Chapter 9

2.5K 219 2
                                    

 [Vote dulu baru baca]






Chapter 9

Hari demi hari di lalui, bulan demi bulan telah berganti. Hingga tak terasa bahwa saat ini usia kandungan seulgi telah memasuki usia 5 bulan, itu tandanya perubahan pada tubuh seulgi sudah sangat terlihat. Dari pipinya yang semakin cubby, badannya yg membengkak hingga ke kakinya. Namun seulgi tetap terlihat seksi di mata jimin.

Jimin saat ini sedang berada di kantornya, dan kali ini seulgi tidak ikut bersamanya. Seulgi memutuskan untuk mengunjungi cafenya.

Skip

“eh ibu hamil datang” ucap irene saat melihat seulgi masuk ke dalam cafe. Sedangkan seulgi hanya tersenyum.

Seulgi dan irene berjalan menuju ruangan khusus untuk seulgi.

“ gimana cafe?” tanya seulgi saat mereka sudah berada di dalam ruangan.

“ seperti yang lo liat, cafe lagi rame- ramenya” jawab irene.

“berarti lo lagi sibuk yah”

“ nggk juga sih, kan ada pekerja yang lainnya” seulgi kemudian mengangguk.

Irene melihat seulgi dari bawah hingga atas. “ widih... sekarang lo bener- bener mirip sama beruang” ucapnya kemudian.

“masa sih, imut dong gue” seulgi berucap sambil mengeluarkan senyumannya itu.

“nggk, maksud gue beruang yang sebenarnya” irene mengeluarkan cengengesannya itu.

“emang gue gede banget apa” seulgi memanyunkan bibirnya.

“tapi bener kok, lu sekarang gendutan”

“ya namanya juga ibu hamil” seulgi membuang pendangannya ke arah lain.

“iya sih, tapi ya se-nggknya lo harus mempertahankan bentuk tubuh lo”  “ itu semua demi kepuasan suami lo” lanjutnya, seulgi langsung melihat ke arah irene.

“maksud lo”

“ jadi gini, kak jimin as your husband itu pasti ingin melihat istrinya cantik. Dan salah satu penunjang kecantikan lo itukan ya badan lo, jadi lo harus menjaga tubuh lo ini” seulgi berfikir sejenak.

“tapi namanya orang hamilkan emang kayak gini badannya”

“yaudah terserah lo deh”

Setelah itu seulgi merasa seperti ada gerakan kecil di perutnya, seperti gerakan menendang dari janin di perut seulgi.

“irene lo mau rasa anak gue nendang- nendang nggk?” ucap seulgi.

“mana-mana” ucap irene antusias.  Seulgi lalu mengambil tangan irene dan menuntunnya ke bagian dimana janinnya menendang.

“oh my god, seul ih kerasa banget” irene begitu antusias.

“sakit nggk” tanya irene.

“ya lumayan sih, tapi meskipun begitu gue selalu nunggu saat dimana janin gue gerak-gerak kek gini” jawab seulgi.

“gue jadi pengen deh” ucap irene kemudian.  Seulgi tersenyum mendengar ucapan irene.

“yaudah nikah sana”

“ya elah seul, boro- boro nikah pacar aja nggk punya”

“abis lo terlalu serius nyari uang, sampe lupa cari jodoh” irene hanya cengengesan.

Seulgi dan irene mereka kemudian memilih pindah dan duduk di salah satu meja kosong di dalam cafe, seulgi memantau perkembangan cafenya yang sekarang. Menurutnya cafenya ini bisa seramai sekarang itu semua juga karena kerja keras irene.

Accident (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang