"Choi Soonbae.."
"Ya?"
"Sebenarnya kita mau ngapain???"
Udah dua jam sejak pulang sekolah, Seungcheol tetap membawa Jihoon jalan-jalan ga jelas di mall. Sebenarnya anak asrama dilarang untuk keluar dari area tapi entah bagaimana Seungcheol bisa minta ijin supaya Jihoon jadi pengecualian.
Dan sejak dua jam ini pula, mereka jalan tanpa tujuan. Cuman beli Stangbak satu gelas dan itupun udah habis dari tadi.
"Aku juga bingung, Ji." Seungcheol garuk kepala, untung bukan pantat. Kalau iya Jihoon pasti udah langsung kabur.
Jihoon menghela nafas. "Jadi maksud Soonbae ngajak saya itu kenapa? Maksudnya, kenapa saya? Kan, bisa Soonyoung atau teman magang Soonbae yang lain gitu."
Seungcheol mikir sebentar, kemudian natap Jihoon penuh arti. "Soalnya kamu yang pas."
"Hah?"
"Aku punya adik perempuan, ciri-ciri sampai tinggi badan pun mirip sama kamu. Dia mau ulang tahun dan aku bingung mau kasih kado apa."
Padahal tadi Jihoon udah mikir yang iya-iya. Seungcheol ngajak dia jj itu buat modus, traktir, dan sebagainya, terus ujung-ujungnya nembak dia jadi pacar.
Eh ternyata, oh ternyata.. Imajinasinya terlalu tinggi.
Kalau ini di komik, pasti banyak awan-awan mendung yang meliputi Jihoon lengkap dengan petirnya.
Seungcheol tiba-tiba narik tangan Jihoon untuk duduk di bangku food court. Dia ngeluarin dompetnya, dan melepas satu foto yang selalu tertempel di sana.
"Ini adikku. Mirip banget sama kamu," ujar Seungcheol sambil nunjukkin foto itu pada Jihoon. "Dia seumuran sama kamu."
"Hah?" Jihoon kayaknya ga sadar kalau dari tadi dia cuman ngucapin kata ga guna itu.
"Kami cuman ketemu waktu ada waktu senggang aja karena pisah rumah. Aku tinggal di apartemen sendiri sejak pertama kuliah. Tadi saat lihat kamu, aku jadi keingat sama Yewon. Kalian.. Kayak duplikat."
Jihoon memang memiliki hati yang keras macam batu. Tapi kalau Seungcheol cerita begini, mau ga mau dia jadi tersentuh.
"Soonbae.."
Seungcheol berhenti flashback dan kembali fokus ke Jihoon.
"Ayo cari kado buat Yewon, keburu malem."
"Hah?"
'Lah Soonbae jadi buduh gini, ketularan siapa coba :" - Jihoon
"Aku udah dapat ide kado buat Yewon. Ayo buruan!"
.
.
.
"Gue penasaran, deh, si Jihoon diapain sama Choi Soonbae," kata Soonyoung di penutupan ceritanya malam itu.
Junhwi ngemut-ngemut sosisnya Myungho di atas ranjang. Eh ralat gengs, itu sosis goreng dari Myungho yang dibeli di abang-abang pedagang snack keliling depan asrama.
"Kayaknya bakal diajak bermalam, deh," cetus Junhwi.
"Baru kenal kali."
"Lah siapa tau. Tadi lo bilang si Choi Soonbae berkharisma tinggi sampe ngebuat Jihoon lemah tak berdaya." Ini cuman Wonwoo yang hiperbolis, karena Soonyoung ga ngomong kayak gitu tadi.
"Tapi kalau diliat-liat, Wonwoo kayak lagi jatuh cinta deh." Soonyoung naik-naikin alisnya, ngegodain Wonwoo yang sibuk nyoretin bukunya ga jelas.
"ITU APAAN TUH KIM HOOBAE!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soon-Bae [SVT ; ■]
Подростковая литература[ DISCONTINUED ] Hanya kisah persahabatan empat manusia dengan kepribadian berbeda yang sedang mencari cintanya masing-masing. Junhui si pecinta damai, Soonyoung sang superstar, Wonwoo yang perfeksionis, dan Jihoon kepala batu. It's yaoi! (Setelah m...