Kakak-Adekan

946 139 66
                                    

(Plis, blm apa2 kok tetiba author baper)
((Konflik akan dimulai))

Tempest High School sedang mengadakan studi wisata ke Paju. Tentu saja seluruh penghuni asrama senang sekali dan segera menyiapkan keperluan mereka selama semalam. Tak terkecuali kamar 314. Apalagi Soonyoung yang suka sekali hebring sana sini dan mengacaukan kegiatan temannya yang lain.

Seperti underwear Junhwi yang malah masuk ke tas Wonwoo. Lalu Jihoon yang salah mengambil kolor bekas Soonyoung yang dikiranya handuk Pokemon kesayangannya. Habis warnanya sama-sama biru-kuning.

"Eh lo bisa diem kaga, sih? Kita bukan mau vacation, lo ngapain bawa kacamata?" Jihoon berusaha sabar tapi nyatanya tak bisa.

"Ga gitunya, Ji." Soonyoung cemberut. "Walau di luarpun tetep harus menampilkan pesien yang keren gitu."

"Fashion, Yong." Wonwoo berbaik hati untuk sekedar meralat.

Jihoon memutar bola matanya malas. Harus ya, yang begituan? Meski begitu, Jihoon tak bisa memungkiri kalau dia senang sekali Choi Soonbae alias Seungcheol telah dikonfirmasi untuk menjadi ketua bus mereka nanti.

"Jun, nanti lo duduk sama siapa di bus?" Ini Wonwoo yang nanya, Junhwi yang paling cepa membereskan barang sudah duduk ganteng di atas tempat tidurnya.

"Gue pengennya sih, sama Myungho," ujar Junhwi. Dia memperhatikan ponselnya, seperti sedang menunggu balasan seseorang. "Tapi ada kemungkinan dia duduk sama Mingyu. Rasanya juga pasti beda bus."

Mendengar nama Mingyu, perut Wonwoo serasa tergelitik. Serasa ada kupu-kupu yang beterbangan disana. Namun saat menunduk, ternyata ada seekor hamster yang sengaja menggelitik perutnya.

"Ngapain lo, Yong?" Wonwoo segera menyingkirkan tangan Soonyoung karena kegelian.

"Obatnya abis makanya suka gitu dia," sahut Jihoon sarkatis. Dia juga naik ke tempat tidurnya, kemudian menutup muka dengan buku. Tidur.

Wonwoo yang masih duduk di lantai lantas memeluk lututnya. Ia tahu nanti bakal beda bus dengan Changkyun dan Jinwoo. Sementara sudah 3 bulan dia menempati kelas barupun, dia masih tak bisa dekat dengan orang lain. Ia yakin Soonyoung dan Jihoon akan duduk bersebelahan. Lantas dia? Sepertinya akan sendirian lagi.

Masib jomblo emang.

"Heh, Wonu."

Wonwoo mengangkat wajahnya, Junhwi tengah menatapnya pula. Ia menyengir.

"Ga usah mikir lainnya. Lo kan, bisa duduk sama gue."

"Tapi lo kan-"

"Won, denger ya. Kita udah kenal 90 hari bukan berarti lo nganggep gue biasa. Sejak sekamar pun lo udah jadi temen gue. Jadi lo anggep gue temen juga."

Wonwoo terpaku. Dia memang sangat tertutup dan hanya Junhwi yang bisa diajak curhat disini. Dua sahabatnya juga sudah mulai menjauh darinya karena bertemu teman baru. Mendengar perkataan Junhwi, secara tak langsung ia dipaksa untuk berubah. Menjadi lebih terbuka dan percaya terhadap orang lain.

"Wah, boleh juga quotesnya." Soonyoung bertepuk tangan heboh dan langsung mendapat lemparan botol Coco-Lola dari Jihoon.

.

.

.

Benar saja, di bus akhirnya Junhwi duduk bersebelahan dengan Wonwoo. Rupanya mereka harus berpisah dengan gebetan masing-masing. Apa? Gebetan? Wonwoo menepis pikiran itu jauh-jauh. Siapa yang dimaksudnya gebetan?

"Ah.. Ternyata benar Myungho duduk dengan Mingyu." Junhwi memasang wajah tersuramnya sambil menunjukkan layar ponselnya pada Wonwoo yang mendadak mengerutkan keningnya aneh.

Soon-Bae [SVT ; ■]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang