Chapter 13

2.7K 218 4
                                    

[Vote dulu baru baca]





Chapter 13


Hera, dalang dibalik penculikan terhadap seulgi berhasil melarikan diri. Didalam hatinya masih tersimpan dendam yang begitu besar.

“sialan, gue lupa soal polisi” ucap hera pada dirinya sendiri.

“gue harus cari rencana lain, kalaupun gue ketangkep nantinya. Gue bakal buat hidup mereka ngerasain yang namanya kehilangan” lanjutnya.

.

Hari ini jimin dan seulgi berencana pergi ke sebuah taman. Alasan jimin membawa seulgi berjalan-jalan ke taman karna ia ingin memanfaatkan waktu luangnya juga sebagai permohonan maafnya.

“wah... udah lama ya, kita nggk pernah keluar begini” seulgi dan jimin duduk disalah satu bangku yang disediakan di tengah taman itu.

Jimin mengangguk. “dan itu semua karna kesibukanku”  jimin menundukan kepalanya. “maafin aku karna kurang ada waktu untuk kamu” lanjutnya. Seulgi menatap wajah jimin kemudian menagkupnya.

“itu bukanlah sebuah kesalahan, tapi keharusan” seulgi tersenyum setelah berucap.

“kamu memang harus ngejalanin semua itu, karna itu memang tanggung jawab kamu” lanjutnya.

“terimakasih karna telah ngertiin aku” jimin mengecup kening seulgi lembut.

Seulgi menatap kesebelah kanannya, dimana ada sebuah wahana permainan untuk anak-anak juga terdapat beberapa anak yang sedang asik bermain. Seulgi melihat anak-anak itu dengan sebuah senyuman yang terus mengembang di wajahnya.

“suatu hari nanti aku ingin melihat anak kita bermain dan tertawa seperti itu” ucap seulgi dengan tatapan yang masih kepada anak-anak itu. Jimin tersenyum.

“ sebentar lagi, saat anak kita lahir nanti aku akan ajak dia kesini” sahut jimin.

“kita akan memiliki satu seperti mereka kan?”

“tidak” seulgi mengalihkan pandangannya pada jimin.

“kenapa tidak?”

“maksud aku, bukan hanya satu tapi 3,5,7,10 atau bahkan 11” seulgi terkejut mendengar perkataan suaminya barusan.

“kamu gila, 11? Kamu mau buat tim keseblasan?” jimin mengangkat bahunya acuh.

“nggk ada yang nggk mungkin sayang” jawabnya kemudian mengacak rambut istrinya itu.

.

“kamu nggk lapar?”tanya jimin.

“nggk sih, tapi aku pengen makan ice cream” seulgi mulai mengeluarkan aegyonya didepan jimin.

“kamu selama hamil makannya ice cream terus” jimin mencubit pelan hidung seulgi.

“ice cream” rengeknya.

Juseyo dalkomhan geu mat ice cream cake
Teukbyeolhajin oneure oulinen maseuro
Ibgae mudeun ice creamme
Ni gaseum dugeungeoryeo naega daga ogetjyo

“udah cukup, jangan diterusin, itu bisa buat aku nerkam kamu sekarang juga” seulgi hanya tersenyum mendengarnya.

“yaudah ayo cari kedai ice cream dekat sini”

Satu hal yang tak disadari oleh seulgi dan jimin, ada satu pandangan yang dari tadi mengawasi mereka. pandangan itu telah mengikuti mereka dari semenjak keluar rumah.

Accident (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang