.
.
Baekhyun menggeliat pelan kala sinar matahari menusuk pupil mungilnya. Namja manis itu mengusap kedua matanya, ia mendongak dan tersenyum manis begitu melihat sang suami, yaitu chanyeol tengah tertidur dengan wajah yang sungguh menggemaskan. Tangan baekhyun mengusap pelan rahang tegas itu, mencoba untuk membuat chanyeol nyaman dialam mimpi sana. Karna baekhyun tau, chanyeol sangat lelah karna ia sudah lembur seharian penuh dikantor kemarin.
Dengan perlahan baekhyun bangun, menarik kursi rodanya mendekat kemudian mendudukkan diri. Disibaknya selimut guna menutupi tubuh chanyeol hingga sebatas leher kemudian mengecup bibir plump itu sebelum keluar menuju kamar sang anak yang bersebelahan dengan kamar mereka.
Namun begitu baekhyun membuka pintu, ia sudah dikejutkan dengan chahyun yang kini tengah berdiri didepannya sambil membawa piring yang berisi dua potong roti berisi strawberry dan pisang. Baekhyun terkekeh begitu melihat chahyun yang kini Nampak kesusahan dengan piring besar itu.
"kau sudah bangun? Tumben sekali anak mommy bangun sepagi ini"
Chahyun hanya terkekeh , dengan cepat ia mengecup bibir baekhyun . "mommy tunggu sebentar disini, oke? –" baekhyun hanya mengangguk sambil terkekeh, sementara chahyun langsung melesat menarik kalender yang bertengger di atas meja nakas. "-kau tidak melupakan hari ini bukan mom? Hari ini aku akan belajar membuat coffee bersama kyungsoo imo di café paman kris"
Baekhyun mengangguk, "tentu, mommy tidak melupakannya. Tapi sayang, hari ini kita akan berangkat berdua saja, daddy tidak ikut" baekhyun berujar selembut mungkin, mencoba membuat chahyun tidak sedih karna daddynya tidak ikut ia bermain.
"kenapa daddy tidak ikut? Bukannya ini hari libur? –" chahyun menarik tangan baekhyun. dan mulai merengek manja. "-ayolah mom, ajak daddy, sudah lama sekali kita tidak jalan-jalan bersama." Baekhyun terenyuh begitu melihat chahyun yang terlihat sudah ingin menangis disana. Dan dengan satu anggukan, chahyun kembali tersenyum.
"baiklah, tapi kita berangkat siang nanti ya? Biarkan daddymu istirahat sebentar"
Chahyun hanya mengangguk kemudian melesat pergi menuju kamar mandi . baekhyun terdiam, ia takut mengecewakan chahyun karna chanyeol terlihat sangat lelah hari ini. namja manis itu menghela nafas, mendorong kursi rodanya menuju dapur dan mulai membuatkan chanyeol teh mint.
.
.
.
Baekhyun terkikik pelan saat melihat chahyun yang sedari tadi mondar-mandir tidak jelas . entah apa yang sedang direncanakan anak pintar itu, yang jelas sedari tadi chahyun terus mondar-mandir seraya memusatkan perhatiannya kepada telfon rumah yang berjarak 2 meter darinya. Baekhyun lebih memilih untuk menuju kamar, membangunkan sang bayi besar yang masih tertidur, sampai sekarang.
Badan chanyeol terusik perlahan saat tangan baekhyun mengguncangkan tubuhnya pelan. Mata tajam itu terbuka sedikit kemudian kembali tertutup, membuat baekhyun geram karnanya. Namja mungil itu mengambil ponsel chanyeol, mencoba untuk membangunkan suami nya dengan suara alarm yang ia setting dengan volume penuh.
Nyaris saja tangan baekhyun menyentuh sang alarm jikasaja tidak ada telfon masuk diponsel chanyeol. Penasaran, ia melihat call name yang tertera disana. 'ahn ayoung' bibir baekhyun mengerucut, seingatnya chanyeol tidak pernah memiliki sekertaris perempuan mengingat baekhyun melarang itu dengan keras.
Panggilan terputus sebelum baekhyun mengangkatnya. Namun sedetik kemudian ponsel chanyeol bergetar tanda adanya notification.
Jangan lupa makan dan jangan terlalu memaksakan dirimu.
YOU ARE READING
Outside The Window
FanfictionButuh bertahun-tahun untuk chanyeol melupakan semuanya. Butuh berjam-jam untuk baekhyun agar ia bisa berhenti menangis Tapi hanya satu detik, hingga mereka berdua merasakan cinta. "aku berbeda chan," Chanyeol mengecup dahi baekhyun "apapun perbedaan...