Peredaman

233 24 2
                                    

Sepulang sekolah Pristin langsung kerumah Fredo dan Aldi, mereka masih belum pulang. Pristin pun menitip pesan pada mama Fredo dan Aldi agar keduanya nanti kerumah Pristin jam tiga sore tanpa penolakan.

Sekarang jam weker minions Pristin telah menunjukkan pukul tiga sore kurang 1 menit. Namun, rumahnya masih sepi tak ada tanda - tanda orang akan datang kerumahnya.

2 menit..
..
.
.
.
.
3 menit..
.
.
.
.
5 menit..
.
.
.
.

Tok.. tok.. tok..

Bunyi ketukan pintu kamar Pristin menandakan ada seseorang yang datang dan ingin masuk kekamarnya. Dengan senyum mengembang Pristin bangkit dan mulai membuka pintu kamarnya.

Terlihat dua pria yang sangat ia rindukan belakangan ini. Fredo dan Aldi. Pristin langsung memeluk keduanya dan menumpahkan rasa rindunya. Awalnya Fredo dan Aldi sangat terkejut dengan sikap Pristin namun, setelah Pristin mengatakan bahwa ia merindukan keduanya. Fredo dan Aldi saling tatap kemudian membalas pelukan Pristin.

"Kita juga kangen sama lo Pris" ucap Aldi

"Maafin gue, gara - gara gue yang seharusnya gak boleh milikin perasaan aneh itu. Kita jadi jauhan. Maafin gue" ucap Pristin sambil terisak.

"Kok lo nangis sih Pris?" Ucap Fredo dan Aldi bersamaan

Pristin hanya menggeleng kemudian melepas pelukannya dan berlari menuju ranjangnya.

Fredo dan Aldi pun mengikuti Pristin dan duduk diranjang minions kesayangan Pristin.

"Ternyata ada juga ya Do yang nangis gara - gara kangen sama kita" sindir Aldi

"Haha.. iya tuh Di. Udah gede juga, masih aja nangis kek gitu" cibir Fredo

"Kan kalian gitu. Gue beneran kangen sama kalian. Kalian kenapa sih ngejauhin gue?" Ucap Pristin sambil melempar 2 boneka minionsnya pada Fredo dan Aldi.

"Ya maaf Pris kita juga gak maksut buat ngejauhin lo kok. Cuman kita lagi sibuk aja. Ya gak Do?" Ucap Aldi dan mendapat anggukan dari Fredo.

"Sibuk ngurusin pacar? Sesibuk apapun kalian pasti kan ngabarin ke gue. Kalo gak pasti malemnya kerumah. Lah belakangan ini gak sama sekali" protes Pristin.

Fredo dan Aldi hanya terdiam mendengar protes dari Pristin.

Setelah itu terjadi awkward diantara ketiganya. Ketiganya sibuk dengan pemikiran mereka masing - masing. Sampai akhirnya Pristin mulai membuka pembicaraan kembali.

"Sekarang gue tanya kenapa kalian berdua ngejauhin gue?" Tanya Pristin serius.

"Gu.." ucap Fredo dan Aldi bersamaan

"Lo dulu deh Di" ucap Fredo

"Gue punya perasaan yang sama kaya Fredo Pris" ucap Aldi yang membuat Pristin berfikir sejenak.

"Dan gue bukan ngejauhin lo, gue cuman mau ngeredam perasaan gue sendiri biar gak ngehancurin persahabatan kita" lanjut Aldi

"Kalo elo Do?" Tanya Pristin kemudian

"Alasan gue sama kaya Aldi. Gue cuman pengen ngeredam perasaan gue sendiri biar gak ngerusak persahabatan kita" jelas Fredo.

"Jadi kita jauh - jauhan cuman gara - gara cinta?" cibir Pristin

"Emm" jawab Fredo dan Aldi bersamaan disertai anggukan

"Kalian rela persahabatan kita dari kecil hancur cuman gara - gara cinta?" Tanya Pristin dengan nada mengejek

"Ya nggak Pris" jawab Fredo

"Tapi kita udah kaya gitu Do" elak Pristin

"Persahabatan kita udah hancur cuman gara - gara cinta" lanjut Aldi

"Yaudah mending sekarang kita perjanjian. Gak boleh ada yang jatuh cinta diantara kita. Kita harus belajar ngeredam perasaan kita masing - masing. Gue gamau kita jauhan gini lagi. Ngeredam perasaan gk harus jauhan juga kan?" ucap Pristin serius

Terdengar elungan nafas kasar dari Aldi dan Fredo.

"Gimana?" Tanya Pristin

"Iya Pris gue mau" jawab Fredo

"Elo gimana Di?" Tanya Pristin kepada Aldi yang tak kunjung menjawab.

"Iya gue janji bakal ngeredam perasaan gue ke elo" ucap Aldi sambil mengacungkn jari kelingkingnya.

Mereka bertigapun menyetujui perjanjian itu.

♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣

jangan lupa tinggalin jejak;)

VOTE★★★

COMMENT:*

TAMBAH KE READING LIST KALIAN:*

FOLLOW AUTHORNYA;)

Baca juga cerita pertama + kedua gue:
  1. KEJEBAK NYAMAN
2. RAINBOW IN THE STAIN RAIN

Cerita ketiga ini gue buat pendek perchapternya. Cuman 500 kata.

Slow publish, minim 10 vote perchapter gue baru publish chapter berikutnya:)

Penulisan : 24/09/ 2016
Publish : 6/11/2016

RASAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang