Chapter 8

2.8K 236 4
                                    

[Vote dulu baru baca]





Chapter 8

 

Sudah 3 jam lebih aku menunggu kak jimin di dalam kamar, tapi sampai sekarang dia belum muncul- muncul juga. Apa sebegitu susahnya kah mencari pohon kelapa.

Ceklek

“sayang ini kelapanya” ia memberikan kelapa itu padaku, kak jimin terlihat ngos-ngosan.

“ kakak kok lama banget sih, aku jadi udah nggk selera lagi makan kelapa” aku mempoutkan bibirku.

“tadi aku harus nyari dulu, kamu kan tau nyari pohon kelapa di seoul itu susah sayang”

“udah ah aku nggk mau” kak jimin membuang nafasnya panjang. Ia meletakan kelapa tadi di lantai dan menendangnya.

“kak jimin kenapa sih”

“sayang kamu tau, aku dapetin kelapa itu dengan susah payah” ia memandangku dengan wajah pilunya. “aku harus mohon- mohon sama ibu- ibu yang punya pohon, sampe- sampe tu ibu- ibu nyuruh aku buat nyium pipi dia kalo mau ini kelapa” hah! Sebegitu susahnya kah.

“oh jadi kak jimin abis nyium cewek gitu” entah kenapa aku kesal saat kak jimin bilang ia harus menyium sang pemilik untuk bisa mendapat buah kelapa itu.

“ kok kamu marah sih, aku nyium itu ibu-ibu juga demi kelapa ini” sahutnya.

Aku terisak, entah apa alasannya tapi tiba- tiba emosiku sungguh berubah drastis.

“ kakak jahat hiks..”

“ sayang jangan nangis dong, yaudah maaf soal itu” tangannya menghapus bulir air mata yang jatuh ke pipiku.

“ sebagai gantinya, aku bakal beliin apa aja yang kamu mau” aku menghapus air mataku.

“ kalo gitu aku mau tteokbokki”  tiba- tiba rasanya aku ingin makan tteokbokki.

“yaudah aku beliin yah” kak jimin mencium keningku sekilas lalu berjalan keluar untuk membeli tteokbokki.

Jimin POV.

Saat ini seulgi sedang merasakan ngidam. Tadi Ia memintaku mencarikan kelapa muda dan sekarang tteokbokki. Kalian tau betapa susahnya aku mencari satu saja pohon kelapa di tengah – tengah ibu kota seoul ini, saking susahnya aku harus mencium sang pemilik pohon kelapa agar ia mau memberikan aku satu buah kelapa muda. Dan sekarang sukurnya seulgi hanya meminta tteokbokki, kalau hanya itu sih aku tau dimana mendapatkannya.

Aku berjalan masuk ke dalam kedai  yang menjual tteokbokki, aku memasan sebungkus tteokbokki dan membawanya pulang.

.

.

Aku melihat seulgi sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menonton tv.

“sayang ini pesanan kamu” aku menggoyang- goyangkan bungkusan tteokbokki di depan wajah seulgi. Ia melihatnya dan langsung menyambar bungkusan tteokbokki itu.

“wah kakak cepet banget” ucapnya sambil membuka penutup bungkus tteobokki dan menghirup aromanya.

“aromanya enak” aku terkekeh melihat tingkah kekanakan seulgi.

“aigoo, kamu itu gemesin banget sih” aku mencubit pipi seulgi gemas. Seulgi mengeluarkan sumpitnya dan mengambil ancang- ancang untuk memakan tteokbokki.

Accident (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang