Chapter 3 ( hari H)

4K 381 3
                                    

[Vote dulu baru baca]






( hari H)


“Apa” teriak seulgi dan jimin serentak.

“kenapa?, kamu harus bertanggung jawab jimin” “ dan kalian menikah minggu depan” ucap sang kepala keluarga tegas.

“tapi pa” seulgi matanya menatap sang ayah sayu.

“tidak ada tapi-tapi seulgi, apa kau mau anakmu nanti lahir tanpa sosok ayah huh!!” potongnya tegas memotong keprotesan anaknya, yang akhirnya seulgi tidak berani membantah lagi karena melihat tatapan penuh amarah milik ayahnya.

“ dan kamu jimin, saya benar2 tidak tau harus berkata apa lagi, pokoknya kamu harus menikahi seulgi” ucap pria itu telak “ aku akan bicarakan dengan kedua orang tuamu” kemudian keluar dari kamar seulgi dengan perasaan campur aduk. Ibunya? ia tidak bisa berbuat apa-apa karena jika suaminya itu sudah memutuskan sesuatu dia akan mempertahankannya.

.

Hari yang tak di nanti pun tiba, sebelumnya beberapa hari yang lalu sebelum hari ini, ayah seulgi telah membicarakan hal ini juga kepada orang tua jimin. Dan kalian tau apa reaksi orang tua jimin, tidak usah di tanya sudah pasti mereka juga tidak kalah syoknya dengan pihak dari seulgi. Mereka tidak menyangka anak semata wayangnya itu bisa melakukan hal terhina itu.

Suasana hening menyelimuti salah satu ruang gereja tersebut, mereka memang sengaja tidak mengundang banyak pihak untuk menjadi saksi, hanya beberapa seperti keluarga dekat dari kedua belah pihak juga teman-teman kedua orang tua mereka masing-masing. Tapi tak ada satupun teman-teman jimin dan seulgi yang datang karena mereka tidak menginginkannya.

“kamu siap” tanya sang ayah pada seulgi saat akan memasuki gereja tersebut. Seulgi hanya mengangguk.

Seulgi menggunakan gaun pengantin putih polos dengan hanya di hiasi beberapa aksesoris tapi tetap terlihat elegant dan pastinya cantik di badan seulgi di tambah dengan tata rambut yang simple dan terlihat cocok dengannya, seulgi berjalan beriringan dengan sang ayah menuju altar , yang dimana telah berdiri seorang yang akan menjadi suami sekaligus ayah untuk anaknya nanti. Jimin terlihat berkali-kali lebih tampan dari biasanya.

Seulgi merasa gugup setengah mati saat telah berhadapan dengan jimin, apalagi saat jimin tersenyum kearahnya. Dan akhirnya mereka-pun mengucapkan janji sehidup semati mereka dihadapan tuhan, juga para tamu undangan. Mereka kemudian di ijinkan untuk berciuman. Seulgi terlihat tambah gugup, seakan mengerti dengan bahasa tubuh seulgi jimin akhirnya hanya mengecup kening seulgi.

.

Suasana canggung yang terasa nampak di kamar pengantin yang baru selesai mengikrarkan janji mereka di hadapan tuhan juga para undangan tadi siang, tak ada resepsi atau sebagainya,setelah selesai mereka langsung menuju kediaman jimin.

Seulgi hanya menatap pantulan dirinya di cermin dengan pandangan yang tidak bisa di artikan ia tidak menyangka ia akan menikah di umurnya yang masih menginjak 19 tahun.

“kamu nggk mandi?” tanya jimin memecah keheningan.

“ kakak duluan aja, nanti aku setelahnya” jawab seulgi gugup. Jimin mengangguk lalu berjalan kerah kamar mandi.

Jimin keluar dengan keadaan hanya memakai handuk sebatas pinggangnya saja juga dengan rambut yang basah, seulgi akui itu memang terlihat errgh... agak seksi.

Oh ya ampun apa yang barusaja ku pikirkan aishh... – batin seulgi.

“ aku udah selesai, silahkan kalau mau mandi” ucapnya dengan gaya masih mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

“ ehh, iya ini juga mau mandi kok” seulgi kesusahan untuk membuka resleting yang berada di belakang gaunnya itu

Arrghh!!..., kenapa pake acara kesendat gini sih—gerutu seulgi dalam hati

Jimin memperhatikan seulgi yang terlihat seperti sedang kesusahan untuk membuka gaunnya, berniat untuk membantu seulgi untuk membuka gaunnya itu. Saat tangan jimin sedang menarik resleting di gaun seulgi, seulgi kemudian berbalik menghadap ke jimin berniat menghentikan kegiatan jimin.

“ ehhm, udah aku udah bisa bikin sendiri kok” jujur saat tangan jimin mulai menarik resleting gaun seulgi turun, ia merasakan rasa gugup yg luar biasa karena tidak ingin terlihat aneh di depan jimin yang sekarang telah menjadi suaminya ini, ia memutuskan untuk menyudahinya.

Jimin melihat tingkah adik sahabatnya ini yang sekarang telah menjadi istrinya sambil terkekeh, bagaima tidak seulgi terlihat sangat gugup hingga membuat wajahnya berubah menjadi sangat merona. Seulgi melesat cepat pergi masuk kedalam kamar mandi.

Seulgi keluar dengan keadaan telah menggunakan piamanya, di lihat jimin yang telah berada di atas kasur yang nantinya di tempati oleh mereka berdua. Seulgi yang sedari tadi merasa gugup akhirnya hanya duduk di pinggiran ranjang. Seulgi menatap jimin yang sedang mempunggunginya.

“kau sudah selesai” jimin terbangun oleh gerakan yang di buat seulgi. Seulgi membalas hanya dengan meganggukan kepalanya.

Kemudian jimin memposisikan dirinya ikut duduk dan mengintruksi seulgi agar duduk lebih dekat dengannya. dan Seulgi menuruti permintaan suaminya itu.

“ kau kenapa?” tanya jimin saat melihat seulgi hanya menunduk.

“ nggk kenapa-napa kok kak” jawab seulgi masih dengan menunduk.

Jimin mendekatkan tangannya ke arah perut jimin kemudian di elusnya perut rata milik seulgi itu.

“kamu yang sehat di dalam ya sayang” ucap jimin lembut, seulgi melukis sebuah senyuman di bibirnya “ jangan nakal- nakal di dalam, kasihan mamanya” lanjut jimin lalu menatap mata seulgi.

“ehm, aku minta maaf soal kejadian waktu itu” ucap jimin pada seulgi.

“iya nggk apa-apa kok kak, aku juga waktu itu ikut terhanyut” seulgi lagi- lagi menunduk, sedangkan jimin ia tersenyum mendengar ucapan seulgi.

“tapi, kenapa kakak bisa mabuk gitu?” tanya seulgi.

“itu semua karena mantan aku, dia selingkuh bahkan dia dengan selingkuhannya itu bercumbu di depan aku” jimin kembali mengingat kejadian yang membuat hatinya sakit.

“ kak hera kok tega sih ngelakuin hal bodoh kaya gitu, padahal kurang baik apa coba kak jimin”

“padahal waktu itu aku beniat akan ngelamarnya” lanjut jimin. Seulgi menatap jimin dengan muka prihatin.

“mungkin itu namanya nggk jodoh kak, setidaknya kak jimin jadi tau kelakuan kak hera saat di belakang kak jimin.” Sahut seulgi.

“kamu bener, mungkin karena kejadian itu aku jadi tau sifat hera sebenarnya” jimin memberi jeda di perkataannya. “ dan untuk masalah jodoh, ternyata kamu itu jodoh aku” seulgi tersipu mendengar ucapan jimin.

“ kamu tau, waktu aku mabuk aku nggk nyadar kalau aku bukan pulang kerumah aku, aku malah ke rumah kamu. Dan parahnya malah masuk ke kamar kamu”

“mungkin itu yang namanya takdir, takdir menggerakan hati dan tubuh aku untuk kerumah kamu” seulgi yang gugup di tatap jimin mengalihkan perhatiannya dengan mengelus – elus perut ratanya itu.

“ aku akan berusaha untuk mencintai dan menyayangi kamu sebagai seorang wanita” lanjut jimin. Jimin menarik seulgi ke dalam dekapannya lalu mencium pucuk kepala seulgi.

“aku janji akan menjadi suami sekaligus ayah yang baik untuk kamu dan anak kita nanti”  

To be continue.....

Accident (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang