Surat

214 22 0
                                    

Ditengah perjalanan Pristin sadar. Gina yang memangku Pristin pun sedikit tersenyum melihat sahabatnya sadar.

"Sabar ya Pris kita perjalanan ke rumah sakit" ujar Gina

"Apa? Rumah sakit? Pliss balik gue gapapa. Kita balik aja gue mohon" pinta Pristin dengan suara yang masih lemas

"Tapi lo tadi mimisan Pris, pingsan juga, badan lo juga dingin banget mana lo pucet gitu" jelas Aldi

"Tapi gue gapapa. Gue mau balik. Gue mohon" pinta Pristin dengan memohon.

Aldi yang sedang mengemudikan mobil meminta persetujuan pada Fredo atas permintaan Pristin. Fredo pun menanggapi dengan anggukan. Tak akan ada yang tega saat mendengar dan melihat Pristin dengan kondisi seperti ini.

Akhirnya Aldi pun memutar balik mobil menuju rumah Pristin. Pristin pun tidur dipangkuan Gina.

♝♝♝

Sampai rumah Pristin, Fredo langsung turun dan membuka pintu belakang setelah itu menggendong Pristin dan membawanya masuk. Setelah mengantar Pristin, Aldi dan Fredo mengantar Gina. Tak mungkin juga mereka meninggalkan Gina pulang sendiri tengah malam seperti ini. Mereka pun mengantarnya.

Ada sedikit tanda tanya dari mereka bertiga melihat tanggapan kedua orang tua Pristin yang melihat kondisi Pristin seperti tadi hanya biasa tanpa kawatir seperti yang dirasakan Gina, Fredo, dan Aldi. Mereka seperti sudah terbiasa dengan kondisi Pristin yang seperti itu.

"Lo ngerasa aneh gak sama mama papa nya Pristin tadi?" Ujar Gina dari kursi belakang

"Iya. Mereka gak kuatir kaya kita." jawab Fredo

"Mereka kaya udah terbiasa sama kondisi Pristin yang kaya gitu" sahut Aldi

"Iya bener Di. Pristin juga aneh deh belakangan ini tuh dia sering konsumsi obat trus suka megang kepalanya kaya nahan rasa sakit yang akut banget. Tapi kalo gue tanya pasti jawabnya gapapa." Jelas Gina

"Dia jadi tertutup" ujar Aldi

"Banget Di" sahut Gina

"Gue penasaran Pristin kenapa. Dia itu dari kecil paling suka sama suhu dingin. Bahkan dia pernah tidur siang didalem kulkas waktu musim panas dan itu dia udah kelas 3 smp." Jelas Fredo

"Iya ya Do. Pristin tuh paling suka dingin" sahut Aldi mengingat

"Entahlah dia jadi cewek misterius sekarang. Banyak hal yang dia rahasiain dari kita" ujar Gina

♝♝♝

Dengan langkah tergesa - gesa  Ptistin menuruni tangga menuju lantai bawah. Sekarang masih pukul 4.20 pagi. Pristin juga baru selesai sholat shubuh. Dia berjalan keluar rumah menuju dua rumah sahabatnya sambil membawa Amplop berwarna kuning bergambar minions.

Tok. Tok.. tok..

Pristin mengetuk rumah pertama dan keluar wanita berkepala empat yang masih cantik mengenakan mukenah.

"Pagi tante" sapa Pristin

"Pagi sayang.. mau jogging sama Aldi ya? Anaknya masih tidur" ujarnya

"Endak kok tan. Pristin mau nitip ini sekalian Pristin mau pamit ke tante Pristin mau berangkat ke Jerman pagi ini. Pristin nitip ini ke Aldi" jelas Pristin

Mama Aldi yang telah mengetahui rencana tersebut hanya tersenyum simpul sambil menerima amplop minions yang diberikan Pristin.

"Tante pasti bakalan kangen sama kamu sayang" ujar mama Aldi sambil memeluk Pristin

"sama tante pasti Pristin juga." Ucap Pristin sambil membalas pelukan mama Aldi.

Pristin melepas pelukan mama Aldi "tante maaf ya Pristin keburu - buru. Pesawatnya berangkat jam 6. Pristin belum kerumah Fredo" ujar Pristin

"Oh gitu, yaudah Pristin ati - ati ya disana. Belajar yang rajin. Kalo pulang harus mampir kerumah" pesan Mama Aldi

Pristin pun tersenyum kemudian menjawab. "Iya tante" pasti dia akan merindukan sosok mama Aldi yang sangat perhatian seperti ini.

Pristin pun berlanjut menuju rumah Fredo didepan ada mama Fredo yang sedang sibuk dengan tanaman hias kesayangannya.

Pristin membuka pintu gerbang rumah Fredo dan menghampiri mamanya.

"Pagi tante" sapa Pristin

Mama Fredo yang awalnya terfokus pada tanaman akhirnya mengalihkan pandangannya dan menatap Pristin dengan senyum hangatnya.

"Pagi sayang. Kok belum berangkat? Kata mamamu kemaren berangkat pagi" tanya mama Fredo

"Iya tante berangkatnya jam 6. Pristin kesini mau pamit sama nitip ini buat Fredo. Kasihnya kalo Fredo udah bangun aja ya tan" ujar Pristin sambil memberikan amplop minionsnya pada mama Fredo

"Oh gitu. Iya deh ntar tante kasih. Pristin semangat kuliah disana. Kalo pulang jangan lupain Fredo sama Aldi" pesan Mama Fredo

Pristin tersenyum kemudian memeluk mama Fredo sesaat. Setelah itu dia pamit untuk pulang dan bersiap menuju bandara.

◈◈◈◈◈◈◈◈◈◈◈◈◈◈◈◈◈◈◈◈◈

jangan lupa tinggalin jejak;)

VOTE★★★

COMMENT:*

TAMBAH KE READING LIST KALIAN:*

FOLLOW AUTHORNYA;)

Baca juga cerita pertama + kedua gue:
  1. KEJEBAK NYAMAN
2. RAINBOW IN THE STAIN RAIN

Cerita ketiga ini gue buat pendek perchapternya. Cuman 500 kata.

Slow publish, minim 10 vote perchapter gue baru publish chapter berikutnya:)

Penulisan : 07/10/ 2016
Publish :

RASAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang