Chapter 7

3.3K 255 8
                                    

[Vote dulu baru baca]





Chapter 7

*

Warning!!  Ada NC.


Jimin mencium bibir seulgi. Tangan kanannya perlahan berjalan ketengkuk seulgi, bermaksud untuk memperdalam ciumannya. Dan benar saja ia mendapatkan lenguhan dari seulgi, tangannya juga tidak tinggal diam ikut menjelajahi seulgi lebih dalam lagi. Bibir saling mengecup, lidah saling bergulat, manis dan menggairahkan.

Mereka berdua terpejam, keduanya merasakan kenikmatan akibat permainannya itu. Suara- suara kecupan yang mereka hasilkan senantiasa mengisi ruangan kamar. Bunyi degup jantung juga nafas mereka mengiringi romansa diantara mereka.

Lambat laun, jimin mulai merasakan gairah yang lebih kuat. Tak disangka permainan lidah yang jimin lakukan semakin panas dan liar. Membuat seulgi terus menghasilkan desahan yang membuatnya semakin menggila, jimin juga menjelajahi leher putih nan mulus milik seulgi menghirup aroma wangi kemudian menciumnya.

Perlakuan jimin membuat kaki seulgi tak mampu menopang tubuhnya sendiri, seakan mengerti jimin menuntun tubuh seulgi kearah kasur dan merebahkan tubuh seulgi di atasnya. Lelaki dengan tinggi seratus tujuh puluh lima centimeter itu kembali menjelajahi bibir seulgi. Kali ini dengan hasrat dan gairah yang berbeda.

Lidahnya kembali bermain dan menyusuri tiap sudut mulut seulgi. Semakin panas, semakin ganas, hingga desahan pun lolos dari mulutnya.

“jimin...” desahnya.

Desahan itu membuat jimin makin menggila, hingga tanpa keduanya sadari. Setiap helai pakaian telah tanggal, tergeletak tak beraturan di sembarang tempat. Jimin menatap seulgi dengan penuh kasih sayang.

“ kamu yakin?” tanya jimin. Seulgi tersenyum hangat dan menganggukan kepalanya mantap, jimin mengecup kening seulgi penuh sayang.

Tatapannya menghujam tepat di manik mata milik seulgi, sementara di bawah sana miliknya tengah berusaha memasuki lubang surgawi.

“Aaah...” desah seulgi tertahan, tangan jimin ikut meremas dua buah gundukan milik seulgi. Tak pernah di bayangkan jimin melakukan hal gila ini lagi bersama seulgi, meski kali ini berbeda. Jimin melakukannya dengan keadaan sadar dan telah berstatus sebagai suami seulgi.

“ jimin... ahhk..” racau seulgi.

“ aku mencintaimu...” bisik jimin sesaat sebelum pelepasan. Hingga sebuah hentakan keras membuat keduanya melenguh panjang.

Jimin mencium pipi seulgi, menatap matanya dan kemudian tumbang di sebelah tubuh seulgi. Lelah dengan aktivitas mereka tadi, mata merekapun terpejam.

.

.

Mataku mengerjap beberapa kali sebelum terbuka sempurna. Kepalaku menoleh ke kanan ke arah kak jimin dan tersenyum malu. Aku nggk nyangka kalo aku akan ngelakuin hal “itu” sama kak jimin.

Pipiku memanas mengingat kejadian tadi malam, apa aku sekarang benar- benar telah jatuh cinta sama kak jimin?, tapi secepat ini kah. Aku bangun dari tidurku dan berjalan ke arah kamar mandi,kak jimin? Biar nanti dia bangun sendiri.

.

Aku pergi ke dapur dan melihat ada bahan apa saja yang tersedia disini, namun nihil tak ada bahan- bahan yang bisa ku masak. Aku membuka lemari gantung dan melihat ternyata hanya ada roti tawar dan selai nanas, ya untuk hari ini sarapannya cukup roti tawar.

Accident (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang