Harta atau Hati? (part 2)

1K 156 18
                                    

Beberapa menit sebelum pemanggilan...

"KALAH HAHAHAHAHA"

Terlihat 4 anak kecebong kelas 2 tengah bermain kotak pos ala bocah. Mereka terus memainkan itu sejak jam kosong yang lalu. Dan sudah tiga ronde, yang gagal fokus selalu saja satu. Lee Seokmin. Dia udah pasrah aja, karena peraturan bagi yang kalah dia sendiri yang buat. Senjata makan tuan.

"Duh, gue bingung mau kasih dare apalagi ya.." Seungkwan mikir keras. Tadi waktu kalah pertama, dia nyuruh Seokmin ngipasin wajahnya pakai buku.

Minghao sendiri sudah memberi tantangan agar Seokmin mencium ketek Dongmin, cowok yang katanya paling cakep menurut anak kelas satu yang lebih suka dipanggil Eunwoo yang meski ganteng begitu memiliki aroma yang membuat satu kelas lemah letih lesu. Bahkan authorpun ga sadar sudah pakai 4 kata 'yang' dalam satu kalimat.

Dan kali ini, giliran Mingyu lah yang memberikan tantangan. Wajah-wajahnya saja sudah sangat mencurigakan, apalagi lirikan matanya yang sok koneksi pada Seungkwan, sang diva. Seokmin merasakan alamat kematian sesaat lagi.

"Gue mau.. Elo pacaran sama Kwon Soonbae!"

"KENTUT KUDA! MANA ADA BEGITUAN???"

"Turutin ato ga lo harus nembak Kwon Soonbae di depan Im Seonsangnim?" Mingyu smirk, Seokmin langsung loyo.

"Anjiran. Seandainya lo bukan temen gue.."

"Udah, Seok. Panggilin aja Kwon Soonbae langsung, biar makin seru!" Minghao ikutan evil.

"Siap bos, hehehe.."

Begitu Mingyu ngacir, Seungkwan langsung ketawa setan. Minghao agak kasian ngeliat Seokmin yang keliatan akan menghadapi pilihan harta atau nyawa.

"Seok, lo jangan negative thinking. Anggap aja kita ini juga bantuin elo buat ngedeketin hamster semok pujaan lo itu." Seungkwan berkali-kali menepuk kepala Seokmin dengan kipas tangan milik Minghao. "Duh panas banget. WOY DONGHYUK, JANGAN NUTUPIN AC!"

.

Dan kembali lagi ke Mingyu dan Soonyoung yang sekarang masih mojok (kaga njir, ngobrol maksudnya) di depan kelas 3.

"Seriusan, Gyu. Wonu juga suka main get rich kok. Lo harus coba main sama dia siapa tau enak." Lah, malah ngomongin game.

Mingyu garuk-garuk kepala. "Kok, ambigu sih?"

"Ambigu apa '-' Beneran kok, yang gue omongin. Jadi ceritanya Wonu sebel gara-gara elo sering ngirimin notif Get Rich tapi ga pernah diajak main. Kasian sih, jomblo emang."

"Anu, Soonbae bukannya jomblo juga, ya?"

Soonyoung mikir sebentar. "Oh, iya ya lupa.."

Tapi Soonyoung ngomong begitu juga demi Wonwoo. Dia yakin seratus persen kalau roommate nya itu punya perasaan tersendiri terhadap hoobae ganteng di depannya ini. Karena itu, ia berharap supaya permainan monopoli online yang masih aja ngetren di sekolahnya itu bisa menjadi sarana pendekatan.

"Duh sampe lupa tujuan awal. Soonbae, dipanggil Im Seonsangnim, lho."

Mingyu reflek narik tangan Soonyoung dan sedetik kemudian sebuah tangan lain memisahkan mereka.

"Woy, woy, ini sekolah woy! Ga usah pegang-pegangan." Rupanya itu Junhwi, dengan muka sewot (suka maupun duka juga mukanya kayak gitu), natap Mingyu dan Soonyoung bergantian sebelum masuk kelas.

Mingyu mendecih. "Paling ga seneng gue sama kakak kelas itu. Roommate Kwon Soonbae, kan?"

"Hooh. Jangan gitu, dia biasanya agak sensitif lihat orang pegang-pegangan."

Soon-Bae [SVT ; ■]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang