Chapter 11

2.4K 203 0
                                    

[Vote dulu baru baca]






Chapter 11

Pagi hari, matahari yang mulai muncul memancarkan cahayanya. Masuk melalui sela- sela ventilasi kamar, membuat dua insan yang sedang tertidur pulas akhirnya terbangun.

Seulgi yang lebih awal membuka matanya, menoleh kesamping ranjang tidur. Jimin, suaminya masih tertidur pulas. Seulgi menggoncang pelan tubuh sang suami sembari memanggilnya.

“sayang, sayang bangun”

“sayang udah pagi, nanti kamu terlambat ke kantor loh” seulgi mengguncang tubuh jimin agak kencang, dan akhirnya usahanya pun berhasil.

“iya iya, aku bangun” jimin mendudukan badannya sambil mengucek matanya.

“morning kiss sayang” pinta jimin.

“nggk, kamu bau, mandi sana”

“nggk mau, pokoknya morning kiss dulu” rengek jimin, seulgi memutar bola matanya lalu mengecup bibir jimin singkat.

“yaudah aku mandi” jimin berdiri dan berjalan menuju kamar mandi. Jangan lupakan senyumannya yang terus mengembang.

.

.

Di meja makan telah tersuguhkan roti dan kopi untuk sarapan jimin. Yang sebelumnya telah disiapkan seulgi saat jimin mandi tadi.

Jimin datang dengan pakaian yang telah lengkap, ia duduk di salah satu kursi meja makan mereka.

“oh iya,hari ini-kan jadwal kamu check-up ” ucap jimin sambil menyuapi roti ke mulutnya.

“iya, kamu mau anterin aku kan” jimin mengaguk dengan mulutnya yang penuh roti.

“tapi aku mau ke cafe dulu, aku bosan di rumah aja”

“yaudah nanti aku jemput”

“ehmm” seulgi mengangguk.

.

 Jimin menepikan mobilnya di depan cafe milik seulgi.

“kalau mau apa - apa bilang aku, ok” ucap jimin.

“iya, kamu bawel deh dari tadi ngomongnya di ulang- ulang terus” sahut seulgi. Jimin hanya cengengesan.  Jimin mengecup kening dan perut seulgi, seulgi keluar dari mobil dan berjalan menuju cafe miliknya. Bersamaan dengan itu jimin-pun melajukan mobilnya menuju kantor.

Tring

Bunyi lonceng yang sengaja di letakan di atas pintu cafe berbunyi saat seulgi membuka pintunya.

“boss tumben pagi banget” tanya irene yang terkejut melihat keberadaan seulgi.

“ hehe, gue sengaja datang pagi biar bisa sekalian bantu- bantu”

“ya elah, kan udah dibilang lo nggk usah repot- repot, kan ada gue sama karyawan yang lain.”

“sshtt... nggk usah banyak protes.”

Irene pov

Saat hari telah menunjukan waktu siang, saat dimana aku dan seulgi sudah bisa sedikit bersantai. Aku melihat seulgi yang sedang duduk di salah satu meja di pojok cafe,dengan wajah yang di tidak seperti biasanya, aku memutuskan untuk menghampirinya.

“lu kenapa?” Seulgi yang tadinya sedang melamun, terkejut mendengar suaraku barusan.

“eh!, nggk kok” ia tersenyum canggung.

Accident (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang