Dua

148 17 0
                                    

"Terkadang aku berfikir bahwa lebih mudah mencintai semua orang daripada melupakan satu orang."

**
Namaku Alvian Pratama. Aku duduk di kelas XI IPS 2 SMAN Bandung. Sebenarnya aku murid pindahan, dan baru satu hari sekolah disana.

Awalnya aku sekolah di Jakarta dan tinggal disana.Tapi, karena ayah harus mengerjakan bisnis yang entah bisnis apa dan itu harus dikerjakan di kota Bandung ini, mau tak mau aku dan ayah pindah.

Di Jakarta aku  tinggal sama ayah dan bi Ina. Ibu? Aku tidak tau dimana dirinya sekarang.

"Huahh, membosankan."

Aku membantingkan tubuhku dengan kasar keatas kasur. Kupejamkan kedua mataku, berusaha bisa tertidur pulas.

Tiba-tiba ponselku berbunyi menandakan ada WA masuk, aku langsung bangun dan melihat ponselku.

"Naura?"

Naura SA

Hai Vi, lo apa kabar? semoga kabar baik yah.:) Aku kangen sama kamu.=|

Dengan telaten dan gesit aku menggerakan jari-jariku menekan keyboard diponsel.

Alvian

Gue baik ko. Lo apa kabar?

Naura SA

Syukur deh. ko lo sih?

Aku tak mempedulikan balasan dari Naura.

Kembali ku baringkan tubuhku. Mataku kembali terpejam namun sialnya lagi aku teringat dengan kejadian disekolah tadi. Mataku kembali ku buka.

"Cewe rese dan gila itu."

Perlahan aku kembali memejamkan mataku, Ingatan tentang wanita tadi mulai memudar di pikiranku, sampi pada akhirnya aku tertidur pulas.

**

"Lia, makan dulu sinih, makananya udah siap nih, buruan nanti keburu dingin loh."

Teriak mamah dari dapur yang masih terdengar jelas olehku.

"Iah mah, otw."

Ketika aku sampai di ruang makan, aku coba melihat kekanan dan kekiri mencari cari seseorang tapi dia tidak aku temukan.

"Mah, ayah mana?" tanyaku sembari menuangkan air putih kedalam gelas.

"Ayahmu malam ini gk pulang, dia lembur soalnya pekerjaannya masih banyak."

Aku hanya mengangguk sambil menyuapkan nasi kedalam mulutku.

Dirumah aku hanya tinggal dengan ayah dan ibu saja, aku anak tunggal. Ayah hanya seorang pekerja kantor biasa yang penghasilannya gk begitu besar dan ibu hanya seorang ibu rumah tangga.Tapi aku bangga dengan ayahku dan ibuku,aku sangat sangat menyayangi mereka.

"Mah, Lia udah selesai. Kekamar dulu ya mah, malam mah." sembari mengecup kening nya.

"Malam juga sayang."

Jawabnya sembari tersenyum kearahku.

Aku duduk di tempat tidurku dan mengambil ponselku.

"Euhh, sepi amat ni ponsel, group kelas juga mendadak sepi."

Akupun menaruh ponselku kembali, lalu berjalan menuju jendela kamar dan duduk dikursi yang ada didepan jendela.

Kebetulan ini malam minggu jalanan diluar sana cukup ramai. Sedangkan aku, seperti biasa hanya diam dikamar.

Love??BullshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang