Ajaran Sesat

989 155 31
                                    

Junhwi hampir saja tertidur lagi di ranjang ketika mendengar suara pintu dibuka. Dia pikir mungkin itu Wonwoo yang kembali karena tidak mau dihukum. Jadi dia tetap lanjut merem sambil memikirkan seseorang yang menurutnya akan membuatnya bermimpi indah.

"Soonbae.."

Nah, sepertinya khayalan Junhwi semakin menjadi-jadi. Kok, bisa suara orang yang dipikirkannya bisa terdengar sampai sini?

"Junhwi Soonbae-nim.." Lagi, dan sekarang ditambah sentuhan pelan di pundaknya. Oh, Moon Junhwi bertambah gila pemirsa.

"Yah.. Soonbae tidur ternyata."

Mendengar itu, Junhwi langsung sadar bahwa suara dan sentuhan tadi itu bukan semata-mata imajinasinya. Itu asli, gengs. Jadi begitu ia melek, wajah indah seseorang sudah ada tepat 5 cm di hadapannya.

Seo Myungho langsung menjauhkan wajahnya yang memerah, sepertinya dia juga sadar kalau mukanya terlalu dekat dengan Junhwi.

"P-p-pagi Soonbae! Maaf ganggu, tapi ini jadwalku mengabsen murid asrama," ucapnya gugup.

Junhwi bangun dan menyandarkan tubuhnya pada bantal. Benar, Myungho sedang memegang map hijau legendaris yang isinya daftar siswa yang tinggal di asrama.

"Soonbae kenapa ndak masuk?" tanya Myungho.

"Lagi capek, Myung."

"Capek kenapa? Kan, ini hari pertama sekolah."

"Capek hati lebih tepatnya."

Myungho bingung. "Aku ndak ngerti."

Melihat Myungho yang begitu membuat Junhwi tertawa dan mencubit pipi adik kelasnya dengan gemas. Membuat Myungho meringis kesal, tidak suka dipegang-pegang.

"Ish, Soonbae!"

"Kenapa, hm? Memangnya cuma Mingyu yang bisa?"

"Seokmin sama Seungkwan juga suka gitu, sih," jawab Myungho polos. Dia kemudian menepis tangan Junhwi yang ingin menyentuhnya lagi. "Ih, ndak boleh!"

'Makin capek hati abang, de :" - Junhwi.

"Berarti Soonbae kutulis sakit, ya?" Myungho kemudian menggoreskan bolpoinnya pada kolom nama Junhwi.

Junhwi hanya mengangguk. Saat Myungho akan berdiri, ia langsung menahan lengannya.

"Disini aja dulu."

"Tapi aku mau ke kamar lainnya, Soonbae."

"Bentar, Myung." Junhwi memiringkan badannya agar bisa menatap Myungho lebih jelas. "Kamu sekamar sama mereka lagi?"

"Iya, kebetulan. Mereka berisik banget." Myungho cemberut sambil memeluk mapnya. "Murid seangkatanku ga ada yang kalem, sih."

"Pindah disini aja kalau gitu."

"Mana bisa?"

"Bisalah. Di sebelahku tidurnya nanti."

"Nggak boleh, kan bukan mukhrim. Mingyu kalau suka ngusel di tempatku aja langsung kutendang. Apalagi Seungkwan, dia kalau tidur ga nyantai. Kadang aku yang kena tendang, pernah juga sampai kaki ranjang retak gara-gara dia ga bisa diam."

'Mantab sekali kau, dek :'v - Junhwi.

Tapi Junhwi suka. Karena Myungho yang pendiam bisa jadi banyak bicara kalau sama dia. Cuman ya gitu, selalu ada saingannya.

Kim Mingyu.

Hoobae yang tadi dia lihat dimarahin sama guru karena terlambat. Makanya Junhwi langsung ngacir balik lagi ke kamar. Kalau lihat manusia bergigi vampir gitu, bawaannya jadi ingat Myungho. Terus baper. Terus capek hati. Terus tidur deh.

Soon-Bae [SVT ; ■]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang