Empat

900 20 5
                                    

Jeonha POV

" Rionel.. ini aku."

" ini siapa?"

" kau jahat. masa kau tak ingat aku?"

" siapapun kau, aku punya firasat buruk tentang mu."

" YAK!"

" Yak? Kim Jeon Ha?"

" wah kau menyebut nama ku dengan benar.. bahkan aku tidak memisahkan nama ku... kau mebuatnya menjadi Jeon-Ha. ( nama kim Jeonha yang sebenarnya.)"

" kenapa kau menelfon ku?" tanya Rionel dengan nada sinis.

" jangan sinis, bung. i want some drink."

" so?"

" come here. i'll be lonely if you don't come, friend."

" you treat."

" no problem."

" i'm hanging up."

" okay."

 Aku pergi ke tempat bar langganan kami. yahh... kami dulu teman dekat. bisa di bilang seperti itu. belajar selalu bersama, main bareng, sampai kami di juluki 2 jenius. aku selalu nomor 2 dan dia selalu nomor 3 di sana. sebenarnya aku berbohong ke pada Devina mengatakan ' kayaknya dia ngambil jurusan bedah deh' senarnya aku mengingatnya dengan jelas dia ngambil jurusan bedah dan aku jurusan jantung. 

 Setelah sampai di bar aku mencari tempat duduk karna kukira dia belum datang atau malah tak akan datang, tapi ternyata dia sudah datang memakai kemeja biru dan jelana jeans biru dongker dan di keliling wanita berpakaian super pendek. dia sama seperti dulu, pemain wanita dan baju ke sukaannya pun tak berganti... kemeja - jeans. aku menghampirinya. 

" kau di sini." ujar rionel tiba tiba...

" ah, ya. bagaimana kau tau?" tanya ku aneh.

" cologne.." jawabnya sambil meneguk beernya.

" kau hafal baunya?"

" ya. kau tidak mengganti cologne mu dari dulu."

" ya.. kau juga tidak.." jawabku pelan. kami terdiam sibuk dengan pikiran masing masing.

" one beer like that, please." tunjuk ku pada gelas yang di pegang oleh Rionel, si pelayan mengangguk mengerti.

" setau ku kau tak suka beer atau minuman alkohol lainnya. kau juga tidak merokok." ucap Rionel tanpa menolah kepadaku.

" aku sedang inggin. kau juga tak merokok kan?" tanya ku. dia mengangguk.

" mengapa kau inggin minum bersama ku?"

" aku kesepian jika minum sendiri." jawabku.

" liar." ujarnya. aku tertawa lalu meminum beer ku. pahit.

" long time no see." ucap ku.

" yeah.. it's very long time." balasnya. kami lalu terdiam lagi, kurasa kami sama sama gak tau mau ngomong apa. suasan di sekitar kami berubah kaku dan canggung. sejak kejadian 5 tahun lau kurasa... hubungan kami jadi seperti ini.

" how your life? are you married?" tanya Rionel.

" do you belive if i say yes?" tanya ku balik.

" like hell..." jawabnya sambil tertawa. aku juga ikut ikut tertawa. dia benar, jika aku bilang aku menikah semua orang yang mengenalku pasti tak akan percaya. kami meminum beer dalam diam,terkadang Rionel meminta beer lagi.

" jadi?" Tanya Rionel membuka percakapan

" jadi?" tanya ku balik.

" hubungan mu dengan Devina."

Complicated Life ( Devina Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang