Treason

3.2K 303 34
                                    


.

.

Chanyeol berjalan terhuyung menuju apartemennya. semua teman kolega ayahnya ternyata sangat suka sekali minum, membuatnya mau tidak mau menghabiskan cukup banyak wine berkadar alcohol yang lebih dari 40%.Pandangannya mengabur membuat ia kesusahan saat ingin menekan digit password apartemennya. namun ia menoleh begitu seseorang menepuk bahu nya kuat.

Chanyeol mulai ambruk, membuat yeoja didepannya rerfleks menahan tubuh tinggi tersebut, "h-hyorin?" lirih chanyeol parau sebelum ia benar-benar kehilangan kesadarannya. hyorin mengambil kunci apartemen chanyeol, membawa masuk namja tampan yang tadi menolongnya dengan senyuman aneh yang mengembang dibibir.

Beberapa menit terlewati, dan hyorin hanya terdiam sambil terus memandang wajah tampan didepannya yang tengah terlelap . dan hingga akhirnya mata mungil nya menatap lekat bibir plump milik chanyeol . perlahan ia mendekat, mencoba meraih bibir plump tersebut. Hyorin bukanlah yeoja mesum , dia hanya mengikuti kata hatinya yang terus saja mendorongnya untuk mendekat.

Hidung mereka bersentuhan, bahkan sedikit lagi bibir merah itu menempel. Tapi bunyi dering ponsel chanyeol membuat ren menjauh dan membuat chanyeol sontak bangun. Ia sempat terkejut begitu mendapati hyorin yang berada dihadapannya. "k-kau? Bagaimana kau bisa disini?"

"saya menemukan anda yang hampir saja pingsan didepan apartemen anda, jadi saya berinisiatif untuk membantu anda masuk"

Chanyeol hanya mengangguk, ia hendak berdiri namun rasa pening kembali hinggap dikepalanya. Membuat hyorin refleks membantu chanyeol bangun, membuat jarak diantara keduanya sangatlah tipis. hyorin mencoba mengontrol detak jantungnya, sementara chanyeol hanya memasang wajah biasa dan segera mengambil ponselnya. Sejenak keheningan tercipta , tapi chanyeol segera berteriak keras sambil melompat-lompat diatas king bed nya, membuat ren terpelongo sebentar.

Chanyeol masih berteriak kesenangan sambil terus mengecupi layar ponselnya. Bahkan dengan ajaibnya rasa mabuk yang amat sangat tadi langsung hilang seketika begitu ia mendapat pesan dari baekhyun. chanyeol tersadar, dan langsung duduk kembali diatas ranjangnya, tentu dengan senyuman lebar yang masih utuh.

"a-ada apa tuan?"

Chanyeol menggeleng, mengusap surai hyorin gemas membuat hyorin merona kuat disana. "sudah ku bilang untuk tidak formal kepadaku" hyorin hanya mengangguk, membuat chanyeol tersenyum.

Chanyeol memperlihatkan layar ponselnya kepada hyorin, "aku mendapat pesan dari baekhyun, -" hyorin sedikit menyerengit begitu chanyeol memperlihatkan sebuah foto namja yang sangat manis, melihat hyorin yang kebingungan , chanyeol terkekeh, "dia baekhyun, kekasihku"

*******

Baekhyun hanya mampu tersenyum bahagia begitu ia mengingat bagaimana raut bahagia teman-temannya saat Ia bilang ingin ikut ke korea. Bahkan kris ikut serta bersamanya dikarenakan kekasihnya yaitu tao sedang berada dikorea. Luhan bahkan sampai tidak bisa berhenti tersenyum sampai-sampai sehun kewalahan dengan sikap hiperaktif sang kekasih.

Suara pemberitahuan para pramugari bahwa pesawat akan segera mendarat membuat jantung baekhyun semakin berdegup kencang, sebentar lagi ia akan segera bertemu dengan chanyeol. Sehun dan luhan sudah pulang duluan dikarenakan luhan yang harus segera membuka toko bunga miliknya, sementara baekhyun dan kris segera melesak menuju apartemen chanyeol menggunakan mobil kris.

Kris hanya mampu tersenyum saat melihat senyuman baekhyun yang tidak pernah luntur saat diperjalanan. Selongsong hatinya seolah tidak ada rasa penyesalan begitu ia menyerahkan baekhyun sepenuhnya kepada sang sahabat kecil. Meskipun ia sempat menangis dengan tidak elit nya semalaman penuh karna ditolak mentah-mentah oleh baekhyun tapi, begitu melihat baekhyun bahagia rasa penyesalan dan dendam hilang dengan begitu ajaibnya.

Outside The WindowWhere stories live. Discover now