Mimpi

59 16 2
                                    

Aku berdiri di tempat dengan nuansa putih berkabut, entah kenapa tempat ini asing bagiku. Ku melihat sebuah jalan dengan cahaya yang sangat menyilaukan, ku melangkahkan kakiku menuju cahaya itu. Ku berhenti saat aku tiba di ujung cahaya itu, yang ku lihat sekarang adalah ruang dengan nuansa jawa kental, aku ingat ini rumah lamaku tapi kenapa aku bisa di sini.
Suara ketukan pintu membuyarkan kebingunganku, aku segera menuju depan dan membuka pintu. Tidak ada orang di sana akupun memeriksa ke halaman rumah, aku menemukan sosok yang selama ini aku nanti.
"Ian, kamu avian kan?" tanyaku pada sosok di depan ku yang masih di posisi memunggungiku
"Hy ai, iya aku avian" jawabnya sambil membalik badannya sehingga kami berhadapan. Aku terkejut mata itu adalah mata yang ku rindukan selama ini, tubuhnya jauh lebih tinggi dari saat kami terakhir bertemu tapi wajah itu masih sama, wajah yang begitu hangat. Dia memegang tanganku, aku merasakan rasa hangat yang berasal dari tangannya.
"Ian, kamu beneran ian kan?" tanyaku sambil menahan air mataku
"Iya, ai ini aku. Aku di sini" jawab ian dengan nada tenang
"Ian, kamu di sini aja sama aku jangan buat aku nunggu lagi. Please ian" kataku sambil menangis, entah kenapa air mataku tidak bisa di tahan lagi, ian hanya mengangguk sambil tersenyum hangat. Aku terus menangis sambil terus memegang tangannya. Tuhan kalau ini mimpi kuharap aku terus tidur agar bisa menggenggam tangan hangat ini. Senyum nya semakin menghangat sambil mempererat genggaman tangannya, tangisku semakin pecah saat di melakukan itu rasanya rasa rindu ini terobati.
Entah kenapa tiba-tiba bayangan avian di depanku mulai memudar, ku lihat tangan yang ku pegang menjadi bayangan yang mulai memutih, aku hanya bisa memaku dan terkejut dengan apa yang terjadi di depan. Jatungku seperti berhenti berdetak saat kulihat tangan avian mulai memudar, belum cukup ku merasakan hangat tangan besar itu. Dalam hitungan detik avian hilang di depanku, aku menangis histeris sambil meneriaki namanya.

PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang