As hell

28.3K 3.3K 87
                                    

Chanhee sedang bermanja-manja pada 'ibunya' sekarang. Chanyeol yang sedang dalam mode badmood hanya melempar pandangannya ke luar mobil, mengabaikan Putri dan 'Istrinya' yang sedang berbincang.

"Baekkie Oppa, apa sekarang aku harus memanggilmu Eomma?"

"Huh?" Baekhyun terkejut akan pertanyaan Chanhee. Ya benar. Bukankah salah satu alasan ia mau menikah dengan si Pemarah itu adalah ingin menjadi sosok ibu bagi Chanhee? Tapi, dia kan laki-laki. Masa Chanhee harus memanggilnya 'Eomma'?

"Bagaimana dengan 'Appa'?"

"Tapi aku sudah memanggil Appa dengan sebutan 'Appa'. Masa sama sih? Tidak seru kalau  sama."

"Begitu ya.." Baekhyun berpikir dan Chanhee menunggu. Suasana dalam mobil yang hening membuat Chanhee bosan hingga ia kembali bermanja-manja dengan Baekhyun. Memeluknya erat dan sesekali memainkan bunga mawar yang tersemat di jas Baekhyun.

"Aku sayang pada Eomma dan Appa. Sayaaaang sekali. Nanti aku akan beritau kepada Josoon dan Daeshin jika aku sudah punya Eomma. Pasti mereka tidak mengejekku lagi."

Baekhyun tersenyum dan mengelus surai Chanhee dengan lembut hingga membuat gadis kecil itu tertidur.

Lelaki manis itu melirik pria yang sedang sibuk memandang keluar tanpa mau menengoknya sedikitpun. Toh Baekhyun juga tidak mau dilirik oleh pria itu.

"Aku tau aku tampan tapi tidak bisakah kau menjaga pandanganmu?!"

Cepat-cepat Baekhyun membuang pandangannya ke depan. Mengerang pelan atas kesalahannya yang melamun sambil menatap Chanyeol. Pria itu pasti mengiranya suka padanya.

"Dasar bodoh." Umpat Chanyeol pelan. Namun Baekhyun masih cukup sehat mendengarnya.

"Apa katamu?!"

"Dasar bodoh! Apa kurang jelas? Aku bilang Kau bodoh! Mengerti?!"

"Kau!" Baekhyun menjitak belakang kepala Chanyeol dengan sedikit keras.

"Yak! Apa masalahmu?!"

"Apa masalahku?" Baekhyun mengulang pertanyaan Chanyeol. "Masalahku adalah karena kau sudah berani memanggilku bodoh! Aku ini jenius! Jangan pernah panggil aku bodoh!"

"Kau memang terlihat bodoh di mataku. Lalu aku harus apa? Lebih baik mengatakannya langsung kan? Daripada mengatakannya di belakangmu, itu lebih menyakitkan!"

"Kau benar-benar tidak bisa menghargai perasaan orang lain! Kau selalu mementingkan perasaanmu! Kau itu egois! Oh Tuhan.. kenapa Chanhee yang manis bisa memiliki ayah sepertinya?" Baekhyun membuat gestur seperti sedang berdoa. Yang mana membuat Chanyeol langsung menoyornya tanpa belas kasihan.

"Jangan sok suci! Kau bicara seperti itu seolah kau tak pernah egois saja."

"Aku memang pernah bersikap egois. Tapi aku hampir tidak pernah melakukannya."

"Dasar sok suci!"

"Aku-"

"Permisi Tuan, bukannya ingin mengganggu, tapi kita sudah sampai." Supir yang sejak tadi diam pun memotong pertengkaran -perang- antara kedua pasangan baru itu.

"Berikan anakku!" Chanyeol mendengus dan segera mengambil alih anaknya yang tertidur di pelukan Baekhyun untuk ia gendong.

"Dasar penggerutu."

"Aku bisa mendengar itu."

..
..

Ny. Park dengan Ny. Byun saat ini sedang menyiapkan makan malam di villa milik keluarga Chanyeol. Mereka tidak mau mengambil resiko untuk menginap di hotel. Bisa gawat jika ada orang di sana mengetahui keberadaan kedua keluarga itu.

I Love Baekkie Oppa (Chanbaek)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang