus menepuk-nepuk pundak Hanbin bangga.
"Iya, iya, santai, santai, gue bukan Raffi Ahmad yang dikit-dikit diburu wartawan," kata Hanbin mencoba menenangkan histeria teman-temannya.
"Bin, Pejeeee!!!!" celetuk Haylie meloncat-loncat semangat.
"Iyaaaa pejeeee! Kan duit jualan brownies lo banyak!" kata Miya langsung setuju.
Hanbin mengumpat, langsung menjauhkan diri. Di sampingnya Lisa kembali merutuk, jadi menempelkan muka ke balik bahu Hanbin merasa malu.
"Nanti aja anjir. Gue lagi ditungguin nih," elak Hanbin ngeles, berusaha mengalihkan pembicaraan.
Jay menjauh, memimpin yang lain jadi secara naluri mengikuti. "Gue masih haru seme-ku akhirnya nembak cewek yang dia suka..." kata Jay dengan gaya dramatis. Hanbin langsung mengumpat pelan.
"Dah, dah, gue mau ambil orderan," kata Hanbin meraih tangan Lisa lagi, menariknya pergi. Walau ia masih sempat menoleh pada Yoyo.
"Yo, gue duluan!" pamitnya mengerling penuh arti, membuat Yoyo tersentak dan langsung mengumpat karena mengerti.
Hanbin tertawa, menarik Lisa pergi. Diiringi ucapan selamat dari teman-temannya seakan ada tulisan 'JUST MARRIED' di punggung Hanbin dan Lisa.
Lisa menepuk tangan Hanbin melepaskan genggamannya, "malu tahu!" katanya menegur membuat Hanbin jadi mengerucutkan bibir.
"Kejem banget sih lo," protes Hanbin sebal. "Nih. Kepala gue masih sakit nih lo jambakin tadi!" keluhnya menunjuk kepalanya.
Lisa mencibir tak percaya, walau tangannya terangkat mengelus rambut pemuda itu. Membuat Hanbin jadi tersenyum kecil.
Hanbin tak pernah menyesal selama ini memilih jadi orang bodoh untuk gadis ini.
- END
KAMU SEDANG MEMBACA
2A3: That Girl ✔ ✔
Teen FictionSeries Ketiga #2A3Series - Torpe (n) a man who is desperately in love with a woman, but cannot admit his feelings or approach her Philophobia (n) the fear of falling in love - [ Cerita sudah pernah dipublikasikan dari tanggal 12 Juli 2016 sampai...