SATU

1.6K 18 5
                                    

   Aku sudah di depan pintu kamar ku. aku hanya bengong melihat pitu itu berharap pintu itu bisa terbuka tanpa kartu... bayangkan saja! aku hangover , date rape, lalu aku menghilangkan kartu hotelku... yang benar saja. DO NOT JOKING AROUND ME! rasanya pengen nangis tapi kepalaku masih sakit banget. dan tiba tiba keajaiban datang. OB sedang berkekliling dan aku meminta membukan ointu ini karna aku menghilangkan kartunya. ya ampun... urusanya ruwet banget cuma minta di bukaiin dong. gak tau apa kepala ku lagi pusing banget.

" mas, cepetan dong! udah sini minta kartu cadangannya. urusan yang lainnya nanti aja."

" tapi mbak." dia berusaha menggenggam kartu itu erat.

" kasih aja napa! huaaaaa.." akhirnya aku nangis terduduk di situ. aku udah gak tahan lagi.

" anu... eh iya deh mbak. tapi ntar kalau ada masalah mbak yang tanggung ya."

" iya." jawabku cepat. akhirnya aku dibukaka pintu. yeee... aku langsung negluyur masuk tanpa mengucapkan sepatah kata pun. langsung menuju bathtub dan merendamkan badanku di sana... nyaman. aku menanggelamkan kepalaku sesaat. aku menghirup udara panjang.

'calm down.... calm down...' aku selalu berguamam seperti itu saat marah atau gusar.

" mau tenang gimana? aku udah gak perawan!" jeritku degan sengaja memberi penekanan oada kata perawan. tapi tunggu emangnya bener kita have sex? kok gak nyeri ya? terus darahnya mana? apa kita ngelakuin itu di toilet? atau aku udah mandi saat di sana? setelah berfikir jeras di sana dan tidak ada perubahan jadi percuma. akhirnya aku menyelesaikan sesi berendam itu. aku sedang memakai bathrobe dan telfon berbunyi. aku langsung lari ke desk samping tempat tidur.

" halo"

" halo ini Rionel, Na"

" ada apa?"

" hmmm... udah sarapan?"

" udah."

" dimana?"

" di kamar."

" makanannya dia antar?"

" iya."

" kamu bohong ya?"

" iya"

" hah...nanti kamu ada acara gak?" dia terdengar kecewa?  imajinasi aja kali. Rionel bisa kecewa. waw!

" ada."

" nanti malam?"

" ada juga"

" bisa dinner bareng gak?"

" nggak."

" kamu ngehindari aku? aku ada salah apa?"

" kamu salah banyak Rionel."

" tentang tadi malam? ayolah itu cuma sex." Inggin sekali kutampar wajahnya sekarang. menyebut sex dengan kata 'hanya'. okay, itu memang 'hanya' baginya tapi 'sesuatu' bagiku.

" aku sibuk." aku langsung mematikan terlfon.

      hanya ya?  hanya! aku memang tidak ada perasaan dengannya tapi sex itu masalah lain. dari dulu keluarga ku mengajari bahwa sex seblum nikah itu tabu. walaupun aku sering menghabiskan waktu di london tapi aku tak terpengaruh budaya mereka. aku hanya pernah ciuman 2 kali. 1 kali bersama wanita karna kecelakaan dan satu lagi... bersama dengannya saat aku baru masuk SMP. cih!

 10 Tahun yang lalu... Di SMP Cibangsa...

hikss....hikss...

  aku menangis sendirian di bawah pohon beringin belakang sekolah. selama ini dari SD aku gak pernah kalah pemilihan ketua kelas tapi sekrang aku gak bisa jadi ketua OSIS. aku memang egois, karna masalah kayak gini aja sampe nangis, tapi sedih banget...

Complicated Life ( Devina Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang