Happy reading
Author pov
Matahari masih enggan menunjukkan sinarnya, udara masih terasa sejuk menusuk kulit.Berbeda dengan Airen yang sudah berjalan menuju gerbang sekolah yang sudah terlihat.
Ekspresi gadis itu datar, tak seperti biasanya.
Dia kesal dengan kejadian kemarin, bagaimana tidak kesal dia harus menjadi buku sejarah yang sesuai tugasnya diantara rak-rak buku sejarah. Yang lebih menyebalkan lagi adalah dia harus mencarinya sendiri
Sedangkan partnernya malah pergi seenaknya tanpa dosa sedikitpun, siapa lagi kalau bukan Dion
Sampai di depan kelasnya terlihat beberapa bangku sudah terisi oleh penghuninya
Airen pun menuju bangku yang ia tempati, terlihat tiga orang teman airen yang sedang asik bercengkrama
Ketiga siswi itu langsung menatap heran airen yang berjalan menuju tempat duduknya dengan wajah masam
"Pagi airen" sapa mereka kompak
"Hem, pagi" ucap airen datar tanpa senyum sedikitpun
"Kenapa tuh muka asem banget?" tanya dinda sambil menoel pipi gadis itu
"Lagi badmood tingkat tinggi" jawab airen ketus
"Badmood kenapa?, kan seharusnya seneng kemarin kan habis jalan berdua sama dion" ucap lina
"Iya, jarang-jarang loh bisa jalan sama tuh cowok" tambah vira, airen yang mendengarnya hanya menghela nafas sambil memutar bola mata malas
"Oh iya, gimana kemarin acara jalan berduanya pasti sulit dilupakan, iya kan?" tanya dinda menggoda
Airen hanya diam sambil menggerutu kesal dalam hati, mukanya bertambah masam dan moodnya menjadi semakin hancur mendengar godaan para temannya
"Ren, airen ih!, jawab dong gimana kemarin malah diem aja tuh muka juga kenapa ditekuk aja sih?" ucap vira tidak sabar
Airen menghela nafas sebelum menjawab"Kalo tanya kemarin gimana, jawabannya kemarin dion kemarin tuh nyebelin banget tau gak" ucap airen menahan amarahnya
"Nyebelin kenapa?" tanya lina kepo
"Masa dia tuh ninggalin aku sendirian di perpusda" dia menarik nafas mengatur emosinya sebelum melanjutkan ucapannya" trus tanpa dosa dia nyuruh aku cari materi sendirian. Nyari satu-satu diantara banyak buku sejarah, nyebelin kan?, padahal itu kan tugas dia juga tapi dia malah nyerahin ke aku semua. Pokonya dia tuh nyebelin banget. I hate the ice prince". Jelas airen panjang sambil meluapkan emosinya
"Sabar ya, gak usah marah kayak gitu juga dong nanti cepet tua loh" ucap dinda menghibur
"Iya, dan gak boleh bilang benci nanti malah suka lagi sama dion" tambah lina
"Iya ren, mungkin dion punya alesan kenapa di ninggalin kamu" ucap vira
"Tau ah, pokoknya dia tuh nyebelin banget" ucap iren sambil memanyunkan bibirnya
Teman-temannya hanya bisa menggelengkan kepala melihat temannya yang satu itu begitu benci dengan dion
Berselang beberapa menit setelah itu dion terlihat masuk ke kelas dan menatap tajam airen yang sedang berbincang dengan teman-temannya.
Dion tau di adalah topik utama perbincangan gadis-gadis itu, itulah alasan dion menatap airen dengan tajam.
Bel berdering, semua murid menempati tempat duduknya masing-masing.
°°°°°°°°°°°°°°
Jam pergantian pelajaran sudah berlalu beberapa menit yang lalu, saat ini terlihat airen dan kelompoknya bersiap untuk mempresentasikan tugasnya.
Suasana kelas tiba-tiba mencekam, dua orang dari kelompok yang berdiri didepan yang tak lain Airen dan Dion saling berebut menjelaskan.
Juan dan vira hanya bisa terdiam karna takut akan tatapan membunuh keduanya.
Mereka tidak tau apa masalah dua makhluk di samping yang pasti bendera perang sudah dikibarkan sejak tadi pagi dan mulai memanas saat presentasi ini.
Bel istirahat berbunyi, semua siswa keluar kelas
Begitupun dengan Airen yang sudah ada diambang pintu kelasnya namun tangannnya ditarik paksa menuju lorong sekolah.
Airen pov
Dion menarik tanganku tanpa alasan, entah salah apa aku dia menarikku menuju lorong sekolah yang sepi."Dion, lepasin!"
Dia masih diam tak menjawab dan tak juga melepaskan tanganku. Karna jengah ku hempaskan tanganku dari genggamannya sekuat tenaga, dion berbalik menatapku tajam."Apa?!" tanyaku sakartis
"Puas, gosip tentang aku!, atau masih mau cari tau lagi tentang aku?!" tanyanya dengan nada emosi
"Apan sih, gosipin apa maksudmu?"
"Masih gak tau, jangan belaga bodoh, deh. Kamu ngomingin semua yang terjadi kemarin kan,?"
"Emang, trus masalahnya apa?"
"Masih tanya masalahnya apa, seharusnya kamu tau apa yang kamu omongin itu privasi orang lain" jelas dion dengan nada meninggi
"Privasi apa, kamu ngomong apa sih aku gak tau. Ngomong tuh yang jelas"
"Emang susah ngomong sama gadis ceroboh dan lemot kayak kamu" setelah berucap seperti itu dion menjauh dengan langka lebar.
Aku masih tertegun ditempat, entah rasanya sakit saat dia membentakku dengan keras dan belum lagi ucapan dion.
Apa maksud semua perkataan dion tadi?
Privasi apa sih?Akhirnya bisa update
maaf ya lama updatenya, Lagi UTS jadi fokusnya ke UTS dulu

KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan
Ficção AdolescenteAiren, seorang gadis yang menunggu cinta pertamanya kembali, namun saat cinta itu kembali dia terlanjur membuka hatinya untuk orang lain. Sebuah pilihan harus di ambil, tetap bersama orang baru yang membuatnya membuka hati atau kembali pada cinta pe...