CHAPTER 20

501 27 0
                                    

Biasakan vote sebelum baca!:)

~~~

'Tring'

Tiba-tiba IPhone fanni berbunyi tanda ada pesan masuk. Disana jelas tertulis nama Biya. Fanni mengambil IPhonenya dan melihat pesan yang biya kirim.

Gue kerumah lo sekarang yak?

"Hah? Ada hajat apa ni anak mau kerumah gue? Ada masalah emang? Perasaan gaada?" Gumam fanni.

Ada hajat apa lo dateng ke rumah gue?

Tak lama setelah fanni membalas pesan dari biya, biya langsung membalasnya dalam waktu yang sangat singkat.

Pokoknya sekarang gue mau kerumah lo! Gue otw! Bay!

"Lah? Gue kan belum bilang iya? Kesambet apa sih ni anak? Ngebet banget pengen kerumah" Ucap fanni. Lalu fanni meletakkan IPhonenya di dekatnya kembali. Dan fanni meneruskan membaca novelnya tadi.

'Tok tok tok'

Setelah kurang lebih 10 menit setelah biya mengirim pesan tadi, ada orang yang mengetuk pintu kamar fanni. "Masuk" Ucap fanni.

'Clek'

Pintu terbuka, dan masuklah seorang wanita yang umurnya sama dengan fanni. Sapa lagi kalo bukan biya. Biya menutup lagi pintu kamar fanni dan biya berjalan kearah fanni lalu biya langsung merebahkan badannya di kasur fanni.

Fanni beranjak dari kasur dan berjalan kearah meja belajar. Fanni meletakkan novelnya di atas meja belajarnya. "Cepet banget lo datengnya?" Tanya fanni kepada biya sambil menata meja belajarnya yang lumayan berantakan.

"Gue ngebut. Soalnya gue khawatir sama lo" Jawab biya.

Fanni kembali ke kasur dan merebahkan badannya di kasur dalam posisi tengkurap. "Lo khawatirin gue? Emang gue kenapa? Gue gapapa kok" Ucap fanni sambil menopangkan dagunya di tangan kanannya.

"Oiya! Kata si kaisya, lo lagi butuh gue banget sekarang. Emang lo kenapa sih?" Ucap biya sehingga membuat fanni melongo melihatnya.

"Hah? Engga kok. Gue ga bilang kaya gitu. Kaisya boongin lo tuh" Ujar fanni.

"What?! Kaisyaaaaaaaa" Pekik biya setengah berteriak. Lalu biya mengambil handphone miliknya yang berada didalam saku celananya.

"Lo mau ngapain?" Tanya fanni.

"Gue mau nelfon si kaisya jelek!" Jawab biya dengan kesal. Setelah itu biya meletakkan handphonenya di telinga kanannya.

Via telpon..

"Halo sya!"

"...."

"Gue pagi-pagi buta kaya gini dateng kerumah fanni cuma karena lo bilang kalo fanni lagi dalam keadaan darurat dan lo bilang kalo fanni lagi butuh gue banget! Dan kata si fanni, fanni ga kenapa-napa! Lo ngibulin gue ya?! Dasar lo!"

"...."

"Dih! Malah ketawa! Gaada yang lucu!"

"...."

"Au ah gelap!"

'Tut tut tut'

Biya menutup telfonnya dengan kesal. "Bilang apa kaisya?" Tanya fanni.

"Au tuh. Dia malah ketawa!" Jawab biya dengan wajah kesal.

"Udah, mendingan sekarang lo disini aja dulu. Nanti jam 06.00 kan sarapan tuh, lo ikut sarapan aja"

BAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang