Saat berada diruang tamu, fanni terkejut karena melihat ada 'Dia' bersama orang tua dan saudarinya. Iya dia! Dia yang buat fanni terus-terusan nangis di kamar. Tau kan?.. Tau? Siapa? Yap! Danu. Danu, kiki, ita, dan rio sekarang sedang duduk di sofa ruang tamu.
'Danu ngapain sih disini? Udah tau gua males liat mukanya! Hh!' Batin fanni.
"Fanni, rosi, sini duduk" Ucap ita. Rosi dan fanni pun duduk di sofa.
"Jadi gimana tan?" Tanya rosi kepada ita.
'Hah? Gimana apanya sih? Ga ngerti gua' Tanya fanni dalam hati.
"Gimana yaa enaknya?" Tanya ita juga.
"Gini aja deh, besok kan anak-anak libur. Jadi, kita berangkat besok habisnya subuh. Nanti kita ketemu di puncak" Jawab toni.
Fanni mengerutkan dahinya. "Puncak?" Tanya fanni.
"Iyaa. Besok kita semua bakalan ke puncak. Kamu juga" Jawab ririn.
"Kok gaada yang bilang ke fanni?" Tanya fanni lagi.
"Emang kejutan" Jawab ririn, ita, toni, dan rio secara bersamaan.
"Sebenernya aku udah tau fan, mangkanya tadi aku ngajak kamu ke taman. Buat bahas masalah ini. Kamu nya malah gamau" Ucap danu.
'Aku-kamu lagi? Apaan sih danu! Labil! Dari pada gua baper lagi, mending gua pakek bahasa lo-gua aja. Biar kesannya gua ga ngarep danu. Tunggu bentar, bukannya danu yang nelfon gua barusan yak? Aneh lo nu!' Ucap fanni dalam hati.
"Oh" Jawab fanni singkat.
'Gua tau fan lo marah. Tapi gua harus ngapain? Gua benernya sayang sama lo. Cuma gua takut bikin lo sakit hati' Batin danu.
"Yaudah, besok habis subuh kita berangkat bareng. Ketemu di gerbang kompleks yaa" Ucap rio.
"Okee" Jawab toni. Mereka semua berdiri untuk mengantar keluarga rio yang akan pulang.
Keluarga rio sudah berada di mobilnya. Kaca mobil masih terbuka.
"Pulang dulu yaa fan" Pamit danu.
Fanni memasang muka males. "Ya" Jawab fanni dengan terpaksa.
"Pulang yaa si, fan. Sampe ketemu besok" Pamit kiki juga.
"Iyaa" Jawab rosi dan fanni secara bersamaan.
"Assalamualaikum" Pamit keluarga rio.
"Waalaikumsalam" Jawab keluarga toni.
Tak lama mobil rio sudah menghilang dari penglihatan. Toni, ririn, rosi, dan fanni masuk kedalam rumah. Fanni langsung merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu. Sedangkan toni, ririn, dan rosi duduk seperti biasa.
"Lo kenapa sih dek? Kok kaya ga semangat gitu?" Tanya rosi.
"Gapapa" Jawab fanni singkat.
"Di balik kata gapapa pasti ada apa-apa" Ucap rosi.
"Gua gapapa beneran!" Jawab fanni.
"Udah jangan rame-rame! Sana kalian berdua packing. Kita besok berangkat habisnya shalat subuh!" Perintah ririn kepada rosi dan fanni.
"Iyaa ma" Jawab rosi dan fanni. Rosi dan fanni pun berjalan ke arah kamar mereka masing-masing.
Saat sudah berada di kamar, fanni langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur putih besar miliknya itu.
"Ih! Apaan coba? Ngapain sih pakek ada acara ke puncak segala. Kalian semua tuh gatau, kalo gua itu lagi sakit. Sakit hati tau ga! Masa gua abis di php-in sama danu, terus gua hangout bareng sama keluarga danu?! Huaaaa😭" Rengek fanni.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAPER
Novela Juvenil[SELESAI] "Mungkin bukan lo yang ga peka, tapi gua yang terlalu berharap" - Tiffani Almaera.