Rencana

2.8K 253 52
                                    

Tahun 2024, Kyoto, Jepang





Soonyoung merebahkan diri di atas ranjang setelah bekerja seharian tanpa istirahat. Ia merutuki sikap bos nya yang seenak sendiri. Sudah tahu hari ini dia libur, tapi si kepala kotak itu tetap saja menyuruhnya menjadi host untuk lima show dalam sehari, dengan lokasi yang berbeda-beda pula.

Ya kalo indoor masih tidak masalah. Nah ini tiga di antaranya ada lokasinya terbuka. Jepang panas bro.

Luar biasa, paling tidak harusnya ia diberi gaji langsung untuk makannya.

"Aduh, aku bisa gila begini terus." Soonyoung mengusap wajahnya berkali-kali. Tenggorokannya terasa sakit karena terus mengoceh akibat tuntutan pekerjaan. Wajahnya sendiri terasa kaku karena harus tersenyum sepanjang hari.

Menjadi seorang entertainer memang butuh banyak sekali pengorbanan. Apalagi jika memiliki bos berkepala kotak seperti itu.

Jihoon saja tidak segitunya, pikir Soonyoung.

Sahabat semasa SMA nya itu memang berkepribadian keras layaknya calon pemimpin, tapi ia tak sampai semena-mena.

Nah lo, kenapa jadi bahas Jihoon? Kalau sudah ingat Jihoon, pikiran Soonyoung pasti akan lari ke yang lain.

Sekarang Jihoon sudah taken atau belum, ya?

Apa Wonwoo masih pendiam atau sudah banyak bacot?

Terus, Junhui itu apa kabar kemesumannya?

Yah, Soonyoung berdoa supaya ketiga sahabat terdekatnya memiliki jalan yang baik untuk kehidupan.

Pintu kamarnya terbuka, dan masuklah sosok lelaki tampan (juga dengan wajah lelah) mengenakan seragam kerjanya yang agak kusut.

"Hai, beb," sapa Soonyoung tanpa berniat untuk bangun.

Seokmin menghempaskan tubuhnya di ranjang hingga Soonyoung ikut terguncang.

"Kamu udah makan?" Tanya Soonyoung. Dia membenarkan posisinya agar dapat menatap Seokmin. "Kok diem?"

"Ya itu. Diomelin sama pelanggan. Dia marah gara-gara uangnya buat cicilan rumah ludes entah kemana. Padahal kalau urusan gitu kan sama bank atau manajer, bukan sales kayak aku," keluh Seokmin. Bibirnya ngepout sok unyu.

"Bukan salahmu, kan? Ya udah jangan dipikirin."

Seokmin cuman ngangguk. Lantas dia ikut menghadap Soonyoung, mengusap rambut laki-laki manis itu. "Lalu kerjaanmu hari ini gimana?"

Dengan menggebu-gebu, Soonyoung menceritakan bagaimana pengalaman show nya yang mencapai rekor, yaitu lebih dari dua kali dalam sehari. Dia juga memamerkan lengannya yang terlihat agak iteman karena kebanyakan berjemur di luar.

"Tapi untung waktu show "Happy Cooking" itu aku masih bisa ngicipin punya chef, ehehehe." Soonyoung nyengir lucu.

Seokmin cuman senyum.

"Tapi, Young. Kalau kita sama-sama sibuk kerja gini, bikin anaknya kapan?"

Hening.

"Kita udah lima tahun nikah, lho. Masih ga ada waktu buat nerusin keturunan, nih."

Pipi bulat Soonyoung memerah. Heran juga ya, sudah lima tahun nikah tapi belum naena(?). Ciuman juga cuman pas malem doang, itupun cuma poppo, ga lebih. Ga pake nafsu. Fluffy gituuu

"Making baby nya dipending dulu ya, beb."

Seokmin cemberut lagi, tapi dia bisa ngerti. Dia sendiri juga sering pergi ke luar kota karena jabatannya sebagai sales properti udah meningkat. Udah ga jaman lagi keliling tiap rumah pakai kaki. Karena kerja kerasnya, akhirnya sekarang ia bisa pergi ke perusahaan satu dengan yang lain dengan naik mobil mewah.

Rejeki anak berbakti dan rajin ibadah yekan.

"Aku kangen sama yang lain. Udah sepuluh tahun ga pernah hubungan lagi." Soonyoung senyum-senyum sendiri waktu mandangin foto yang selalu ia pajang di dompet, tepat di sebelah foto pernikahannya dengan Seokmin.

Seokmin ngelirik foto itu, dan dia ikut senyum. Yah, bukan Seokmin namanya kalo ga suka gonta-ganti ekspresi.

"Kamu mau reuni, beb?"

"Hem." Soonyoung ngangguk lucu, kayak marmut. Bikin Seokmin nyubit pipinya gemes.

Author juga pengen :((((

"Tapi beb, kamu kan udah punya kontak mereka."

"Iya sih.. Tapi ga berani aja chat duluan. Kan, dulu aku tiba-tiba ngilang ke Jepang."

"Terus aku nyusul kamu."

Soonyoung masih heran. "Kamu tahu darimana kalau aku tinggal di Kyoto?"

"Ya taulah, aku gitu lho."

"Ih, serius."

"Rahasia, beb. Yang penting kan, kamu ga jadi dijodohin sama oneechan-oneechan yang waktu itu." Seokmin nyium hidung Soonyoung kilat dan langsung lompat sampe berdiri(?) "Ya udah beb, aku mandi dulu."

Soonyoung ngusap-ngusap hidungnya yang baru aja kena bibir seksi suaminya. Mukanya udah merah banget kayak paprika. Soonyoung ngambil hapenya yang ada dalam tas dan ngecek 3 kontak yang selalu ada dalam list favoritnya. Dia udah bertekad akan memberanikan diri ngehubungin sahabat-sahabatnya. Udah ga tahan pengen ketemu.

Tapi sebelum itu, dia mandangin lagi selembar foto di dompetnya.

"Duh, jamanku masih culun."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Ini alur maju mundur gitu :"

Dan coretan di foto itu (nama-nama mereka dan tulisan paling atas) anggap aja hasil coretannya Soonyoung. Leh ugha ya :v

Nah, akhirnya ff ini brojol dengan genre yaoi setelah pervotingan yang cukup menegangkan(?) Buat yg minta gs jangan sedih ya, aku ada satu ff gs verkwan lho. Coba cek deh #promosi

So, vommentnya dung

Soon-Bae [SVT ; ■]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang