Airen

25 5 2
                                    

Hy semua,
Maaf ya baru update

Yang ada di mulmed itu airen

Ok, happy reading


Aku merebahkan diriku ditempat tidur, sambil mengingat kejadian beberapa menit lalu

Aku masih tak percaya dengan apa yang diberikan dion kepada ku, seperti mimpi. Sekali lagi ku lirik sebuket bunga diatas meja belajarku, masih ada

Ini kenyataan!

Entah kenapa dion tadi datang ke rumahku untuk meminta maaf dan memberikan sebuket bunga sebagai permintaan maaf

Kedengaran konyol kan, pangeran es memberi bunga

Itu mustahil,

Tapi hari ini jadi kenyataan

Hatiku seperti berhenti berdetak saat aku menerima nya tadi

Oh, God ada apa dengan jantungku

Setelah memberi bunga, dia langsung pamit dan aku?

Jangan tanya,

Aku langsung masuk ke kamar dan membiarkan orang tua ku yang mengantarkannnya ke depan

Rasanya tak ada yang bisa ku katakan tadi, ditambah dengan pipi ku yang tiba-tiba memanas

Suara ketukan membuyarkan semua ingatan ku,

Dengan malas aku membuka pintu kamar, ternyata kakak ku yang sudah berdiri dengan gayanya sok cool

"Boleh kakak masuk?"

"Ck, masuk aja kali, biasanya kan langsung masuk gak pake izin"

Dia hanya menjawab dengan cengiran khasnya

"Ada apa sih kak?"

"Kakak mau ngomong"

"Dari tadi kita udah ngomong kali kak"

"Yaelah, nih anak di ajak serius gak bisa"

"Hehehe, peace. Ok serius nih, mau ngomong apa sih?"ucapku sambil membentuk tanda v di jari ku

"Kakak udah tau masalah kamu sama dion"

"Terus?"

"Kamu udah maafin dia?"
Aku hanya mengendikan bahu, setelah mendengar pertanyaan itu

"Kok gitu sih, dia kan udah minta maaf. Apa susahnya sih maafin,
dia juga bawa bunga buat permintaan maaf "

"Aku masih kesel aja sama dia"

"Terus sampai kapan kamu gak mau maafin dia, sampai kesel kamu ilang iya?, terus kesel kamu ilangnya kapan, kalau udah lulus, hm?"

"Ya gak gitu kak, aku masih kesel aja sekarang dan aku kayak gini kan supaya dia tuh sadar kalo minta maaf gak semudah buat kesalahan"

"Oh gitu jadi ceritanya balas dendam"

"Balas dendam apa sih gak ngerti deh"

"Kamu gak maafin dia, karena mau ngasih perlajaran kan buat dia, terus apa bedanya sama balas dendam hm?"

"....."

"Airen, maksud kakak kalo kamu nerima maaf dia atau gak, seharusnya kamu bilang. Kamu gak tau kan perjuangan dia buat sampai ke sini itu kayak apa, terus pas udah nyampek disini kamu gak mau maafin dia atau kayak sekarang gak ngasih jawaban dan langsung masuk kamar"

"Maaf, airen gak maksud gitu kak. Airen tuh kesel, dia nuduh airen terus bohong ke airen, dia bilang kalung airen dibuang tapi kenyataannya ada di dia, kan nyebelin"

"Bukan berarti kamu bersikap kayak gitu, semua orang bisa buat kesalahan ren, toh dion juga salah paham kan, makanya dia bohong. Kakak cuma mau kamu bersikap dewasa disini"

"Iya"

"Iya apa airen?"

"Iya, aku bakalan maafin dia"

"Good girl" ucapnya sambil mengelus rambutku "mau eskrim?" lanjutnya

Aku hanya mengangguk

"Yuk, keluar makan eskrim"

"Ayooo!" ucapku bersemangat

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Hari ini berjalan seperti biasa, semuanya kembali normal

Soal dion kami memang masih tak bertegur sapa, namun sudah tidak masalah diantara kami

Aku memang belum mengatakan kalau sudah memaafkannya, bukan tidak mau mengatakannya tapi dia juga diam saja jadi ya sudah

Bel masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, aku masih dikelas menunggu vira yang entah kenapa dari tadi belum kembali dari toilet

Saat aku sedang sibuk dengan handphone ku, terlihat bayangan mendekat ke arah ku

Refleks aku menoleh ke arah datangnya,

Ternyata dion, untuk beberapa saat mata kami bertemu dan saling diam

"Ehm, kok balik lagi ada yang ketinggalan?" tanya ku membuka percakapan

"Iya, kenapa belum pulang?" tanya nya balik

"Nungguin vira lagi ke toilet dia" jawabku,
Dia hanya menjawab dengan anggukan paham dan berlalu mengambil sesuatu dibangkunya

"Dion, soal kemarin......" ucapku terpotong
"Iya gapapa kalo emang belum bisa maafin" ucapnya memotong ucapanku

"Enggak gitu, aku maafin kamu kok dan maaf kemarin langsung masuk gitu aja"

"Makasih mau maafin kesalahan aku, nope. Btw, aku duluan" ucapnya sambil meninggalkan ku

"Iya, hati-hati" dia tersenyum tipis setelah aku mengatakan itu

Dia... Dia

Senyum, haduh kok deg-deg an sih

"Airen, woy kenapa sih senyam-senyum" suara vira membuyarkan lamunanku

"Eh...,eng..gapapa kok" ucapku salting

"Masih waras kan" ucap vira sambil menaruh punggung tangannya ke dahiku

"Ck, ya iyalah masih waras. Udah ah ayo pulang" ucapku sambil menyeret vira untuk pulang dan dia hanya bisa pasrah

Hari yang tak kan terlupakan, karena untuk pertama kalinya pangeran es tersenyum

Dan sesekali aku tersenyum mengingat kejadian tadi,

PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang