Pasar Malam

270 15 0
                                    

Malamnya Pristin, Fredo, Aldi, dan Gina berencana menuju desa sekitar karna tadi saat pulang dari kebun Strawberry penjaga villa Pak Didin bilang kalau ada Pasar malam didesa dekat villa.

Mereka telah siap didalam mobil yang akan mereka tunggangi untuk menuju desa sebelah.

"Oke, udah siap?" Tanya Aldi

"Siap" jawab Fredo, Gina, juga Pristin serempak

Aldi pun mulai menghidupkan mesin mobilnya dan melajukannya menuju pasar malam.

♝♝♝

15 menit perjalanan akhirnya mereka pun sampai di pasar malam yang akan mereka tuju.

Terlihat lampu warna - warna dimana - mana. Teriakan, tawa, hiruk - pikuk keramaian lengkap disini. Dari anak kecil sampai lanjut usia semua ada disini.

"Wow rame banget.." ujar Pristin dengan girangnya

"Elah.. udah gede masih aja kayak anak kecil lu Pris" cibir Fredo

"Biarin yang penting gue cantik" jawab Pristin singkat

"Tapi manja" sahut Aldi

"Biarin yang penting kalian sayang sama gue. Wlee. " jawab Pristin dengan juluran lidah kemudian ia berlari menuju pasar malam.

"Priatin! Woy! Lu mah ninggal gue ih" teriak Gina

Mereka bertiga pun menghampiri Pristin dan mulai memainkan permainan yang ada disana dari bianglala, kuda - kudaan, perahu angkasa, kereta monster, rumah hantu, pancing - pancingan, atraksi sulap, sampai yang terakhir wahana meramal.

"Yuk masuk" ajak Pristi bersemangat

"Tempatnya serem banget Pris" ujar Gina sambil merapatkan pegangan tangannya pada lengan Pristin

"Sshht" jawab Pristi menyuruh Gina diam.

Mereka pun sampai diruangan sang pelamar yang bernama Madam Key.

"Silahkan duduk" ujar Madam Key dengan nada datar

Mereka berempat pun duduk.

"Kalian mau diramal tentang apa? Cinta? Masa depan? Umur? Jodoh?" Ujar Madam Key

"Em.. semua?" Jawab Pristin dengan ragu

"Boleh"

"Kebanyakan kali Pris" ujar Fredo

"Sudah tidak papa. Ini bonus untuk kalian" ujar Madam Key

"Yang pertama dari Pojok kanan. Siapa nama kamu?" Tunjuk Madam Key pada Gina

"Gi..Gina" jawab Gina takut - takut

Madam menatap Gina lekat kemudian memejamkan mata dan detik selanjutnya dia mulai berucap.

"Kamu akan memegang perusahaan orang tuamu sebentar lagi, Jodoh orang yang tak pernah kau sangka, orang yang pernah kau pedulikan. Masa depanmu masih panjang. Belajarlah menjadi dewasa yang baik."

Madam Key pun berurut meramal Fredo dan Aldi setelah Pristin.

"Oke yang terakhir kamu. Siapa nama kamu?" Tanya Madam Key

"Pristin. Pristin Grastania" jawab Pristin mantap dengan senyum yang merekah

Madam Key mulai menatap Pristin lekat dan memejamkan mata.

"Hal yang kau sembunyikan akan terungkap besok. Jangan mengecewakan orang sekitarmu. Jika mereka telah datang memintamu tuk pergi percayalah kau akan menjadi bintang sirius dikehipan mereka. Kau pandai menyimpan beribu rahasia" ucap Madam Key kemudian dia membuka matanya

"Mereka yang madam maksut siapa?" Tanya Pristin dengan muka pucatnya

Madam hanya tersenyum "besok kau akan tau. Tak perlu kau pikirkan. Pulanglah kau butuh waktu untuk istirahat" ujar Madam Key. Dan bereka pun beranjak keluar.

Ada rasa penasaran bukan hanya dari Pristin namun, ketinya. Karna hal yang diungkapkan Madam Key seperti sebuah teka teki yang perlu dipecahkan.

"Makan yuk?" Ajak Pristin memecah keheningan

"Yuk.. gue juga laper" jawab Gina
Merekapun berjalan menuju pedagang nasi goreng yang ada diarea pasar malam.

"Kalian makan nasi goreng semua ato pesen laen?" Tanya Pristin saat telah sampai di kedai nasi Goreng

"Samain aja Pris" jawab Aldi kemudian mengambil tempat duduk.

Hening. Hanya itu yang ada dimeja Pristin. Tak ada yang membuka suara. Semua sibuk dengan pemikiran mereka masing - masing.

"Pris" ujar Fredo memecah keheningan

Namun, Pristin tak bergeming.

"Pris.." Aldi saat ini mencoba menyadarkan Pristin dari lamunannya.

Tetap sama Pristin tak bergeming.

Gina mencubit pipi Pristin dengan cukup keras membuat terlonjak karna terkejut.

"Aw.. sakit Gin!" Ucap Pristin sambil mengusap pipinya.

"Lo sih ngelamun" cibir Gina

"Maaf." Jawab Prstin menyadari kesalahannya.

"Lo kenapa sih?" Tanya Aldi

"Cerita dong sama kita" sahut Fredo

"Kita tau lo nyembunyiin sesuatu dari kita. Tapi kita mau kok Pris nunggu lo cerita sampai lo siap." Ujar Gina

"Gue gapapa" jawab Pristin sambil menyunggingkan senyum yang tak sampai kemata.

Gue harap lo emang gapapa. Tapi mata lo nyampein hal bertentangan sama mulut lo Pris- Aldi

Mata sama bibir lo gak sejalan Pris. Sebenernya lo ngerahasiain apa sih?- Fredo

Kalo emang kata peramal itu rahasia lo besok akan terbongkar. Semoga rahasia itu gak ngecewain kita - Gina

Hening sesaat. Sampai akhirnya makanan mereka datang. Mereka pun mulai memakannya. Setelah makan mereka pun pulang.

♝♝♝

*VILLA

Mereka berempat sedang berada diruang tamu menonton tv. Semua terfokus pada televisi terkecuali Pristin.

Sepulang dari pasar malam tadi dia tiba - tiba saja mimisan. Itu memang sudah hal yang biasa terjadi padanya namun tidak dengan sahabat - sahabatnya. Mereka cukup panik melihat kondisi darah yang keluar dari lubang hidung Pristin. Banyak, bahkan terlampau banyak. Fredo memutuskan untuk membawa Pristin kerumah sakit namun, Pristin dengan segera menolaknya.

Pikiran Pristin hanya tertuju pada kata - kata dokter 2 tahun lalu saat ia mendekati Ujian Nasional SMP.

*flashback...

♣♣♣♣♣

Vomment:)

RASAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang